Bagaimanakah Kita Berelasi dengan Allah
Jika seseorang tidak lagi kuatir akan dirinya sendiri sama sekali demi kasih akan Allah, dan dalam melakukan perbuatan baiknya, ia sadar bahwa Allah memeliharanya, maka demikianlah pengharapan yang bijak dan sejati. Tetapi, jika seseorang hanya mempedulikan urusannya sendiri dan berpaling kepada Allah hanya jika ia dirundung nestapa yang melebihi kekuatannya, lantas dengannya mulai berharap di dalam Allah, maka pengharapan seperti itu sia-sia dan palsu. Pengharapan yang sejati hanya mencari Kerajaan Allah… Hatinya tidak akan tinggal damai sampai ia menerima pengharapan yang demikian itu. Pengharapan ini menentramkan hati dan menimbulkan sukacita di dalamnya.
( Js. Serafim dari Sarov, Karya, 4 )
.
.
“Waspadalah terhadap roh kesedihan, karena itu melahirkan segala kejahatan. Seribu godaan datang darinya: Pemberontakan, Kemarahan, menyalahkan, keluhan melihat nasib seseorang, menghabiskan pikiran, merubah suasana tempat. Jiwa kemudian menghindari orang, percaya bahwa mereka adalah penyebab masalahnya, dan tidak mengerti bahwa penyebab penyakit itu ada dalam dirinya sendiri. ”
☦️Janasuci Seraphim dari Sarov☦️
.
.
Bagaimana Kita Semestinya Bertindak
Puasa, doa, sedekah dan setiap perbuatan baik Kristen adalah baik dalam dirinya sendiri namun tujuan dari kehidupan Kristen tidak hanya terpaku pada pemenuhan satu hal atau lain sebagainya. Tujuan sebenarnya dari kehidupan Kristen kita adalah agar dipenuhi Roh Kudus dari Allah. Tapi puasa, doa, sedekah dan setiap perbuatan baik yang dilakukan demi Kristus merupakan sarana untuk penerimaan Roh Kudus. Perhatikan bahwa hanya perbuatan baik yang dilakukan demi Kristus yang dapat menghasilkan buah-buah Roh Kudus. Segala sesuatu yang lain yang tidak dilakukan demi Kristus, bahkan jika itu baik, tidak membawa pahala di kehidupan yang akan datang, bahkan hal itu tidak membawa kasih karunia Allah dalam kehidupan ini. Inilah sebabnya mengapa Tuhan kita Yesus Kristus berkata, “Barangsiapa mengumpulkan bersamaKu, menceraiberaikan” (Matius 12: 30)
(Js. Serafim dari Sarov)