Shalom Alaikhem be Shem Ha Massiakh
Para Romo, Saudara-saudara dan Saudari-saudariku serta Anak-anak Rohaniku semuanya, Pengakuan Dosa adalah Sakramen yang ditetapkan oleh Kristus melalui para Rasul (Yohanes 20:22-23) yang harus kita lakukan ( I Yohanes 1:7-9), agar kita tetap hidup dan berjalan dalam Terang ( Efesus 5: 11-13). Orang yang terbiasa memberikan pertanggungjawaban atas hidupnya melalui Sakramen Pengakuan Dosa pada masa hidupnya di dunia ini, tidak akan takut untuk memberikan pertanggungjawaban kepada Allah ( Ibrani 4:12) di hadapan takhta pengadilan Kristus yang menakutkan itu ( II Korintus 5:10). Untuk tujuan inilah maka kursi pengadilan atas dosa yang lunak dalam wujud Sakramen Pengakuan Dosa di dalam Gereja selama kita di dunia itu ditetapkan oleh Kristus, agar kita setelah dibersihkan dan diubah hidup kita oleh pertobatan di alam bawah dalam dunia ini, boleh memberikan pertanggungjawaban dan jawaban tanpa rasa malu dan rasa takut di hadapan takhta pengadilan Kristus yang mengerikan itu. Inilah motif pertama dari pengakuan dosa yang penuh kesungguhan dan ketulusan, dan lebih jauh lagi, secara mutlak paling tidak itu harus dilakukan sekali setahun. Karena makin lama kita tidak melakukan Pengakuan Dosa,
akan buruk itu jadinya pada kita, dan kita akan makin terbelit jadinya pada ikatan-ikatan dosa, sehingga akan makin sulit bagi kita untuk memberikan pertanggungjawaban atas dosa-dosa kita. Motif yang kedua adalah keteduhan batin, makin tulus dan makin sungguh-sungguh Pengakuan Dosa kita, akan makin teduhlah itu dampaknya bagi jiwa kita. Dosa-dosa itu adalah si Ular rahasia yang berada dalam hati, yang menggerogoti hati manusia dan seluruh keberadaannya, dan dosa-dosa itu akan membiarkan dia untuk istirahat, mereka akan terus-menerus menyedot batinnya; dosa-dosa itu adalah duri yang menusuk-nusuk, yang terus-menerus menanduk- nanduk kepada jiwa, karena dosa-dosa itu adalah kegelapan rohani yang tak membiarkan kita berjalan dan memiliki terang. Mereka yang bertobat akan berada dalam terang itu dan haruslah mereka menunjukkan buah pertobatannya.
Kiranya Allah Bapa kita, di dalam Nama FirmanNya yang telah menjadi Manusia Tuhan kita Yesus Kristus oleh kuasa RohNya yang Kudus mengaruniakan kita ketulusan dan kejujuran untuk kita memiliki kerinduan mengaku dosa-dosa kita melalui Sakramen Pengakuan Dosa, agar kita dengan keberanian dan tanpa rasa malu atau takut memberikan pertanggungjawaban jawab di hadapan takhta Pengadilan Kristus yang menakutkan itu di akhir zaman nanti. Amin.
Romo/Abuna Daniel Byantoro