Kasih Allah Mengalahkan Ketakutan Kita (Ibrani 2:11-18 dan Matius 2:13-23)

Ketakutan manusia ketika dia memiliki jabatan/ kekuasaan adalah kehilangan kekuasaannya itu, sehingga dia akan berusaha untuk mempertahankannya dengan segala cara. Demikianlah Herodes, karena takut kedudukannya sebagai raja akan digantikan oleh “raja orang Yahudi yang baru dilahirkan” (Matius 2:2) maka dia memerintahkan agar semua anak di wilayah itu yang berumur dua tahun ke bawah dibunuh (Matius 2:16).

Hal lain yang paling ditakuti oleh manusia pada umumnya adalah kematian. Manusia takut mati karena bayangan dosa-dosanya menghantuinya. Sebagai makhluk rohani, dia sadar setelah kematian fisik, rohnya menghadapi kemungkinan “menjalani hukuman kebinasaan selama-lamanya” (2 Tesalonika 1:9) serta masuk “ke dalam api yang kekal yang telah sedia untuk Iblis dan malaikat-malaikatnya” (Matius 25:41) akibat dari semua perbuatan dosa selama hidupnya di dunia ini.

Tapi karena kasih Allah akan dunia ini, Ia mengaruniakan AnakNya, Sang Firman Allah, Tuhan kita Yesus Kristus untuk menderita sampai mati guna membebaskan manusia dari hukuman kekal tersebut. Melalui kematianNya Ia memusnahkan Iblis penguasa maut dan membebaskan manusia dari perhambaan rasa takut akan kematian (Ibrani 2:14-15).

Sang Firman Allah yang menjadi manusia benar-benar menghayati kemanusiaanNya sehingga Ia menyebut manusia sebagai sesamaNya, sebagai saudaraNya (Ibrani 2:11-13), dan kemanusiaan Yesus Kristus inilah yang mewakili umat manusia untuk melawan dosa. Sama seperti manusia lainnya Ia telah menghadapi pencobaan yang membawaNya mengalami penderitaan, namun yang membedakanNya dari manusia lain, Ia tidak berbuat dosa. Sehingga dengan kemanusiaanNya yang tanpa dosa itu, Dia menjadi Imam Besar yang mewakili umat manusia, memohonkan belas kasih dan pengampunan Allah (Ibrani 2:16-18).

Inilah fakta kasih Allah akan dunia ini, melalui kemenangan Tuhan Yesus atas dosa, maut dan Iblis, manusia didamaikan dengan Allah, karena itu di dalam Tuhan Yesus kita tidak perlu lagi takut menghadapi kematian fisik.

Renungan: Bersama Tuhan Yesus kita berani menjalani hidup ini tanpa rasa takut pada masalah dan tekanan Iblis.

Sumber: Embun Surgawi edisi Januari 2020

Related Posts