Shalom Alaikhem be Shem Ha Massiakh
Para Romo, Saudara2 dan Saudari2ku, serta Anak-anak Rohaniku semuanya, orang yang bertobat itu melakukan perjalanan kepada Tuhan. Jalan kepada Allah itu adalah suatu perjalanan batiniah yang dicapai di dalam pikiran dan hati. Adalah perlu untuk menyelaraskan angan2 dari pikiran dan niat serta kecenderungan hati agar roh manusia itu akan selalu bersama dengan Tuhan, seolah-olah diikatkan denganNya ( I Korintus 6:17). Orang yang diselaraskan sedemikian itu akan selalu diterangi terus-menerus oleh terang batiniah, dan menerima dalam dirinya sinar-sinar dari kegemilangan cahaya rohani, seperti halnya Nabi Musa (Keluaran 34:29), yang wajahnya dimuliakan diatas Gunung Sinai karena dia diterangi oleh Allah. Raja Daud merujuk pada hal ini, dalam ungkapannya:” cahaya wajahMu menyinari kami, ya Yahweh” ( Mazmur 4:7). Sarana-sarana dimana derajat rohani ini dapat dicapai itu adalah dengan doa dari pikiran yang dilakukan didalam hati. Hanya jika hal ini terbentuk sajalah maka penglihatan pikiran itu akan menjadi jelas, dan roh memandang kepada Allah secara jelas, dan akan menerima daripadaNya kuasa untuk melihat dan mengusir keluar segala sesuatu yang dapat membuat itu merasa malu di hadirat Allah. Namun demikian, banyak orang yang berharap untuk mendekati Allah hanya sekedar kata-kata dan perbuatan-perbuatan lahiriah saja. Mereka hidup dalam pengharapan tetapi mereka tidak akan pernah sampai datang mendekat; karena mereka tidak mengikuti jalan yang benar. Untuk kita yang seperti orang yang sedemikian itu sebaiknya kita diingatkan: dekatilah Allah dengan pikiran dan hati dan kita akan diterangi dan tak akan lagi dikalahkan oleh si musuh, yang pada saat ini – meskipun semua yang kita lakukan secara lahiriah itu kelihatannya tepat – secara terus-menerus menguasai kita dan membuat kita malu dalam pikiran kita dan dalam perasaan hati kita. Dengan kita mendekat kepada Allah dalam pikiran dan hati kita, itu akan memberikan kepada kita kuasa atas semua gerakan-gerakan lain dari jiwa, dan kuasa itu akan mempermalukan si musuh kapan saja dia akan mempermalukan kita. Kiranya Allah, Bapa kita, yang adalah Kasih itu, melalui kasih karunia Nya di dalam Firman-nya yang telah menjadi manusia, Tuhan kita Yesus Kristus, oleh Kuasa dari RohNya yang Kudus itu, mengaruniakan kita hari ini kuasa yang sedemikian itu oleh doa dalam pikiran dan hati, sehingga kita dapat mengalahkan si musuh yang hendak mempermalukan kota di hadirat Allah itu. Amin.
Archimandrite Rm Daniel Byantoro