Diperingati Gereja Orthodox pada 23 Januari (kalender sipil) / 10 Januari (Kalender Gereja Purba)
Hierark Kudus Gregory, Episkop Nyssa, adalah adik Basil Agung. Ia menerima pendidikan yang unggul dan ditahbiskan oleh Basil menjadi Episkop Nyssa di Kapadokia pada masa perbantahan oleh kaum Arius. Basil dan Gregory dengan bersemangat memerangi bidat Arius. Js. Gregorius adalah seorang penganjur gigih untuk Orthodoxi, dan ia berperang melawan bidat Arian dengan saudaranya Js. Basilius. Gregorius dianiaya oleh orang-orang Arian, yang olehnya dia dituduh secara salah menggunakan properti Gereja, dan dengan demikian kehilangan Tahta-nya dan diasingkan ke Ancyra.
Di tahun berikutnya ia kembali digulingkan dari jabatannya oleh dewan para uskup Arian di mana dia tidak hadir dalam sidangnya, tetapi ia terus mendorong kawanannya di dalam Orthodoxi, berkeliling dari satu tempat ke tempat lain. Setelah kematian Kaisar Valens (378), Js. Gregorius dikembalikan ke Kathedra-nya dan diterima dengan gembira oleh kawanannya. Saudaranya, Js. Basilius Agung meninggal pada tahun 379.
Hanya dengan susah payah Js. Gregorius berjuang atas kehilangan saudara dan pembimbingnya. Dia menyampaikan orasi pemakaman untuknya, dan menyelesaikan studi Js. Basilius tentang enam hari Penciptaan, Hexaemeron. Pada tahun yang sama Js Gregorius berpartisipasi dalam Konsili Antiokhia melawan para bidat yang menolak untuk mengakui keperawanan kekal Bunda Allah dan juga terhadap mereka yang sebaliknya menyembahnya sebagai Allah.
Ia dipilih oleh Sinode Antiokhia untuk memeriksa Gereja-Gereja di Arabia dan Palestina yang terinfeksi oleh ajaran sesat Arian, untuk menegaskan ajaran Orthodox tentang Theotokos yang tersuci. Dalam perjalanannya kembali, Js. Gregorius mengunjungi Yerusalem dan Tempat-Tempat Suci lainnya.
Pada tahun 381, Gregory menjadi tokoh terutama dalam Sinode Semesta Kedua di Konstantinopel terhadap bidat Makedonias. Di Sinode ini, atas ajuan dari Episkop Gregory, Lambang Iman Nikaea (Pengakuan Iman) diselesaikan. Bersama Episkop-Episkop lain ia juga meneguhkan Gregory Teolog sebagai Uskup-Agung Konstantinopel.
Pada tahun 383, Js.Gregorius dari Nyssa berpartisipasi dalam Konsili di Konstantinopel, di mana ia mengkhotbahkan sebuah khotbah tentang keilahian Sang Putra dan Roh Kudus. Pada tahun 386, dia kembali ke Konstantinopel, dan dia diminta untuk berbicara di orasi pemakaman untuk mengenang permaisuri Placilla. Sekali lagi pada tahun 394 Js. Gregorius hadir di Konstantinopel di Konsili setempat, bersidang untuk menyelesaikan masalah-masalah Gereja di Arab.
Gregory dari Nyssa adalah seorang Pembela Iman Ortodox yang berapi-api dan Pengajar yang bersemangat bagi umat gembalaannya, seorang Bapa yang baik dan berbelas-kasih bagi Anak-Anak Rohaninya dan pensyafaat bagi mereka di pengadilan. Ia menonjol oleh kebesaran jiwanya, kesabarannya, dan cinta damainya.
Pada usia tuanya, Gregory dari Nyssa wafat dalam damai segera setelah Sinode di Konstantinopel. Bersama dengan orang-orang sezamannya, Js. Basilius Agung dan Gregorius Sang Theolog, Js. Gregorius dari Nyssa memiliki pengaruh yang kuat terhadap kehidupan Gereja di masanya. Saudaranya, Js. Makrina, menulis kepadanya: “Engkau terkenal di kota-kota, dan pertemuan orang-orang, dan di seluruh distrik. Gereja meminta bantuanmu.”
Js. Gregorius dikenal dalam sejarah sebagai salah satu pemikir Kristen yang paling mendalam di abad keempat. Diberkati dengan bakat filosofis, ia melihat filsafat sebagai sarana untuk penetrasi lebih dalam ke makna otentik wahyu ilahi. Js. Gregorius meninggalkan banyak karya luar biasa mengenai dogma Gereja, serta khotbah- khotbah dan pengajaran. Dia disebut “bapa dari para bapa.”
Troparion Irama IV
‘Ya Allah Bapa-Bapa kami, berlakulah selalu terhadap kami sesuai KelemahLembutanMu. Janganlah mengambil Belas-KasihMu dari kami, namun melalui Syafaat mereka arahkanlah hidup kami dalam Damai’
Kontakion Irama I
‘Berjaga dengan mata jiwamu, ya Hierark Kudus, engkau telah menyatakan dirimu sebagai seorang Gembala yang Berjaga bagi dunia, dan dengan tongkat Hikmatmu dan Syafaatmu yang bersungguh engkau telah menghalau semua pembidat yang bagaikan serigala-serigala, dan menjaga umat gembalaanmu tak tersakiti, ya Gregory yang Amat-Berhikmat
.
.