
Diperingati setiap tanggal 15 Feb Julian/ 28 Feb Gregorian
Janasuci Onesimus, di waktu muda adalah seorang budak pelayan Filemon, seorang umat Kristen keturunan bangsawan terkemuka yang tinggal di kota Kolose, Frigia. Karena melakukan kesalahan terhadap tuannya dan takut akan mendapat hukuman, Js Onesimus melarikan diri ke Roma, tetapi sebagai budak dalam pelarian, beliau akhirnya tertangkap dan berakhir di penjara. Di dalam penjara, beliau berjumpa dengan Rasul Paulus dan mendapat bimbingan tentang iman yang benar, kemudian dibaptis.
Di dalam sel penjara, Js Onesimus melayani Rasul Paulus bagaikan seorang putra. Rasul Paulus sebenarnya mengenal baik Filemon, lalu mengirimkan surat sapaan penuh kasih kepadanya, memintanya untuk mengampuni pelayannya yang melarikan diri itu. Dalam surat itu juga dituliskan oleh Rasul Paulus agar memperlakukan Js Onesimus seperti saudaranya sendiri. Rasul Paulus menyuruh Js Onesimus membawa serta surat yang dituliskan kepada Filemon.
Setelah menerima surat itu, Js Filemon tak hanya memaafkan Js Onesimus, tetapi juga mengirimnya kembali ke Roma kepada sang rasul suci Paulus. Js Filemon kemudian ditahbiskan sebagai Episkop di Gaza (diperingati pada 4 Januari, 19 Februari, dan 22 November).
Setelah Rasul Paulus wafat, Js Onesimus mengabdi pada para rasul hingga akhir hayat mereka, dan kemudian beliau juga ditahbiskan menjadi Episkop.
Setelah para rasul suci wafat, Js Onesimus mewartakan Injil ke berbagai negara dan banyak kota, diantaranya: di Spanyol, Carpetania, Kolose, dan Patras. Di usia lanjut, Js Onesimus ditahbiskan sebagai Episkop di Efesus, untuk menggantikan Rasul Timotius. Pada saat prajurit Roma membawa Js Ignatius Sang Pengemban Allah (20 Desember) ke Roma untuk dieksekusi, Episkop Onesimus datang mengunjunginya bersama umat Kristen, sebagaimana dituliskan dalam kisah tentang Js Ignatius, di dalam surat Js Onesimus kepada Jemaat di Efesus.
Di masa pemerintahan Kaisar Trajan (89-117), Js Onesimus ditangkap dan diadili di hadapan uskup (eparch) Tertillus. Js Onesimus di penjara selama 18 hari, lalu dipindahkan ke penjara di kota Puteoli. Setelah beberapa saat lamanya, uskup Tertillus memanggil Js Onesimus dan menginterogasi beliau. Setelah yakin bahwa Js Onesimus tetap teguh beriman kepada Kristus saja, Js Onesimus dirajam dengan batu dan akhirnya dipenggal.
Dikisahkan seorang wanita bangsawan kaya dengan penuh hormat mengambil jenazah sang martir suci dan menaruhnya ke dalam peti yang terbuat dari perak. Peristiwa ini terjadi pada tahun 109.
Troparion — Nada 3
Ya Murid Suci Onesimus, / bermohonlah kepada Allah yang penuh belas kasih, / agar menganugerahkan pengampunan atas pelanggaran jiwa kami.