Diperingati 08 Februari (Julian), 21 Februari (Gregorian)
Theodore (lahir 281M) berasal dari kota Euchaita di Asia minor (dulu masuk wilayah Byzantium, sekarang Turki). Dia membunuh seekor ular raksasa yang hidup di sebuah tebing di pinggiran Euchaita. Ular itu telah meneror pedesaan. Theodore mempersenjatai dirinya dengan pedang dan menaklukkannya.
Menurut beberapa legenda, karena keberaniannya, Theodore diangkat menjadi komandan militer ( stratlates ) di kota Heraclea Pontica, pada saat kaisar Licinius (307–324M) memulai penganiayaan yang sengit terhadap orang-orang Kristen. Theodore mengundang Licinius ke Heraclea (kota kuno di Byzantium, sekarang Turki), setelah (berpura-pura) berjanji untuk mempersembahkan korban kepada dewa-dewa pagan. Dia meminta agar semua patung emas dan perak para dewayang mereka miliki di Heraclea dikumpulkan di rumahnya. Theodore kemudian menghancurkannya menjadi beberapa bagian yang kemudian dia bagikan kepada orang miskin.
Theodore ditangkap dan disiksa dan disalibkan. Pelayannya Varos (juga dihormati sebagai orang suci), menyaksikan ini dan mencatatnya. Di pagi hari, tentara kekaisaran menemukannya dalam keadaan hidup dan tidak terluka.
Namun ia tidak ingin melarikan diri dari kematian sebagai martir, Theodore merelakan diri dihukum oleh Licinius, dengan dipenggal oleh pedang. Ini terjadi pada tanggal 8 Februari 319M, pada hari Sabtu, pada jam ketiga hari itu. “Hidupnya” tercantum dalam Bibliotecha Hagiographica Graeca tahun 1750-1754.