,

Dara-Martir Kudus Agatha dari Catania di Sisilia [251]

Diperingati Gereja Orthodox pada 18 Februari (kalender sipil) / 5 Februari (Kalender Gereja Purba)

Perawan Suci Martir Agatha adalah putri berumur lima belas tahun dari orang tua Kristen yang kaya dan dihormati dari kota Palermo (sebelumnya Panormos) di Sisilia. Selama penganiayaan di bawah Kaisar Decius (249-251), Prefek kota Catania, Quintianus, setelah mendengar tentang kekayaan dan kecantikan Agatha, mengutus prajuritnya untuk membawanya ke pengadilan dengan tuduhan bahwa dia seorang Kristen.

Di Catania, mereka menampung orang suci tersebut bersama dengan seorang wanita kaya, yang memiliki lima anak perempuan. Mereka semua berusaha menggoda Js.Agatha dengan pakaian bagus, kesenangan dan hiburan, mendesaknya untuk mempersembahkan korban kepada dewa-dewa kafir, tetapi Janasuci menolak semua hal ini. Semakin mereka mencoba untuk memaksanya, dia menjadi lebih tegas nenolak. Dia berdoa agar dia segera menghadapi kemartiran.

Selama interogasi di bawah Quintianus, martir suci tidak tergoyahkan oleh rayuan maupun oleh ancaman, dan dia menjadi sasaran siksaan kejam. Mereka juga mencoba memotong payudaranya dengan penjepit logam, dan ketika ini gagal, mereka menggunakan pisau.

Rasul Suci Petrus menampakkan diri kepadanya di penjara dan menyembuhkan luka-lukanya. Js. Agatha dituntun untuk disiksa lagi, dan Quintianus heran melihatnya benar-benar sembuh, tanpa bekas luka. Kemudian penyiksaan dimulai sekali lagi.

Pada saat ini terjadi gempa bumi di kota, dan banyak bangunan hancur. Di antara mereka yang terbunuh adalah dua penasihat Quintianus. Penduduk yang ketakutan bergegas ke Quintianus, menuntut diakhirinya siksaan kepada Agatha. Khawatir pemberontakan oleh rakyat, Quintianus mengirim Js. Agatha kembali ke penjara. Di sana, martir itu, mengucapkan terima kasih kepada Allah, dengan damai menyerahkan jiwanya kepada Tuhan.

Saat penguburannya, seorang Malaikat Kudus menaruh Lempeng Batu di kuburnya yang bertuliskan Pujian. Tahun berikutnya Gunung Etna meletus dan Catania diselamatkan oleh syafaat dari Martir Kudus Agatha.

Troparion Irama IV

‘Anak DombaMu Agatha berseru kepadamu dengan suara nyaring, ya Yesus, aku mengasihiMu, ya Mempelaiku, dan mencarimu, aku melalui banyak perjuangan, aku disalibkan dan dikuburkan bersamaMu dalam BaptisanMu, dan menanggung derita demiMu, agar aku boleh memerintah bersamaMu, aku mati bagiMu agar aku boleh hidup bersamaMu. Sebagai suatu Korban Tanpa-Cacat terimalah aku, yang mengorbankan diriku dengan Kasih bagiMu. Oleh Permohonannya selamatkanlah jiwa kami, sebab Engkau Penuh-Belas-Kasih’

Kontakion Irama IV

‘Biarlah Gereja hari ini dihiasi dengan Jubah Ungu Mulia yang diwarnai dalam darah Suci Martir Agatha, dan berseru, Bersukacitalah, ya Kemegahan Catania!’

(oca.org/saints/lives/2000/02/05/100431)

.

.

Related Posts