,

Isidore yang Kudus dan Terhormat dari Pelusium [436-440]

Diperingati Gereja Orthodox pada 17 Februari (kalender sipil) / 4 Februari (Kalender Gereja Purba)

Isidore dari Pelusium lahir di Aleksandria dari keluarga yang saleh. Ia kerabat Theophilos, Uskup-Agung Aleksandria, dan juga berkerabat dengan penerusnya, yaitu Cyril dari Aleksandria. Pada masa mudanya ia mengundurkan diri dari dunia dan menjadi seorang Pertapa di Monasteri di Gunung Pelusium di mana ia dipilih menjadi Bapa-Monasteri dan ditahbiskan menjadi seorang Imam.

Isidore seorang murid Yohanes Krisostomos dan menulis banyak surat, mengajar dan berkhotbah kepada banyak orang. Ia meninggalkan lebih dari dua-ribu tulisan. Ia membela Yohanes Krisostomos pada masa aniayanya oleh Ratu Eudoxia dan Uskup-Agung Aleksandria, yaitu Theophilos. Setelah wafatnya Yohanes Krisostomos, Isidore meyakinkan penerus Theophilos, yaitu Cyril, untuk menuliskan nama Yohanes Krisostomos di Diptych Gereja sebagai seorang Pengaku-Iman. Melalui usaha dari Isidore, Gereja mengadakan Sinode Semesta Ketiga di Efesus yang menganathema bidat Nestorius. Rahib Isidore hidup hingga usia lanjut dan wafat pada tahun 440.

Troparion Irama VIII

‘Di dalammu, ya Bapa, apa yang telah dijadikan menurut Gambar Allah secara nyata diselamatkan. Sebab dengan menanggung Salibmu engkau telah mengikut Kristus dan dengan berdoa engkau telah belajar menghinakan kedagingan, sebab engkau telah melampauinya untuk merawat jiwa Kekalmu. Karenanya, bersama Para Malaikat jiwamu bersuka, ya Isidore yang Terhormat’

Kontakion Irama IV

‘Gereja, yang mendapatimu sebagai suatu Bintang Fajar lainnya, ya Yang Amat Mulia, berseru kepadamu, yang diterangi oleh Pancaran-Kilat perkataanmu, Bersukacitalah, ya Isidore yang Amat-Diberkati dan Berhikmat-Ilahi!’

.

.

Related Posts