Shalom Alaikhem be Shem Ha Massiakh
Para Romo, Saudara-saudara serta Saudari-saudariku dan Anak-anak Rohaniku semuanya, apabila di dalam kita ada ketidak-percayaan terhadap apa saja yang kudus dan benar, pada umumnya hati akan mengalami kegelapan, dan hati yang tidak percaya itu akan tertekan oleh ketakutan, sementara apabila ada iman atau kepercayaan yang tulus, hati itu akan mengalami sukacita, keteduhan, keluasan dan perluasan kehidupan di dalamnya, sehingga pikiran menjadi terang dan berpandangan jauh. Bukankah ini bukti bahwa kebenaran itu menang atas kegilaan hati? Bukankah kebohongan dari hati itu dinyatakan? Memang, penderitaan hati pada saat ketidak-percayaannya pada apa saja yang benar dan suci itu adalah suatu tanda akan kebenaran dari apa yang tak dipercayai oleh hati itu. Hati itu sendiri mati ketika itu menundukkan kebenaran pada keragu-raguan dan berusaha menghancurkan apa yang tak dapat dihancurkan; sementara ada perluasan dalam hati apabila hati itu percaya dengan tulus, ini adalah juga suatu tanda kebenaran dari apa yang dipercayainya, sebab sasaran yang didalamnya kita percaya itu menyampaikan kehidupan di dalam hati kita, serta memperbarui dan memperkuat hidup ini. Hati kita yang dirusak oleh dosa, hanya penerima kehidupan yang sangat miskin, karena dosa itu adalah kematian dan bukan kehidupan, dan kepenuhan kehidupan itu berada diluar kita. Tetapi sebagaimana kehidupan rohani ini adalah tak nampak mata dan disampaikan kepada kita sesuai dengan iman atau kepercayaan kita didalam kehidupan kita yang tak nampak mata di dalam Allah, oleh karena itu iman kita yang amat hidup dan tulus di dalam Allah itulah yang akan membawa kehidupan di dalam hati kita. Tanpa iman, secara alamiah hati itu akan merasa tertekan dan menderita, sebagai akibat dari pembatasan dan pengecilan hidup itu. Tetapi disamping iman, harus ada juga suatu keselarasan kegiatan rohani dan moral dengan sasaran dari iman kita, karena manusia itu adalah makhluk moral. Kiranya, Allah, Bapa kita, di dalam Nama FirmanNya yang telah menjadi Manusia, Tuhan kita Yesus Kristus, oleh Kuasa dari RohNya yang Kudus, memberikan kita Kasih-Karunia kepada kita hari ini agar kita memiliki iman yang hidup dan tulus, agar hati kita memiliki terang, keluasan dan perluasan kehidupan, serta terang dan sukacita. Amin.
Romo/Abuna Daniel Byantoro
