KECERDASAN EMOSIONAL

Kemampuan untuk Mengekspresikan Emosi Seseorang, dan Berempati pada Kebutuhan Orang Lain.

Ketika kita cenderung menggunakan otak kita, kita lebih menghakimi, namun ketika kita cenderung menggunakan hati kita, kita menjadi tidak menghakimi. Menjadi kritis terhadap orang lain bukanlah sifat Orthodox, karena bersikap kritis, baik terhadap orang lain, atau bahkan cara kita mendekati iman kita, bisa menjadi tanda bahwa kita tidak berpusat pada hati. Kekudusan adalah tentang menjadi utuh, dan keutuhan ini bergantung pada pemusatan di dalam hati, di mana kita menemukan Kerajaan Allah.

Dalam dunia psikologi, kecerdasan emosional adalah kemampuan untuk peka terhadap perasaan, atau sudut pandang orang lain. Kecerdasan emosional membantu kita menghindari menyakiti perasaan orang lain, dan memungkinkan kita untuk terbuka terhadap apa yang mungkin mereka rasakan. Ini membantu kita menahan diri untuk tidak menghakimi mereka, dan bahkan menghargai sudut pandang mereka, bahkan ketika kita tidak setuju dengan mereka.

Kecerdasan emosional adalah kapasitas untuk menyadari, mengendalikan, dan mengekspresikan emosi seseorang, dan untuk menangani hubungan interpersonal secara bijaksana dan empati.

Ortodoksi, penekanannya lebih kepada hati, membuka kita pada kemungkinan-kemungkinan yang seringkali tertutup dalam tradisi-tradisi Kristen lainnya, karena citra Gereja sebagai rumah sakit jiwa memungkinkan kita untuk melihat diri kita sendiri, dan orang lain, sebagai yang membutuhkan penyembuhan. Dengan hubungan yang berpusat pada Tuhan yang mengasihi kita. Ini adalah hubungan dengan Tuhan yang ingin mengubah kita, dan membuat kita kudus (utuh). Dalam hubungan ini, kita melihat diri kita sakit, jadi kita tidak menghakimi orang lain, karena mereka sama seperti kita, dan membutuhkan penyembuhan. Kita bahkan tidak akan mengecualikan mereka yang pandangannya berbeda dari kita, bahkan jika mereka berpegang pada keyakinan, baik politik atau agama, yang tampaknya sangat bertentangan dengan ide-ide yang kami pegang teguh.

Jika orang lain itu ateis atau beriman, Buddhis atau Muslim, liberal atau konservatif, mereka bukan ancaman bagi kita, karena kita aman, karena kita melihat diri kita sendiri, dan orang lain, sebagai pasien yang membutuhkan. penyembuhan.

Sebagai seorang Kristen Orthodox, kita dapat melihat semua orang, bahkan orang yang tidak percaya, sebagai dipengaruhi oleh Yesus Kristus, Firman Allah, yang melaluiNya segala sesuatu diciptakan. Kita tahu bahwa Kristus sangat menginginkan agar semua orang memperoleh pengetahuan tentang kebenaran, dan diselamatkan. Kita tidak menghakimi siapa pun, dan tidak membedakan antara mereka yang seperti kami, dan mereka yang berbeda dari kami. Kita mengasihi semua orang, karena Kristus mengasihi semua orang.

Kecerdasan emosional memungkinkan kita untuk bekerja sama demi kebaikan bersama, sambil menghindari keinginan untuk berkuasa yang egois, tetapi menghalangi orang lain untuk berhasil.

Kecerdasan emosional memungkinkan kita untuk melihat sesuatu melalui mata orang lain, dan memungkinkan kita untuk menginginkan yang terbaik bagi mereka. Bahkan memungkinkan kita untuk memajukan pesan keselamatan dari Injil, karena kita tidak menghalangi pesan tersebut. Orang lain dapat mengalami kasih Tuhan karena empati yang kita miliki untuk perasaan mereka digambarkan dalam cara kita berinteraksi dengan mereka, dan bagaimana kita menunjukkan rasa hormat kita terhadap pengalaman hidup, perasaan, sudut pandang, dan kepercayaan mereka.

Dengan kasih di dalam Kristus,
Kepala Biara Tryphon

2 pemikiran pada “KECERDASAN EMOSIONAL

    1. admin2

      The Real Person!

      Author admin2 acts as a real person and passed all tests against spambots. Anti-Spam by CleanTalk.

      berkata:

      amin. Terpujilah Tuhan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *