,

Js Parthenius Episkop Lampsacus di Hellespont

Diperingati setiap tanggal 7 Februari (Kalender Julian)/ 20 Februari (Kalender Gregorian)

Js Parthenius adalah warga asli kota Melitoupolis (di Asia Kecil bagian barat laut). Ayahnya, Christopher, menjabat sebagai diakon. Di masa mudanya beliau tidak sempat mengenyam pendidikan dengan baik, namun demikian Js Parthenius mempelajari Kitab Suci dan rutin menghadiri Liturgi Suci gereja. Beliau seorang yang murah hati, selalu dibagikannya uang yang diperoleh dari bekerja sebagai nelayan kepada orang miskin.
Dipenuhi dengan karunia Tuhan, Js Parthenius sejak usia 18 tahun menyembuhkan orang sakit, dan atas nama Kristus beliau mengusir setan, dan melakukan mukjizat lainnya. Melihat betapa saleh Js Parthenius muda, Episkop Philetus dari Melitoupolis membimbing dan menahbiskannya sebagai penatua.

Pada tahun 325, di masa pemerintahan Konstantinus Agung, Episkop Agung Achilles dari Cyzicus mengangkatnya menjadi Episkop kota Lampsacus (di Asia Kecil). Kota tersebut didominasi oleh kaum pagan, Js Parthenius dengan bersemangat mempertobatkan kaum pagan kepada Kristus, kemudian membaptiskan mereka. Dan banyak karya mukjizatnya dengan menyembuhkan orang sakit.

Warga kota itu mulai meninggalkan kepercayaan pagan, lalu Episkop Parthenius pergi menemui kaisar Konstantinus Agung untuk minta izin merobohkan kuil pagan lalu membangun gereja Kristen. Kaisar menerima beliau dengan hormat,dan memberinya dekrit yang berisi ijin penghancuran kuil pagan, serta memberinya sarana untuk membangun gereja. Sekembalinya ke Lampsacus, Js Parthenius segera merobohkan kuil pagan, membangun Gereja yang indah di kota itu.

Di salah satu kuil yang dihancurkan, beliau menemukan lempengan marmer besar yang menurutnya akan cocok dijadikan meja altar. Lalu beliau perintahkan para pekerja untuk memindahkannya ke gereja. Iblis yang marah karena batu itu dipindahkan dari kuilnya membalikkan kereta yang mengangkut lempengan marmer dan menewaskan pengemudinya, Eutychian. Melihat ada pekerjaan iblis dalam insiden itu,Js Parthenius berdoa,dan atas KuasaNya,beliau menghidupkan Eutichian kembali.Dengan demikian, beliau permalukan iblis yang ingin menggagalkan pekerjaannya untuk memuliakan Tuhan.

Js Parthenius sangat baik hati, beliau bersedia menyembuhkan bagi siapa pun yang datang kepadanya,maupun yang kebetulan bertemu dengan beliau di perjalanan. Mereka yang menderita penyakit fisik maupun yang diganggu oleh roh-roh jahat, beliau tangani dengan penuh kasih.Banyak yang kemudian berhenti pergi kepada tabib atau dokter karena Js Parthenius menyembuhkan secara cuma-cuma. Atas kuasa besar Kristus, Js Parthenius juga mengusir setan dari rumah mereka.

Suatu hari, beliau mengusir setan yang merasuki seorang pemuda yang bekerja di tempat pembuatan kain ungu kekaisaran,pemuda itu telah kerasukan setan sejak kecil. Saat berhadapan,setan itu memohon kepada orang kudus itu untuk tidak melakukannya. Js Parthenius berkata pada roh jahat itu,akan memberinya pria lain ssbagai pengganti yang dapat ditinggalinya. Setan itu bertanya, “Siapakah pria itu?” Orang suci itu menjawab, “Kamu boleh tinggal di dalamku, jika kamu mau.”

Setan itu lari terbirit-birit bagai tersengat api, sambil berteriak, “Jika melihatmu saja membuatku tersiksa, mana mungkin aku berani memasukimu?”

Roh jahat yang diusir dari rumah tempat pewarna kain
ungu kekaisaran mengatakan,ia diburu oleh Api Ilahi menggunakan api Gehenna.

Setelah menunjukkan kepada banyak orang, betapa besar kuasa iman kepada Kristus, orang kudus itu mengubah kaum pagan untuk beriman kepada Allah yang benar.

Js Parthenius tertidur dengan tenang dan dimakamkan dengan penuh khidmat di samping gereja katedral yang dibangun oleh beliau di Lampsacus.

Troparion — Nada 4

Sesungguhnya engkau telah diwahyukan kepada kawananmu sebagai peraturan iman, / gambaran dari kerendahan hati dan pengajar pantangan; / kerendahan hatimu meninggikan-mu; / kemiskinanmu memperkaya engkau. / bapa Hierarki Parthenius, / bermohonlah kepada Kristus, Allah kami, agar jiwa kami diselamatkan.

Related Posts