KRITERIA IMAN KRISTEN ORTHODOX YANG BENAR

Oleh: Arkhimandrit Rm Daniel Byantoro

Begitu banyaknya sekarang kelompok-kelompok yang mengaku Orthodox sehingga membuat publik jadi bingung. Untuk menolong mereka yang bertanya bagaimana kriteria Iman Orthodox yang benar itu, di bawah ini adalah kriteria apakah Iman Kristen Orthodox itu.

Para Pengikut Iman Kristen Orthodox yang benar adalah mereka yang menerima seluruh ajaran Rasuliah yang selama itu diterima Gereja dalam bentuk Paradosis (Tradisi Rasuliah): baik Lisan maupun Tertulis. Yang tertulis ini sebagiannya kemudian dikanonkan dalam bentuk Kitab Suci Perjanjian Baru, yang melalui kacamatanya Gereja melihat Kitab Suci umat Yahudi: Tanakh (Perjanjian Lama).

Sedangkan yang berbentuk Lisan tetap dipelihara dalam ibadah dan praktik-praktik hidup Gereja lainnya. Dan yang telah dibela, ditegaskan dan dirumuskan dalam Ke 7 Konsili Ekumenis Gereja di Jaman Purba (tahun: 325, 381, 431, 451, 553, 680-681, 787) di mana di dalamnya, dijabarkan ajaran-ajaran Iman Rasuliah beserta implikasi theologisnya secara luas. Juga menolak semua yang dikutuk, dinyatakan sebagai kesesatan oleh ketujuh Konsili itu beserta segala implikasi dan konsekwensi, bukan hanya sekadar masalah Arianisme, Nestorianisne, Monophysitisme, Monothelitisne, Ikonoklasme, dan lain-lain itu saja. Tetapi juga implikasi dan ramifikasi atas penolakan dan penegasan tadi dalam memandang ajaran apapun yang muncul kemudian.

Iman Rasuliah yang sama itu juga dibela, dirumuskan, dan dipagari oleh Konsili-Konsili Lokal yang telah diakui oleh Gereja Orthodox (Konsili Jassy, Konsili Yerusalem, Konsili Konstantinopel yang meneguhkan ajaran Gregorios Palamas, dll). Dan yang secara universal diajarkan oleh para Bapa Gereja Orthodox: Ireneus, Yustinus Martyr, Ignatius dari Antiokhia, Athanasius Agung, Kyrillos dari Alexandria, Yohanes Khrisostomos, Gregorios dari Nyssa, Gregorios dari Nazianzus,Basilius Agung, Yohanes dari Damaskus, Maximos Sang Pengaku Iman, Symeon Sang Theologiawan Baru, para Bapa dari Philokalia; Markus dari Efesus, Photios, Gregorios Palamas, dan lain-lain. Serta yang dihidupi oleh orang-orang kudus Gereja Orthodox sepanjang abad.

Di samping itu juga menerima ketetapan-ketetapan hukum kanon yang dihasilkan oleh Konsili-Konsili Ekumenis maupun Konsili Lokal, terutama hal-hal yang menyangkut ketetapan ajaran-ajaran yang dinyatakan benar atau sesat di dalamnya. Juga menerima semua paradosis yang diterus-sampaikan oleh para Bapa Gereja dari para Rasul kepada Gereja yang tetap dipelihara Gereja Orthodox tanpa diubah-ubah, dikurang-kurangi atau ditambah-tambah sampai kini, serta praktik-praktik kehidupan, moralitas dan ibadah-ibadahnya, serta spiritualitasnya. Itulah kriteria dan batasan apakah suatu ajaran itu bersifat Orthodox atau menyimpang darinya.

Semoga bermanfaat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *