Kamu tidak bisa mengabdi kepada Allah dan Mamon (baca: uang). Pikiran yang terpecah dan hati yang terbelah membuat seseorang tidak cocok untuk melakukan apa pun; karena seorang yang mendua hati tidak stabil dalam segala hal (Yakobus 1:8). Ia tidak melakukan apa-apa atau ia membangun dengan satu tangan tapi dihancurkan oleh tangan lainnya.
Sumber kehidupan yang benar-benar menyenangkan Allah adalah kebulatan tekad atau resolusi yang teguh untuk menyenangkan Allah dalam segala hal. Resolusi ini mengarahkan semua pikiran, keinginan, perasaan, dan kekuatan pada satu hal, dan dengan demikian menyatukan (kekuatan) batinnya.
Ini membuat ia menjadi kokoh dan menyatu dalam suatu perbuatan serta memberikan karakter yang kuat padanya. Perbuatan seperti itu akan berbuah karena lahir dari kekuatan penuh batinnya kepada Allah.
Dari manakah kelemahan, kemalasan, dan perbuatan yang sia-sia berasal? Dari ketidakberdayaan batin; dan ketidakberdayaan batin berasal dari perpecahan batin. Tidak ada tujuan hidup yang ilahi ditetapkan sebagai hukum kehidupan – perbuatan yang dilakukan secara serampangan sana-sini dan bangunan kehidupannya tidak pernah terbentuk.
Pilihlah tujuan dari curahkan hidupmu untuk Allah (ayat 13) sehingga engkau akan mendapatkan kekuatan jiwamu dan membangun hidupmu di atas pondasi Kristus (1 Korintus 3:10-11). Sekarang kita telah memiliki Kristus yang berarti ada tujuan, janji dan pengharapan yang pasti dari Allah untuk kita (Efesus 2:11-13). Dia mau kita memandang Kristus bukan kepada kemilaunya dunia yang penuh dosa. “Kamu telah mati bagi dosa, tetapi kamu hidup bagi Allah dalam Kristus Yesus.” (Roma 6:11). Amin !
Sumber: Embun Surgawi edisi Januari 2020