Diperingati pada 8 Februari (Julian), 21 Februari (Gregorian)
Nabi Zakharia (Zakhariah) sang pelihat Sabit adalah salah seorang nabi dari antara 12 Nabi Kecil yang adalah keturunan dari suku Lewi, yang disebut dalam Kitab Nehemia-Ezra sebagai garis keturunan imam utama.
Zakharia dipanggil untuk pelayanan kenabian pada usia muda dan menjadi saksi tentang visi nubuatan Allah tentang Yesus Kristus. Khususnya di dalam Kitab Nabi Zakharia terdapat rincian yang diilhami tentang kedatangan Mesias (Zak 6:12); tentang hari-hari terakhir kehidupan Juruselamat di dunia, dan tentang Masuknya Tuhan ke Yerusalem dengan seekor keledai muda (Zak 9:9); tentang pengkhianatan Tuhan untuk 30 keping perak dan pembelian dengan mereka ladang tukang periuk (Zak11:12-13); tentang penusukan lambung Juruselamat (Zak 12:10); tentang tersebarnya para rasul dari Taman Getsemani (Zak 13: 7); tentang gerhana matahari pada saat penderitaan di kayu Salib Juru Selamat (Zak 14:6-7). “
Nabi Zakharia “menganggap bahwa nubuatan masa depan sebagai yang ada saat ini”. Menurut tradisi, “pewarta Tuhan yang paling sejati” ini hidup sampai usia tua dan dimakamkan tidak jauh dari Yerusalem, bersama dengan Nabi Hagai yang sezaman dan termasyhur. Gelar “Pelihat-Sabit” yang diberikan Zakharia terkait dengan salah satu wahyu kepadanya, di mana ia melihat sebuah gulungan beterbangan di udara, melengkung seperti sabit yang mengancam (Zak 5: 1-2).
Menurut tradisi, “pewarta Tuhan yang paling sejati” ini hidup sampai usia tua dan dimakamkan tidak jauh dari Yerusalem, bersama dengan Nabi Hagai yang sezaman dan termasyhur. Gelar “Pelihat-Sabit” yang diberikan Zakharia terkait dengan salah satu wahyu kepadanya, di mana ia melihat sebuah gulungan beterbangan di udara, melengkung seperti sabit yang mengancam (Zak 5: 1-2).
