Selamat datang di website gereja orthodox indonesia   Click to listen highlighted text! Selamat datang di website gereja orthodox indonesia
,

Pengantar Perjanjian Baru (Bagian 10)

Oleh: Protopresbyter Yohanes Bambang Cahyo Wicaksono

Teologia Injil Yohanes

Dalam Injil Yohanes menekankan akan kemuliaan Kristus. Injil ini berfokus pada Pribadi Kristus lebih daripada tentang pengajaran dan tindakan-Nya. Contoh yang jelas, bahwa Injil Yohanes selalu menceritakan pada kita beberapa hal yang bersifat teologi tentang Pribadi Kristus suatu misal: tentang penjelmaan-Nya, karya kudus-Nya di atas bumi dan kembali-Nya kepada Sang Bapa. Injil ini menunjukkan bahwa Kristus itu sebagai “Kosmik Kristus”. Dia tidak hanya memberi kehidupan dan terang melalui pengajaran-Nya, namun Dia itu adalah terang dan kehidupan itu sendiri.

Injil Yohanes harus diakui mempunyai suatu Teologi Kristologi yang cukup tinggi di seluruh Perjanjian Baru. Banyak bahan yang telah memecahkan masalah-masalah Kristologi dari Gereja Mula-mula itu datang dari Injil Yohanes, suatu contoh: ada satu tempat di dalam Injil Yohanes di mana Yesus mengatakan “Bapa dan Aku adalah satu” (Yohanes 10:30). Ini telah membantu Gereja untuk mengembangkan dogma tentang Tritunggal Mahakudus. Di tempat lain dalam Injil Yohanes, Yesus mengatakan bahwa “Bapa itu lebih besar daripada Dia”. Bagaimanakah kita dapat menafsirkan pernyataan ini? Terkait dengan ini Gereja menafsirkan dalam 2 cara yaitu :

1. Kristus ini sedang berbicara sebagai seorang manusia, Dia sedang berbicara dari sifat kemanusiaan-Nya.

2. Ia sedang berbicara tentang Tritunggal Mahakudus. Di dalam Tritunggal Mahakudus itu, Bapa adalah sebagai sumber dari Putra dan Roh Kudus. Karena Sang Bapa itu sebagai Sumber akan dua Pribadi yang lain (Putra dan Roh Kudus) maka Bapa itu dikatakan lebih besar daripada Yesus – dalam kapasitasnya sebagai Putra (Firman) yang dilahirkan dari Bapa dari kekal sampai kekal. Meskipun dalam ajaran Gereja tentang Tritunggal Mahakudus: Pribadi Bapa, Pribadi Putra dan Pribadi Roh Kudus itu sama dalam keAllahan. Juga kita menemukan dalam Injil Yohanes cerita akan dimensi yang bersifat sakramental dan suatu kesadaran komunitas: “Kecuali kamu makan daging dari Anak manusia dan minum darah-Nya, kamu tidak mempunyai hidup di dalam dirimu” (Yohanes 6:53).

.

Sekarang Bagaimana Injil Yohanes itu Terbentuk?

Ini barangkali dari komunitas yang ada di Efesus yaitu percampuran antara Yahudi Kristen dan komunitas Kristen bangsa kafir. Di dalam Injil Yohanes ada unsur Yahudi yang kuat, contohnya ada suatu latar belakang pesta atau perayaan Yahudi. Tetapi juga kita melihat karakteristik bangsa kafir di dalam Injil ini, misal adanya simbol-simbol dan kontras-kontras yang digunakan di dalam dunia bangsa kafir atau “Gentiles” telah ditemukan di dalam Injil ini. Karena itu kita melihat unsur-unsur Yahudi dan unsur-unsur bangsa kafir. Jadi para sarjana menganggap bahwa komunitas yang menghasilkan Injil Yohanes ini adalah komunitas campuran seperti orang-orang Efesus.

.

Siapakah Penulis dari Injil Yohanes Ini?

Tradisi kuno mengatakan bahwa Injil Yohanes ditulis oleh Sang Yohanes Penginjil. Kata-kata yang sesungguhnya didiktekan oleh Rasul Yohanes dan ditulis oleh sekretarisnya yang bernama “Prochorus”. Kemungkinannya itu adalah salah satu dari murid Yohanes, lebih daripada Rasul Yohanes sendiri sebagai penulis Injil Yohanes itu.

.

Pelayanan Yesus

Menurut Gereja, Kristus dapat dapat dimengerti dalam 3 cara yaitu:

1. Kristus itu Pra-ada, Kekal dan Pribadi kedua dari Tritunggal Mahakudus.

2. Kristus dalam Penjelmaan-Nya melayani di atas bumi.

3. Kristus sebagai yang telah bangkit dari antara orang mati, Allah yang hidup yang mempunyai hubungan dengan kita sekarang.

.

Saat yang Mulia dalam Pelayanan Kristus

Untuk membahas tentang pelayanan Kristus ini, kita dapat memulai dari kehidupan Yesus saat masih muda. Di dalam Injil Lukas dan Matius kita mempunyai beberapa penjelasan tentang kelahiran dan bayi Yesus. Mengapa hal ini ditulis? Karena:

1. Untuk membangun identitas Yesus sebagai Mesias dan Allah.

2. Untuk memberitakan kabar baik tentang kehadiran-Nya di atas dunia.

3. Untuk mengantisipasi akan pelayanan Yesus saat menginjak dewasa.

Js. Yohanes Pembaptis adalah suatu figur yang maha penting yang memperkenalkan permulaan pelayanan Yesus di atas bumi. Dianggap sebagai figur yang penting karena :

1. Ia mempersiapkan umat bagi Yesus dengan cara memanggil mereka untuk bertobat.

2. Ia membaptis umat dan ini adalah tanda pertobatan dan suatu persiapan untuk menyambut datangnya Kerajaan.

3. Ia memberitakan datangnya Mesias. Setelah Js. Yohanes Pembaptis itu membaptiskan Yesus, Iblis mencobai Yesus, dan dua hal ini yaitu: Baptisan dan Pencobaan sangatlah perlu sebagai persiapan, karena dua hal ini telah menyatakan Dia sebagai Anak Allah.

Apakah makna hakiki akan Baptisan Kristus itu? Makna hakiki Baptisan Yesus itu adalah:

1. Panggilan untuk memulai pelayanan-Nya.

2. Ini adalah “Theophany” atau penampakan Allah atau menyatakan ke-Putraan-Nya.

Apakah makna hakiki tentang pencobaan? Itu merupakan tes uji akan keberadaan-Nya. Setelah baptisan, pencobaan ini dinyatakan sehingga dengan demikian diketahuilah bahwa Dia memang benar-benar Sang Mesias. Di dalam pencobaan Yesus diuji untuk melihat Mesias macam apakah Dia itu nanti:

1. Akankah Dia itu menjadi Mesias yang hanya membebaskan orang-orang dari politik dan ketidakadilan?

2. Akankah Dia menjadi Mesias yang hanya memiliki kuasa dunia nantinya?

3. Akankah Dia menjadi yang melakukan sesuatu pesta-pesta spektakuler demi para pengikut-Nya nantinya?

Dari apa yang dipertanyakan ini, tidak ada satupun yang terkait dengan Yesus dalam pelayanan-Nya. Karena Dia datang sebagai Anak Allah, guna memberitakan suatu kerajaan baru, Kerajaan Allah dan bukan kerajaan duniawi.

(Bersambung)

.

.

Related Posts
Click to listen highlighted text!