
Bacaan Kitab Suci : Kejadian 7:1-5
MEMASUKI BAHTERA KEBENARAN DAN PERTOBATAN
“Lalu berfirmanlah Tuhan kepada Nuh: ‘Masuklah ke dalam bahtera itu, engkau dan seisi rumahmu, sebab engkaulah yang Kulihat benar di hadapan-Ku di antara orang zaman ini.’” (Kejadian 7:1)
Ketika dunia tenggelam dalam kejahatan, Nuh mendapat kasih karunia di mata Tuhan.
Kehidupannya yang benar bukan hanya bersifat pribadi, tetapi juga membawa keselamatan bagi keluarganya. Ia menaati panggilan Tuhan dan masuk ke dalam bahtera sebagai tindakan iman. Panggilan yang sama diberikan kepada kita dalam masa Puasa Agung Catur Dasa—kita diajak untuk masuk ke dalam bahtera pertobatan, meninggalkan kebobrokan dosa dan mencari perlindungan dalam Kristus.
Js. Yohanes Krisostomos menulis, “Nuh diselamatkan bukan hanya karena kebenarannya sendiri, tetapi juga karena ia menuntun keluarganya dalam jalan yang sama.” Demikian pula, perjalanan kita dalam masa Puasa Agung ini bukan hanya untuk diri sendiri; kita dipanggil untuk membimbing keluarga dan komunitas kita dalam kesetiaan yang lebih dalam kepada Tuhan.
Js. Efraim orang Siria menasihati, “Berbahagialah orang yang masuk ke dalam Bahtera, sebab air bah tidak akan mencelakainya. Berbahagialah orang yang berlindung dalam pertobatan, sebab ia akan diselamatkan dari badai.” Air bah dosa mengancam untuk menenggelamkan kita, tetapi Gereja—seperti bahtera—menawarkan keselamatan melalui doa, puasa, dan kasih.
Ketaatan Nuh merupakan gambaran dari perjuangan kita dalam masa Catur Dasa. Ia tidak menunda atau ragu, tetapi bertindak dengan iman. Masa suci ini adalah waktu bagi kita untuk merespons panggilan Tuhan dengan segera, memurnikan hati kita, dan mempersiapkan diri untuk sukacita Paskah. Seperti Nuh yang harus menghadapi badai sebelum melangkah ke daratan yang baru, kita juga harus menjalani perjuangan rohani dalam puasa ini, percaya pada belas kasihan Tuhan.
Mari kita bertanya pada diri sendiri: Apakah kita berjalan dalam kebenaran di hadapan Tuhan? Apakah kita masuk ke dalam bahtera pertobatan dengan hati yang rela? Semoga kita, seperti Nuh, mendengar panggilan Tuhan dan menanggapinya dengan iman, menemukan perlindungan dalam Kristus dan Gereja-Nya. (PaterGreg)