Selamat datang di website gereja orthodox indonesia   Click to listen highlighted text! Selamat datang di website gereja orthodox indonesia
,

PERINGATAN PEMENGGALAN KEPALA NABI MULIA, YOHANES (Yahya/Yohanan/Yuhanna/Iohanan), PEMBAPTIS DAN PEMBUKA JALAN

Diperingati oleh Gereja Orthodox pada 11 September (29 Agustus; Kalender Gereja)

Matius.14 :1 – 12 dan Markus 6:14-29

Yohanes Pembaptis “ John the Baptist” (Hebrew: יוחנן המטביל, Yoḥanan ha-mmaṭbil, Arabic: يوحنا المعمدان Yuhanna Al-Ma’madan, Aramaic: Ioḥanan, Greek: Ὁ Ἅγιος/Τίμιος Ἐνδοξος Προφήτης, Πρόδρομος καὶ Βαπτιστής Ἰωάννης Ho Hágios/Tímios Endoxos, Prophḗtēs, Pródromos, kaì Baptistḗs Ioánnes) adalah pengkhotbah keliling dan tokoh agama besar yang disebutkan dalam Injil dan Al-Qur ‘an. Beliau digambarkan dalam Injil Lukas sebagai kerabat Yesus yang memimpin gerakan baptisan di Sungai Yordan. Beberapa sarjana berpendapat bahwa ia dipengaruhi oleh sekte Essene “pertapa”. Beliau dianggap sebagai seorang nabi dalam Keyakinan Kristen, Islam, Baha’i dan Mandaeisme.KISAH TAK TERSENTUH dari SANG NABIPada hari ini 11 September 2013, Gereja Orthodox merayakan Peringatan “Pemenggalan kepala dari Nabi yang Mulia Yohanes Pembaptis, Nabi Pembuka Jalan dan Pembaptis. Kisah ini mungkin adalah kisah yang jarang tersentuh bagi sebagian kalangan Kristen meski kisahnya diabadikan dalam peringatan oleh Gereja-gereja Para Rasul Purba. Setelah Pembaptisan Yesus , Yohanes Pembaptis (Yahya/Yuhana) dikurung di penjara oleh Herodes Antipas, raja wilayah (penguasa seperempat dari Tanah Suci Yerusalem) dan gubernur Galilea . (Setelah kematian Raja Herodes Agung, Romawi membagi wilayah Palestina menjadi empat bagian , dan menempatkan gubernur untuk bertanggung jawab atas setiap bagian. Herodes Antipas menerima wilayah Galilea dari Kaisar Augustus) .Nabi Yang Mulia, Yohanes Pembaptis secara terbuka mencela Herodes karena telah meninggalkan istri sahnya, putri raja Arab Aretas (Arethas yang disebutkan oleh Paulus dalam II di Kor. 11:32) dan kemudian memilih hidup bersama dengan Herodias, istri Filipus, saudaranya ( Lukas 3:19-20 ) hingga punya anak bernama Salome. Akhirnya Yohanes Pembatispun dipenjara. Di hari ulang tahunnya, Herodes membuat pesta untuk para pejabat, para sesepuh dan ribuan warga. Salome tampil menari dan membuat Herodes terpesona. Sebagai bentuk terima kasih dan kekaguman kepada gadis itu, ia bersumpah untuk memberikan apapun yang dia minta, bahkan meski harus memberi setengah dari kerajaannya .Rupaya gadis ini adalah gadis yang jahat, dan atas saran dari Herodias, ibunya, dia meminta kepada Herodes agar diberikan “kepala Yohanes Pembaptis” di atas piring. Herodes sangat terkejut dan menjadi khawatir, karena ia takut murka Allah atas pembunuhan seorang nabi, yang sebelumnya sangat dia hargai. Dia juga takut orang-orang yang mencintai Sang Nabi akan marah. Tetapi karena malu dengan para tamu dan karena sumpah yang terlanjur dia lontarkan, ia memberi perintah untuk memenggal kepala Yohanes Pembaptis dan memberikannya kepada Salome.Menurut tradisi dalam Gereja Orthodox, meski kepalanya telah terpenggal, dari mulut Sang Nabi masih sanggup berbicara kepada Herodes dengan mengatakan : “Herodes, kamu tidak seharusnya mengambil istri saudaramu Filipus”. Salome mengambil piring dengan kepala Sang Nabi tersebut dan memberikannya kepada ibunya. Herodias panik dan berulang kali menusuk lidah Sang Nabi dengan jarum dan membenamkan kepala beliau di tempat yang kurang pantas. Setelah Yohanes Pembaptis dipenggal, Herodias melarang kepala Sang Nabi untuk dikubur bersama-sama dengan tubuhnya. Sebaliknya , ia menodai kepala terhormat dan menguburkannya di dekat istananya. Murid beliau diam-diam mengambil tubuh guru mereka dan menguburkannya. Tapi Joanna yang saleh, istri bendahara Herodes “chuza”, tahu di mana Herodias telah mengubur kepala Beliau, dan dia memutuskan untuk menguburkannya kembali dalam bejana tanah liat dan memindahkannya di Bukit Zaitun, di salah satu perkebunan Herodes . (Penemuan kepala beliau dan pemindahan ini dirayakan oleh Gereja Orthodox pada 9 Maret (24 Februari; Kalender Gereja). Tubuh suci Yohanes Pembaptis diambil malam itu oleh murid-muridnya dan