Diperingati oleh Gereja Orthodox pada tanggal 16 Desember (kalender sipil) / 03 Desember (kalender Gereja)
Yohanes lahir pada tahun 454 di Nikopolis, Armenia. Ia cinta menyendiri, berdoa, dan membaca Alkitab. Setelah orangtuanya wafat, ia membangun Gereja Theotokos Teramat-Kudus dengan warisannya. Pada usia delapan-belas tahun, ia bersama sepuluh orang Rahib tinggal dekat Gereja itu dalam puasa dan doa. Atas permintaan rakyat, Metropolitan Sebasteia menahbiskannya menjadi Uskup Colonia.
Pada tahun kesepuluhnya sebagai Uskup, saudara iparnya Pazinikos menjadi Gubernur di Armenia dan mulai secara paksa mencampuri perihal-perihal Gerejawi. Uskup Yohanes pergi ke Konstantinopel dan melalui Uskup-Agung Euthymios memohon Kaisar Zenon agar membela Gereja di Armenia.
Yohanes lalu meninggalkan keuskupannya dan berlayar ke Yerusalem. Bintang Terang menuntunnya ke Lavra Sabbas Kudus, di mana ia menyembunyikan martabat keuskupannya dan diterima sebagai seorang Neophitus. Setelah empat tahun, Penatua Sabbas berusaha menjadikannya seorang Imam. Yohanes mengungkapkan rahasianya kepada Uskup Yerusalem Elias, dan dengan berkatnya hidup sendiri dalam ruangnya Yohanes pergi ke gurun di mana ia hidup selama sembilan tahun dengan makan rumput. Pada waktu serangan oleh orang-orang Saracen, Tuhan mengutus seekor singa untuk membelanya. Yohanes juga mengerjakan berbagai mukjizat di gurun.
Ketika Sabbas kembali dari perjalanan panjang di Skithopolis, ia membujuk Yohanes agar kembali ke Lavra. Tuhan kemudian mengungkapkan rahasia Yohanes kepada para Rahib di Lavra itu. Ketika Yohanes berusia tujuh-puluh tahun, Penatua Sabbas wafat, dan hal ini amat mendukakannya.
Sabbas menampakkan diri dan menghiburnya dalam penglihatan, dan mengungkapkan kepadanya bahwa ia harus berjuang melawan bidat di kemudian hari. Yohanes kemudian harus meninggalkan ruangnya untuk memerangi bidat kaum Origen. Ia wafat dalam damai kepada Tuhan pada usia seratus-empat tahun.