Kebenaran
Kebenaran bukanlah buah pikiran, bukan pula buah perkataan, bukan pula hubungan antara hal-hal tertentu, bukan juga hukum. Kebenaran adalah seorang Pribadi. Ia adalah Pribadi yang mengatasi segala makhluk dan memberikan hidup bagi semua. Jika engkau mencari kebenaran itu dengan kasih dan demi kasih, ia akan menyatakan terang dari wajahNya kepadamu sejauh engkau mampu menanggungnya tanpa terbakar olehnya.
(Js. Nikholas dari Serbia, Pikiran akan yang Baik dan Jahat)
.
.
Allah dan kejahatan didapati pada dua kutub yang berlawanan. Tidak ada seorang pun yang memandang Allah sebelum ia memalingkan wajahnya terhadap dosa. Ketika seorang manusia menghadapkan wajahnya kepada Allah, segala jalannya tertuju pada Allah. Ketika wajahnya ia jauhkan dari Allah, segala jalannya membawanya kepada kejatuhan. Ketika seseorang benar-benar menolak Allah di dalam perkataannya dan hatinya, yang dapat ia lakukan justru semua hal yang menghancurkan diri, baik jiwa maupun tubuhnya.
( Js. Nikholas dari Serbia, Pikiran akan yang Baik )
.
.
Bagaimana Mengenal Allah
Jika seseorang ingin benar-benar tahu mengenai piramida-piramida Mesir, ia mesti mempercayai orang yang pernah berada di dekat piramida itu secara langsung, atau dia sendiri yang mendatangi piramida itu sendiri. Tidak ada pilihan ketiga.
Demikian pula jika seseorang ingin mengalami Allah: Ia mesti mempercayai orang-orang yang telah berdiri dengan begitu dekat dengan-Nya, atau ia mesti merasakan sengsaranya untuk dapat begitu dekat dengan-Nya.
( Js. Nikholas dari Serbia, Pikiran akan yang Baik )
.
.
Ketakpercayaan
Kepalsuan – dan hanya kepalsuanlah – yang memisahkan kita dari Allah… Pikiran yang palsu, kata-kata yang palsu, perasaan-perasaan yang palsu, keinginan yang palsu – Lihatlah betapa berbagai kebohongan yang pada akhirnya membawa kita pada kekosongan, ilusi dan penolakan akan Allah.
(Js. Nikholas dari Serbia, Pikiran Akan Yang Baik)
.
.
Dosa dan Kejahatan
Allah dan kejahatan didapati pada dua kutub yang berlawanan. Tidak ada seorang pun yang memandang Allah sebelum ia memalingkan wajahnya terhadap dosa. Ketika seorang manusia menghadapkan wajahnya kepada Allah, segala jalannya membawanya kepada kejatuhan. Ketika seseorang benar-benar menolak Allah di dalam perkataannya dan hatinya, yang dapat ia lakukan justru semua hal yang menghancurkan diri, baik jiwa maupun tubuhnya.
(Js. Nikholas dari Serbia, Pikiran Akan Yang Baik)
.
.
Tujuan Hidup
Seperti orang yang pergi berperang bukan untuk menikmati perang melainkan agar diselamatkan dari perang, kita pun tidak masuk ke dalam dunia ini untuk menikmati dunia ini, namun agar kita dapat diselamatkan darinya. Orang yang pergi berperang, datang untuk sesuatu yang lebih besar dari sekadar perang. Demikian pula kita masuk ke dalam kehidupan yang sementara ini untuk sesuatu yang jauh lebih besar: untuk hidup yang kekal. Dan seperti para tentara yang memikirkan bagaimana suka citanya ketika pulang ke rumah, begitulah orang Kristen senantiasa mengingat akhir dari hidupnya dan kembali ke tanah air sorgawi mereka.
(Js. Nikholas dari Serbia, Pikiran Akan Yang Baik dan Jahat)
.
.
Bagaimana Kita Semestinya Bertindak
Semua kehilanganmu dalam nama Tuhan, tinggal tetap. Semua yang kamu simpan untuk dirimu sendiri, sirna. Semua yang engkau berikan dalam nama Tuhan, niscaya kamu akan menerimanya dengan bunga. Semua yang engkau berikan demi kemuliaanmu sendiri dan demi kebanggaan belaka, dilemparkan ke dalam air. Semua yang engkau terima dari orang lain seperti engkau menerimanya dari Tuhan akan membawa sukacita bagimu. Semua yang kamu terima dari orang-orang seperti dari orang-orang belaka akan membawa kekuatiran bagimu.
(Js. Nikholas dari Serbia, Pemikiran tentang Yang Baik)
.
.
Perbuatan Baik Kita
Lupakan perbuatan baikmu sesegera mungkin. Jangan mencatat perbuatan baikmu karena jika engkau merekamnya, itu akan segera memudar. Tetapi jika kamu melupakan mereka, mereka akan ditulis dalam kekekalan.
(Js. Nikholas dari Serbia, Pemikiran tentang Yang Baik)
.
.
Kasih
Tuhan memberikan manusia kata “kasih” sehingga mereka bisa menyebut hubungan mereka kepadaNya dengan nama ini. Ketika orang menyalahgunakan kata ini untuk merujuk kepada hubungan mereka dengan hal-hal duniawi, kata ini kehilangan maknanya.
(Js. Nikholas dari Serbia, Pemikiran tentang Yang Baik)
.
.
Kesalahan Rohani
Jika kita menenun pada siang hari dan mengurainya di malam hari, tidak akan kita dapatkan selembar tenunan. Jika kita membangun pada siang hari dan menghancurkannya pada malam hari, tidak ada yang pernah dibangun. Jika kita berdoa kepada Allah dan berbuat jahat di hadapanNya, tidak ada yang ditenun di dalam kita dan rumah jiwa kita tidak dibangun.
(Js. Nikholas dari Serbia, Pemikiran tentang Yang Baik)
.
.
Bagaimana Kita Bisa Diselamatkan
Jika engkau menjadi kaya, pertimbangkanlah bisa atau tidak engkau menanggung kemiskinan dengan sewajarnya. Jika engkau bahagia, bayangkan bagaimana engkau bisa menghampiri ketidakbahagiaan secara sewajarnya. Ketika orang memujimu, pikirkanlah bagaimana engkau mungkin menanggung penghinaan secara bijak. Dan di dalam segenap hidupmu, berpikirlah bagaimana engkau mungkin menjemput kematian secara layak.
(Js. Nikholas dari Serbia, Pemikiran tentang Yang Baik)
.
.