,

Js. Proklos (Proclus), Episkop Agung Konstantinopel ☦️447

Diperingati oleh Gereja Orthodox pada tanggal 3 Desember (kalender sipil) / 20 November (kalender Gereja)

Janasuci Proklos, Episkop (Uskup) Agung Konstantinopel, sejak awal banyak mencurahkan waktunya untuk berdoa dan mendalami Kitab Suci. Tuhan memberinya keberuntungan hingga berkesempatan menjadi seorang murid dari Js. Yohanes Krisostomos (☦️407, diperingati Gereja tanggal 13 November), hingga pada awalnya ia ditahbiskan sebagai seorang diakon, dan kemudian menjadi presbyter (imam). Js. Proklos adalah saksi dari penampakan Rasul Paulus kepada Js. Yohanes Krisostomos. Janasuci Proklos menerima pemahaman Kitab Suci yang mendalam dari gurunya.

Setelah masa pembuangan dan wafatnya Js Yohanes Krisostomos, Janasuci Proklos ditahbiskan oleh Patriarkh Konstantinopel, Sisinios (☦️426-427), sebagai episkop kota Kyzikos, tetapi karena besarnya pengaruh bidat Nestorian ia diusir oleh umat yang ada. Janasuci Proklos kemudian kembali ke ibukota dan memberitakan Firman Allah di gereja-gereja Konstantinopel, banyak umat dikuatkan dalam iman Kristen yang Orthodox dan terus menyangkali para bidat. Setelah wafatnya Patriarkh Sisinios, Janasuci Proklos ditahbiskan menjadi uskup agung. Demikianlah, ia melanjutkan apa yang telah dilakukan Patriarkh Konstantinopel. Ia membimbing Gereja selama dua belas tahun (434-447). Dengan upaya dari Janasuci Proklos, relik peninggalan Janasuci Yohanes Krisostomos dipindahkan dari Comana ke Konstantinopel pada masa kaisar Janasuci Theodosius II (408-450).

Gempa bumi di Bitinia dan kisah dibalik kidung doa Trisagion.

Selama periode Janasuci Proklos sebagai patriarkh, di wilayah kekaisaran terjadi bencana gempa bumi, yang berlangsung selama beberapa bulan. Di Bitinia, Hellespont dan di Frigia, kota-kota mengalami kehancuran, hingga sungainya menghilang, dan di tempat-tempat yang sebelumnya kering terjadi banjir besar yang mengerikan. Orang-orang dari Konstantinopel bersama-sama dengan patriarkh dan kaisar beserta pejabat kekaisaran keluar dari kota dan melakukan sembahyang-doa ‘doa paraklesis’ untuk memohon agar bencana yang belum pernah terjadi sebelumnya diredakan. Selama sesi doa paraklesis, seorang anak yang berada di dalam kerumunan umat itu secara tiba-tiba terangkat keatas seolah tersambar oleh suatu kekuatan tak terlihat. Ia diangkat jauh ke ketinggian hingga ia tidak lagi dilihat oleh mata manusia. Kemudian, secara utuh dan tanpa terluka, anak itu diturunkan kembali keatas tanah dan ia mengatakan, bagaimana sesampainya diatas ia mendengar jelas dan ia telah melihat, bagaimana para malaikat memuliakan Allah dengan mengidungkan :

“Allah Maha Kudus, Sang Kuasa Maha Kudus, Sang Baka Maha Kudus”.

Semua orang mulai menyanyikan Kidung (yang hingga sekarang disebut) “Trisagion” ini, lalu menyambungkan bagian akhirnya dengan: “Kasihanilah kami!”
Dan gempa bumi itupun berhenti. Gereja Orthodox masih mengidungkan doa ini dalam setiap Liturgi Suci hingga saat ini.

Umat Gereja Konstantinopel amat menghormati Patriarkh mereka atas kehidupan (asketik) pertapaannya, atas perhatian besarnya pada yang tertindas, dan khotbah pengajarannya. Banyak karya-karya sucinya masih ada sampai saat ini. Yang paling banyak dikenal adalah : karya tulisannya melawan bidat Nestorian, dua buku kecil karya dari Janasuci mengidungkan Sang Bunda Allah, dan empat lagi tentang Kelahiran Kristus, yang juga menjadi penting bagi pengajaran iman Kristen yang Orthodox tentang inkarnasi Sang Sabda Allah menjadi manusia. Karya-karya Patriarkh yang turut berperan besar bagi Gereja mendapat penghargaan universal. Dengan dikelilingi oleh kasih dan hormat, Janasuci Proklos mengakhiri hidupnya bagi Tuhan pada tahun 447 Masehi.

Kidung
Troparion – Irama 4

Pelita dengan dua cahaya pemberian dari yang Ilahi, / Proklus, sang gembala bagi Roma-Baru, dan Gregorius, dari Dekapolis, / membimbing kita dengan cahaya rahmat sebagai para bapa yang terilham oleh Allah. / Mari datang mendekat dan dengan penuh semangat memohon doa dari mereka, / agar melalui doanya kita dapat menerima pengampunan dan keselamatan bagi jiwa kita.

Kontakion – Irama 4

Hari ini bersama yang terhormati di seluruh kota / kami pantas merayakan peringatan keberangkatanmu ke firdaus, / bapa dari antara para bapa, Proklus yang bijaksana.

Related Posts