KM Sinabung – Tanggal 6 Februari 2024 menjadi momen bersejarah di atas moda transportasi laut KM Sinabung, ketika Romo Nikon Jemmy Frans dari Gereja Orthodox Indonesia dipilih untuk membawakan khotbah malam. Acara yang diadakan pukul 19:00 WIT ini, dihadiri oleh jemaat dari berbagai latar belakang agama, menandakan sebuah simbol persatuan dalam keragaman keyakinan.
Khotbah yang bertemakan “tidak ada seorangpun yang dapat meletakkan dasar lain dari pada dasar yang telah diletakkan, yaitu Yesus Kristus” yang merujuk pada 1 Korintus 3:11, menggugah hati para hadirin. Peristiwa ini bermula ketika Romo Nikon tengah berbagi pemikiran dengan lima orang muslim di sebuah kamar dengan kapasitas tempat tidur susun untuk enam orang. Dialog yang hangat dan penuh keakraban tersebut terhenti ketika suara pengumuman melalui pengeras suara meminta para pendeta gembala untuk melapor guna membawakan khotbah.
Meski beberapa pendeta gembala telah melapor terlebih dahulu, dua dari rekan muslim Romo Nikon yang berinisiatif melaporkan keberadaan beliau. Pertanyaan dari seorang mualim yang terkejut mengetahui Romo Nikon berasal dari Gereja Orthodox, menjadi titik balik yang menentukan. Dengan penuh rasa hormat, mualim tersebut, yang ternyata berlatar belakang Protestan, memprioritaskan Romo Nikon untuk membawakan khotbah.
Kejadian ini tidak hanya menegaskan keberagaman keyakinan di Indonesia tetapi juga menunjukkan bagaimana toleransi dan penghormatan terhadap perbedaan dapat mempersatukan kita. Romo Nikon, dengan penuh kebijaksanaan, membawakan khotbah yang menyentuh hati banyak orang, mengingatkan kita semua bahwa dasar keimanan kita adalah cinta dan penghormatan terhadap sesama.
Acara khotbah di KM Sinabung ini menjadi cerminan keindahan keragaman dan toleransi yang tumbuh di tengah masyarakat kita. Semoga momen ini menjadi inspirasi bagi kita semua untuk terus memelihara semangat persatuan dalam perbedaan, membangun jembatan pengertian dan rasa hormat di antara kita semua.
Irene W.W, 7 Februari 2024