Tangerang, Banten – Diiringi lantunan doa dan suasana penuh khidmat, Gereja Orthodox Js. Petrus-Paulus di Tangerang menjadi saksi sejarah penting bagi umat Gereja Orthodox Indonesia (GOI). Pada tanggal 8 Maret 2024, Bp. Kristian Rerung menerima tahbisan Hipo Diakon, dan dua hari kemudian, tepatnya pada tanggal 10 Maret 2024, beliau menerima tahbisan Diakon dan resmi menyandang gelar Romo Diakon (Rm. Dkn) Kristian.
Upacara sakral ini dipimpin oleh Yang Mulia Episkop Daniel dari Nikopolis, menandai pengakuan resmi terhadap Rm. Dkn Kristian sebagai Diakon yang akan membantu pelayanan Presbiter Yahya bagi Komunitas Orthodox Js. Nabi Daniel di Kota Manokwari.
Di balik senyum dan kebahagiaannya, Rm. Dkn Kristian tak menampik bahwa hatinya diliputi keraguan. Beliau mengaku belum sepenuhnya siap untuk menerima tanggung jawab mulia ini. Namun, keraguan itu sirna ditelan rasa cinta dan komitmennya untuk melayani pekerjaan Tuhan.
Awalnya, Romo Diakon Kristian hanya memperkirakan mencapai jenjang Hipo Diakon saja untuk membantu Romo Presbiter Yahya. Menjadi seorang klerus, baginya, bukan ambisi pribadi, melainkan panggilan ilahi yang harus dijawab dengan penuh keteguhan. Menjadi seorang klerus bukan hanya tentang diri sendiri. Rm. Dkn Kristian harus berdiskusi dan mendapat restu penuh dari sang istri tercinta, Diakonisa Nina. Dukungan penuh dari istri sangatlah penting agar pelayanannya tidak memalukan bagi Rm. Dkn Kristian sebagai klerus, dan khususnya bagi GOI.
Romo Diakon Kristian tak lupa mengutarakan rasa terima kasihnya kepada para romo sepuh seperti Romo Aji/ Episkop, Romo Markus, dan Romo Juventius yang selalu mendoakan dan memberikan dukungan penuh kepada komunitas Orthodox di Papua, khususnya Komunitas Orthodox Js. Nabi Daniel di Manokwari. Doa dan dukungan mereka menjadi kekuatan pendorong bagi Rm. Dkn Kristian dan komunitasnya dalam menyebarkan ajaran Orthodox di tanah Papua.
Romo Diakon Kristian dikaruniai empat orang anak: Abraham, Christina, Nathania, dan Arsenius. Anak tertua mereka duduk di kelas 6 SD, diikuti oleh anak kedua di kelas 3 SD, dan anak ketiga di kelas 1 SD. Sedangkan si bungsu baru genap berusia 1 tahun pada tanggal 15 Maret 2024. Kelahiran si bungsu pun diwarnai momen istimewa, di mana Romo Juventius melayani liturgi kudus pada Maret 2023 dan memberkati sang bayi dengan tradisi Orthodox, termasuk pemberian nama pada hari ke-8 sesuai tradisi yang sama.
Diakonisa Nina, sang istri, awalnya merupakan seorang muslim yang kemudian mengikuti jejak Rm. Dkn Kristian untuk memeluk agama Kristen. Romo Diakon Kristian bersyukur atas dukungan penuh sang istri, yang selalu mempercayakan bahtera rumah tangga mereka kepada Rm. Dkn Kristian sebagai nahkoda, terutama dalam mendewasakan rohani seluruh anggota keluarga.
Romo Diakon Kristian dan keluarga masih membutuhkan banyak dukungan doa dalam pelayanan mereka di masa depan. Ajaran Orthodox yang dianutnya berbeda dengan ajaran kekristenan modern yang banyak berkembang di Papua, sehingga menghadirkan tantangan tersendiri. Namun, Rm. Dkn Kristian tak gentar. Beliau tekun mengikuti Kursol (kursus online) yang diadakan GOI untuk memperdalam pengetahuannya tentang ajaran Orthodox.
Kisah Rm. Dkn Kristian Rerung merupakan contoh inspiratif tentang dedikasi dan pengabdian seorang klerus muda di tanah Papua. Dengan semangat dan tekad yang kuat, beliau siap mengantarkan umat kepada jalan keselamatan melalui ajaran Orthodox.
Pesan Romo Diakon Kristian:
“Ajaran Orthodox adalah ajaran yang masih murni dari Kristus melalui para Rasul lewat gerejanya. Ajaran ini bisa menyelamatkan jiwa-jiwa yang selama ini betul-betul mencari.”
Mari kita doakan Romo Diakon Kristian Rerung dan keluarga agar selalu dikuatkan dalam pelayanannya di tanah Papua.
Oleh : Irene W.W (14 Maret 2024)