Pada hari Rabu, 22 Mei 2024, Episkop Daniel dari Nikopolis mengadakan audiensi dengan Menteri Agama RI, H Yaqut Cholil Qoumas di Kantor Kementerian Agama RI. Pertemuan ini bertujuan untuk memperkuat dialog dan kerja sama antaragama di Indonesia.
Episkop Daniel menekankan pentingnya toleransi dan kerjasama dalam menghadapi tantangan global yang kompleks. Beliau juga mengapresiasi upaya pemerintah Indonesia dalam mempromosikan kerukunan antaragama.
Menteri Agama menyambut baik kunjungan ini dan menyatakan komitmennya untuk terus mendukung inisiatif yang mempererat hubungan antar komunitas keagamaan di Indonesia. Pertemuan ini mencerminkan semangat kebersamaan dan kedamaian yang menjadi landasan kuat bagi masyarakat Indonesia yang beragam.
Menguatkan Dialog dan Kerjasama
Selama audiensi, berbagai isu terkait keberagaman dan toleransi dibahas secara mendalam. Episkop Daniel dan Menteri Agama berdiskusi tentang cara-cara efektif untuk mengatasi ekstremisme dan mempromosikan perdamaian melalui pendidikan dan dialog.
Meningkatkan Pemahaman Antarbudaya
Episkop Daniel juga menyoroti pentingnya pemahaman antarbudaya dalam menciptakan masyarakat yang harmonis. Beliau menekankan bahwa melalui dialog yang konstruktif, berbagai komunitas dapat bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama dalam memajukan perdamaian dan keadilan.
Komitmen Pemerintah
Menteri Agama menegaskan kembali komitmen pemerintah untuk mendukung semua agama dalam upaya menciptakan lingkungan yang damai dan inklusif. Beliau juga mengajak semua pihak untuk terus memperkuat ikatan sosial dan keagamaan di Indonesia.
Penutup
Audiensi ini diakhiri dengan pernyataan bersama yang menegaskan komitmen kedua pihak yaitu Pemerintah RI dengan Gereja Orthodox Indonesia untuk terus memajukan dialog antaragama dan memperkuat kerjasama demi kesejahteraan bersama. Ini adalah langkah penting dalam memperkuat fondasi kerukunan dan toleransi di Indonesia.
Pertemuan ini mencerminkan tekad kuat untuk menjaga Indonesia sebagai bangsa yang beragam namun tetap bersatu, dengan nilai-nilai toleransi dan perdamaian yang kokoh.
(Tim Humas & Multimedia GOI)