Minggu pertama Puasa Agung Catur Dasa disebut Minggu Ortodoksi karena memperingati pemulihan Ikon-ikon Suci dan kemenangan Iman Orthodox melawan ajaran sesat dan mengerikan dari kaum Ikonoklasme, yaitu para bidat yang menolak menghormati Ikon-ikon Suci. Lebih dari 1 abad Gereja dikacaukan oleh doktrin jahat ikonoklasme.
Kaisar yang pertama kali menganiaya Gereja adalah Leo dari Isauria. Dan kaisar Theophilos adalah yang terakhir menganiaya Gereja, namun kemudian sang istri , ratu Theodora (11 Februari), menggantikan tahta setelah suaminya wafat dan menegakkan kembali Ortodoksi di masa Patriark Methodios (14 Juni). Ratu Theodora menyatakan dengan tegas di hadapan rakyatnya, bahwa kita tidak mencium Ikon sebagai penyembahan, kita juga tidak menghormatinya sebagai “dewa,” melainkan sebagai gambaran dari purwarupa mereka.
Tahun 843, pada hari Minggu pertama Puasa Catur Dasa, Js Theodora dan putranya, Kaisar Michael, memuliakan Ikon-ikon Suci bersama para presbyter dan umat. Sejak saat itu, peristiwa ini diperingati setiap tahun, sebab telah ditetapkan secara jelas bahwa kita tidak menyembah Ikon-ikon, tapi kita menghormati dan memuliakan semua Orang Kudus yang digambarkan pada ikon-ikon tersebut. Dan kita hanya menyembah kepada Allah Tritunggal : Bapa, Putra dan Roh Kudus.
Pada mulanya, para Nabi Suci Musa, Harun dan Samuel diperingati pada hari Minggu ini. Syair-syair Alleluia yang ditetapkan untuk Liturgi Suci di hari ini mencerminkan penggunaannya pada jaman sebelumnya.
