Bagaimana Mengenal Allah
Sebagaimana mustahilnya menjelaskan rasa manisnya madu kepada mereka yang belum pernah merasakan madu, demikianlah kasih Allah itu begitu susah dijelaskan dengan pengajaran, jika kita sendiri tidak masuk ke dalam kebaikan Tuhan itu dengan pengalaman kita sendiri.
( Js. Basilius Agung, dalam Pembabaran Mazmur, 29 )
.
.
Allah Memelihara Semua Orang
Janganlah engkau berkata, “Ini hanya kebetulan saja, ini datang secara tiba-tiba.” Di dalam segala yang ada, tidak ada yang terjadi secara acak, tidak ada yang tidak bertujuan, tidak ada yang begitu saja, tidak ada yang sembarangan… Berapa banyak rambut di kepalamu? Allah tidak akan melupakan bahkan satu pun di antaranya. Mengertikah engkau bahwa tak satupun, bahkan hal yang terkecil sekalipun yang lalai dari pemandangan Allah?
(Js. Basilius Agung)
.
.
Hal Tentang Puasa
“Daging tidak kau makan, tetapi kau makan sesamamu; engkau dapat menahan diri dari anggur yang memabukkan, tetapi engkau tidak dapat menahan diri dari perkataan jahat kepada orang lain; engkau sanggup tidak makan apapun hingga saat sembahyang senja, tetapi engkau tidak sanggup untuk tidak menghakimi sesamamu yang tidak mampu melakukan hal tersebut. Sesungguhnya puasa ialah menjauhkan diri dari kejahatan, lidah yang tak terkendali, amarah yang membara serta hawa nafsu, fitnah, dusta dan bersumpah palsu.”
Js. Basilius Agung (329-379 M)
.
.
Engkau adalah “tuan” dari kehendakmu sendiri, sehingga kejahatan yang diperbuat manusia adalah lahir dari manusia itu sendiri. Kejahatan adalah keadaan batin yang menyimpang dan menentang kebajikan yang dikembangkan dalam kesadaran karena menjauh dari kebenaran. Jadi jangan katakan Allah itu pencipta kejahatan.
Js. Basilius Agung: Hexaemeron ☦
.
.
Sebagaimana seorang tabib yang seringkali mengolesi pinggir cawan obat yang pahit dengan madu yang manis. Ia hadir di dalam lantunan kidung-kidung indah bersama dogma-dogma yang keras, sehingga kita dapat menerima manfaat dogma itu dengan menikmati kelembutan kidungan yang memberikan kesenangan bagi jiwa.
Js. Basilius Agung ☦️
.
.
Celakalah orang-orang yang menunda-nunda pertobatannya, sebab kita tidak tahu bilamana setelah malam berlalu ia tertidur selamanya dalam dosanya.
Js. Basilius Agung ☦️
.
.
Dia telah dilahirkan oleh perempuan untuk melahirkan kembali manusia yang dilahirkan oleh perempuan. Dengan kerelaan kehendak-Nya Dia telah disalibkan bagi manusia yang seharusnya disalibkan sekalipun mereka tidak menghendakinya. Dia telah mati untuk membangkitkan dan memberikan hidup kepada manusia yang seharusnya mati dan tak memiliki hidup. Maut berusaha menelan Sang Hidup tetapi ia ditelan oleh-Nya. Maut berusaha menelan Sang Pemberi jiwa, tetapi ia kehilangan banyak jiwa yang ditelannya.
Js. Basilius Agung
.
.
Tuhan mengatakan: Di rumah bapa-Ku banyak tempat tinggal. Ini bukan rumah seperti rumah-rumah milikmu, tetapi ini menunjuk bahwa tiap-tiap orang akan memiliki kemuliaan yang berbeda satu sama lain, seperti yang dikatakan Paulus tentang kemuliaan bintang-bintang (1Kor. 15:41).
Js. Basilius Agung
.
.
Penderitaan dan kematian itu merupakan sarana untuk memangkas dosa supaya tidak terus bertumbuh di dalam keberadaan manusia.
Js. Basilius Agung
.
.
Lakukanlah semua tugas pelayananmu dengan hati-hati dan kesopanan, seperti melayani Kristus. Karena mereka yang lalai melaksanakan pekerjaan Tuhan adalah orang-orang terkutuk. Hindarilah itu!
Js. Basilius Agung (Asketikon: Panduan Kerahiban)
.
.
Hal ini adalah peringatan bagimu: Janganlah jatuh ke jalan kejahatan karena penderitaan, dan apabila engkau jatuh kepada penderitaan yang dalam, janganlah engkau kehilangan pengharapan, janganlah juga engkau menyerahkan diri kepada kemalasan dan kelambanan hati.
Js. Basilius Agung
.
.
Bagaimana Jika Berhadapan dengan Dosa Orang Lain
Jika engkau melihat sesamamu di dalam dosa, janganlah hanya melihat ini saja, tetapi juga berpikirlah tentang apa yang ia telah lakukan dengan baik, dan dengan mencoba hal ini secara tidak biasa sementara mencoba untuk tidak menghakimi secara tidak adil, engkau akan menemukan bahwa ia lebih baik darimu.
(Js. Basilius Agung, Percakapan, 20)
.
.
Pertobatan
Jika seseorang telah bertobat sekali dari dosa, dan kembali melakukan dosa yang sama, ini adalah tanda bahwa ia belum dibersihkan dari penyebab dosa itu. Sebab dari situlah, seperti dari akar, tunasnya keluar lagi.
(Js. Basilius Agung)
.
.
Kasih
Sebagaimana Allah menerangi semua orang dengan cahaya matahari sama, demikianlah mereka yang ingin serupa dengan Tuhan memendarkan sinar cinta kasih yang sama pada semua orang. Sebab di manapun cinta kasih menghilang, kebencian segera muncul di tempatnya. Dan jika Allah adalah kasih, maka kebencian adalah setan. Oleh karena itu sebagai orang yang memiliki kasih memiliki Allah dalam dirinya, sedang dia yang memiliki kebencian dalam dirinya memelihara setan dalam dirinya.
(Js. Basilius Agung, Homili tentang Asketisisme, 3)
.
.
Welas Asih
Jika engkau mulai menyayangkan kekayaan, kekayaan itu tidak akan menjadi milikmu. Tetapi jika engkau mulai membagi-bagikannya, engkau tidak akan kehilangan harta itu.
(Js. Basilius Agung, Percakapan, 7)
.
.