,

Martir Suci Konon dari Isauria

Diperingati setiap tanggal 5 Maret (Julian)/19 Maret (Gregorian)

Martir Suci Konon lahir di Betania, sebuah desa yang terletak di dekat kota Isauria di Asia Kecil. Sebagian besar penduduknya telah menerima iman Kristen dari Rasul Paulus. Sejak masih muda, Js Konon dikaruniai perlindungan khusus oleh sang “Archistrategos” (Pemimpin Bala Tentara Surgawi) yaitu malaikat penghulu Mikhael yang menampakkan diri pada beliau dan membantunya dalam menghadapi berbagai pergumulan hidup.

Oleh kedua orang tuanya, Js. Konon dijodohkan dengan seorang gadis bernama Anna. Beliau mau dijodohkan karena tak ingin mengecewakan orang tuanya, namun demikian, Js. Konon membuat perjanjian dengan Anna, bahwa kelak setelah menikah akan tetap saling menjaga keperawanan. Mereka berdua sepakat dan pasangan muda itu hidup sebagaimana kakak beradik, dan mengabdikan diri sepenuhnya kepada Tuhan.

Janasuci Konon juga membawa ayah ibunya kedalam iman Kristen. Ayah beliau, Js. Nestor, menerima mahkota kemartiran karena dengan berani mencela kaum pagan. Setelah ibu dan istrinya tertidur di dalam Tuhan, Js Konon melanjutkan pengabdiannya kepada Tuhan. Beliau mendedikasikan diri sepenuhnya pada kehidupan monastik, dengan berpuasa, dan doa doa. Di masa menjelang akhir hidupnya, sang pertapa suci Konon dianugerahi dengan karunia berbagai mukjizat. Berkat khotbah dan mukjizatnya, banyak kaum pagan yang bertobat kepada Kristus.

Pada saat persekusi terhadap umat Kristen berlangsung di Isauria, Js Konon adalah salah satu yang ditangkap dan disiksa. Para prajurit menyiksanya dengan kejam karena beliau menolak untuk mempersembahkan kurban kepada berhala.

Amarah warga Isauria tersulut saat mengetahui siksaan keji yang dialami sang pertapa suci. Mereka berbaris dengan membawa senjata di tangan untuk membela sang martir. Karena takut dengan amuk massa, para prajurit penyiksa melarikan diri, dan warga Isauria menemukan sang pertapa suci dalam keadaan terluka parah di tempat penyiksaan. Ketika akan dibawa warga untuk dirawat luka lukanya, Js. Konon minta izin untuk menerima akhir hidupnya di dunia sebagai seorang martir demi Kristus.
Martir suci Konon tertidur dengan damai 2 tahun kemudian. Beliau dimakamkan di samping makam orang tua dan istrinya.

Related Posts