Diperingati Gereja Orthodox pada 12 Januari (Kalender Sipil) / 30 Desember (Kalender Gereja Purba)
Philaterus, anak seorang Epark, adalah seorang Kristen. Ia berperawakan tinggi dan tampan. Pada masa aniaya terhadap orang-orang Kristen, Philaterus dibawa menghadap Kaisar di Nikomedia. Ketika Diokletian menyanjungnya dan menghina Tuhan, ia menjawab, ‘Biarlah mulut siapapun diam, sekalipun ia Kaisar atau siapapun, yang berani menghina Kristusku!’
Sebab ini ia dilemparkan ke perapian yang menyala namun keluar tanpa tersakiti. Takjub, Diokletian membebaskannya. Kemudian pada masa pemerintahan Maximian, Philaterus diadukan lagi sebagai seorang Kristen. Ia disesah dan dilemparkan kepada binatang-binatang buas, namun tetap tak tersakiti. Mereka menghukumnya dipenggal, namun kedua hamba yang mengangkat pedang mereka di atas kepalanya menjadi lumpuh.
Mereka berdua menjadi percaya kepada Kristus dan dipenggal dengan pedang. Philaterus diasingkan ke Prokonnesus. Dalam perjalanan ke pengasingan ia mengerjakan berbagai Mukjizat dan menghancurkan kuil pagan dengan berhala-berhalanya. Sebab hal ini, para prajurit yang diutus menyertainya menjadi percaya kepada Kristus.
Dalam perjalanan itu Pertapa Eubiotes keluar dan menemuinya. Mereka berdiam di ruangnya selama tujuh hari, dan setelah ini Philaterus wafat dan dikuburkan oleh Eubiotes. Ketujuh prajurit itu juga wafat sebelas hari kemudian dan dikuburkan bersama Martir Kudus Philaterus.
.
.