dimakamkan di Sebastia, tempat di mana pemenggalan itu terjadiKetika berita sampai istana tentang khotbah dan mukjizat Yesus, Herodes pergi dengan istri Herodias untuk melihat apakah kepala Yohanes Pembaptis masih di tempat mereka meninggalkannya. Ketika mereka tidak menemukannya di sana , mereka mulai berpikir bahwa Yesus Kristus adalah Yohanes Pembaptis yang telah dibangkitkan. Injil yang menjadi saksi kesalahan ini bisa dilihat di Mat. 14:2.Penghakiman Allah tiba kepada Herodes, Herodias dan Salome. Saat Salome menyeberangi Sungai Sikoris di musim dingin, melewati salju, ia terjatuh. Kepalanya terjebak di dalam bongkahan Es dan tubuhnya di dalam Air yang sangat dingin. Ia meronta ronta sepintas mirip saat ia menari di hadapan Herodes waktu itu. Terus ia meronta hingga tak berdaya. Dan tak lama kemudian, sebuah bongkahan es yang runcing terjatuh dan menembus lehernya hingga terpenggal. Mayatnya tidak ditemukan, tapi beberapa orang membawa kepalanya untuk Herodes dan Herodias, seperti yang pernah mereka lakukan dengan membawa kepala janasuci Yohanes Pembaptis. Raja Arab Arethas marah, dan menganggap ini sebagai bentuk tidak hormat dan penghinaan bagi putrinya. Ia mengumumkan perang melawan Herodes. Herodes kalah dan kekalahan itu membuat kaisar Romawi Caius Caligua ( 37-41 masehi) murka dan membuang Herodes dan Herodias, awalnya ke Gaul (Perancis) kemudian ke Spanyol dan mati disana.Peringatan Pemenggalan kepala Yohanes Pembaptis, diperingati oleh Gereja sejak masa Gereja para Rasul dan masih diperingati dengan mulia oleh Gereja Orthodox bersama segenap gereja Apostolik lainnya. Hari peringatan ini juga merupakan hari puasa yang ketat sebagai bentuk turut berkabung atas kematian yang memilukan dari Sang Nabi Mulia. Dalam beberapa tradisi Umat Orthodox yang saleh, mereka pada saat peringatan ini tidak makan makanan dari piring datar, tidak menggunakan pisau, atau tidak makan makanan yang berbentuk bulat pada hari ini.Saat inipun Gereja Orthodox khususnya Orthodox Russian sejak 1769 memperingati hari ini bersamaan dengan peringatan para tentara yang tewas pada saat perang antara Rusia dengan Turki dan Polandia. Peringatan pemenggalan kepala Yohanes Pembaptis dalam Gereja Orthodox dilakukan dengan Liturgi Suci dari janasuci Yohanes Krisostomos dan dengan Pembacaan Kitab Suci untuk peringatan tersebut adalah sebagai berikut : Mat 14:1-13 . Kisah Para Rasul 13:25-33, Mark 6:14-30 . Bertahun-tahun dan berabad-abad, relik kepala beliau diwariskan dari satu biara ke biara lainnya. Mendatangkan berbagai macam mujizat. Hingga saat penghancuran Kota Suci Yerusalem, Relik Kepala Sang Nabi ikut terkubur dan hilang. Dan ditemukan kembali pada tanggal, 18 Februari 452 menurut catatan sejarah Marcellos, seorang Archimandrite dari biara di Emesa, serta dari kehidupan Janasuci Matrona ( † 492 , diperingati November 9 /22) , yang ditulis oleh Janasuci Simeon MetraphrastesUntuk beberapa tahun Relik kepala beliau dipindahkan ke Ibukota Konstantinopel hingga saat munculnya bidat ICONOCLAST, orang Kristen yang saleh berduyun-duyun meninggalkan Konstantinopel dan mengambil kepala Yohanes Pembaptis dan kemudian menyembunyikannya di Comana (dekat Sukhumi , Abkhazia – Georgia) , kota di mana Janasuci Yohanes Krisostomos meninggal di pengasingan ( 407 ) . Setelah Konsili (Muktamar Gereja Purba) Ekumenis Ketujuh tahun 787 ), yang membangun kembali penghormatan ikon, kepala Yohanes Pembaptis kembali ke ibukota Bizantium di sekitar tahun 850. Gereja memperingati peristiwa ini pada tanggal 7 Juli /25 Juni sebagai Temuan yang Ketiga Kepala Sang Nabi Yohanes Pembaptis.Setelah perang salib ke-empat, nasib kepala Sang Nabi tersebut akhirnya terbawa hingga ke barat tepatnya ke Perancis dan disimpan di salah satu Basilica besar di AmiensDemikian tadi kisah ringkas dari kisah kemartiran Yohanes Pembaptis. Umat Kristen Orthodox masih banyak sekali yang melakukan ziarah ke Perancis. Sekarang, dengan bantuan Pusat Keuskupan Gereja Orthodox Rusia di Korsun (dari Patriarkat Moskow, yang berbasis di Paris) umat Orthodox dengan mudah bisa berziarah disana bahkan menggelar liturgy suci pada saat peringatannya.

Related Posts
Click to listen highlighted text!