Gereja Orthodox Timur merupakan sekelompok gereja yang berdiri sendiri, namun disatukan oleh pemahaman mengenai Sakramen, Doktrin, Liturgi, dan Sistem pemerintahan gereja yang sama.
Kepala Gereja Orthodox disebut “Patriakh” atau “Metropolitan.”
Patriakh Konstantinopel yang berada di Istanbul, Turki dianggap sebagai Patriakh Ekumenis atau Patriakh Universal, yang posisinya mirip dengan Paus dalam Gereja Katolik Roma.
Bentuk gedung Gereja Kristen Orthodox yang mirip dengan Masjid, dan bentuk Salib gereja Kristen Orthodox berupa salib dengan figur Yesus yang sedang dipaku di kayu salib, lalu ada bentuk seperti jajar genjang dan bulan sabit pada bagian bawah salib tersebut.
Tata cara ibadah Kristen Orthodox berbeda. Ajaran Kristen Orthodox melakukan Sholat seperti orang muslim, 7 kali dalam sehari dan diharuskan menghadap kiblat.
Sedangkan dalam ajaran Protestan dan Katolik, jumlah waktu beribadah serta arah (kiblat) tidak ditentukan.
Berikut ini kami paparkan secara lebih rinci mengenai Tata Cara Ibadah Gereja Orthodox :
1. Tata Cara Sholat Berdasarkan Alkitab
Sholat harus diawali dengan berwudhu, sesuai dengan yang ditulis dalam Keluaran 40:32 yaitu terlebih dahulu membasuh kaki dan tangan sebelum memasuki Kemah Pertemuan, seperti yang diperintahkan Tuhan kepada Musa. Dalam ajaran Kristen Orthodox, diajarkan agar jemaat mengucapkan doa sembari berwudhu. Doa tersebut sesuai dengan pendarasan Mazmur Daud, yaitu Mazmur 26: 6-12 (baca: sejarah alkitab indonesia).
Kemudian, Kristen Orthodox juga mengajarkan untuk melaksanakan Sholat dengan berkiblat ke Timur. Dalam Mazmur 138:2 disebutkan bahwa Daud sujud ke arah Bait Allah. Bait Allah adalah Yesus sendiri seperti ucapan Yesus yang ditulis dalam Yohanes 2: 19-22 (baca: Gereja sebagai tubuh Kristus). Yesus telah naik ke Sorga, dan berada dalam Firdaus (Lukas 23: 43), sedangkan Firdaus dibuat Allah di sebelah Timur (Kejadian 2:8). Oleh karena itulah, Gereja Orthodox melaksanakan Sholat yang liturginya menghadap ke Timur. Sebab di sanalah Bait Allah, yaitu Yesus berada, yakni di dalam Firdaus.
2. Liturgi Suci Gereja
Liturgi Suci merupakan Liturgi Umum yang digunakan gereja-gereja Orthodox Timur dalam beribadah (baca pengertian liturgi dalam gereja, perbedaan ibadah dan kebaktian).
Format Liturgi Suci Gereja bersifat tetap. Ada beberapa macam Liturgi Suci, antara lain:
2a. Liturgi Suci Js. Yohanes Krisostomus:
Liturgi yang digunakan untuk sebagian besar hari-hari dalam setahun, dan terkadang juga digunakan sebagai Liturgi Vesper pada hari peringatan Anunsiasi. Liturgi ini berasal dari abad ke-5 Masehi.
2b. Liturgi Suci Js. Basil Agung:
Liturgi yang digunakan pada lima hari Minggu Puasa Besar, perayaan peringatan Santo Basil, malam Nativitas dan malam Teofani, serta pada hari Kamis Suci dan Sabtu Suci. Liturgi Suci Js. Basil Agung sering dirayakan sebagai Liturgi Vesper. Namun dalam beberapa tradisi, Liturgi Janasuci Basil juga dirayakan pada perayaan Eksaltasi Salib Suci tiap 14 September. Keseluruhannya, Liturgi Js. Basil yang berasal dari abad ke-4 Masehi ini digunakan untuk 10 atau 11 hari sepanjang Tahun Liturgi.
2c. Liturgi Ton Proegiasmenon:
Liturgi yang digunakan pada setiap hari Rabu dan Jumat selama masa Puasa Besar, serta pada tiga hari pertama Pekan Suci. Liturgi Ton Proegiasmenon, pada dasarnya merupakan ibadat vesper, namun ditambahi dengan pelayanan komuni. Sedangkan Persembahan Kudus telah dikonsekrasi dan dicadangkan sejak hari Minggu sebelumnya. Liturgi Ton Proegiasmenon, menurut Tradisi Suci gereja berasal dari Hagios Gregorios Dialogos pada abad ke-6 Masehi.
2d. Liturgi Js. Yakobus:
Liturgi yang digunakan Sekali Setahun, pada hari peringatan Janasuci Yakobus, Saudara Yesus. Menurut Tradisi Suci Gereja, Liturgi ini berasal dari Js. Yakobus, Saudara Yesus, dan Uskup Yerusalem pertama (Kisah Rasul); yang hidup pada abad pertama Masehi. Liturgi Kristiani Purba ini berkaitan dengan Liturgi Js. Yohanes Krisostomus dan Liturgi Js. Basil Agung.
3. Format Liturgi Suci Gereja
Format Liturgi Suci Gereja bersifat tetap, hanya unsur-unsur liturgi seperti bacaan serta nyanyiannya saja yang berganti-ganti sesuai dengan masa liturgi, serta hari raya saat perayaan liturgi.
Seperti telah disebutkan di atas, terdapat beberapa macam liturgi yang masing-masing berbeda satu sama lainnya. Namun, Liturgi Suci Gereja selalu terdiri dari tiga bagian yang saling berhubungan, yaitu :
3a. Liturgi Persiapan,
3b. Liturgi Katekumen, dan
3c. Liturgi Umat Beriman
3a. Liturgi Persiapan
meliputi doa-doa :
-Masuknya Klerus,
-Pengenaan Vestimentum (jubah keimaman),
-Serta Protesis/ Proskomedi
Bagian ini bersifat pribadi dan hanya diikuti oleh imam dan diakon.
Liturgi Persiapan ini melambangkan tahun-tahun tersembunyi dari kehidupan Kristus di dunia.
3b. Liturgi Katekumen
sering disebut juga sebagai Liturgi Sabda. Bagian ini bersifat publik, meliputi Berkat Pembukaan oleh imam, Litani, Nyanyian, Perarakan Kecil, Pembacaan Surat-Surat Para Rasul, Pembacaan Injil, serta Homili.
3c. Liturgi Umat Beriman
meliputi Litani Umat Beriman serta litani Permohonan dan litani Pengucapan Syukur; Perarakan Agung, Doa Syukur Agung, serta Komuni.
Dahulu hanya jemaat gereja yang sudah dibaptis dan dalam keadaan suci yang diizinkan mengikuti bagian Liturgi ini. Namun sekarang semua jemaat diperkenankan mengikuti liturgi, hanya saja tidak boleh menerima komuni jika belum dibaptis dan tidak dalam keadaan suci.
Demikian itulah beberapa penjelasan yang bisa anda ketahui bagaimana tata ibadah untuk Gereja Orthodox, dalam pelayanannya di acara ibadah.
Selamat mempersiapkan diri.
Sumber : Komunitas Orthodox Js.Romanos Sang Pengidung Purwokerto