Shalom Alaikhem be Shem Ha Massiakh,
Para Romo, Saudara2 dan Saudari2ku serta Anak-anak Rohaniku semuanya,
Apabila kita berdoa kita harus berdiri di dalam pikiran kita dihadapan Allah, dan hanya berpikir tentang Dia saja. Namun demikian macam-macam pemikiran terus saja bermunculan dalam pikiran kita, sehingga itu menarik kita untuk menjauh dari Allah. Bagi mengajar pikiran kita untuk terdiam pada satu hal saja, para Bapa Suci dari Gereja kita yang Mula-mula itu menggunakan doa singkat dan pendek dan dengan demikian mendapatkan kebiasaan untuk mengucapkan doa itu tanpa henti, sehingga kita tetap berdoa ( I Tesalonika 5:17) Dengan pengucapan berulang-ulang tanpa henti dari doa pendek dan singkat ini maka itu akan menjaga pikiran kita terpaku pada pemikiran akan Allah dan membubar-ambyarkan semua pemikiran-pemikiran yang mengganggu konsentrasi dan tak berguna. Mereka menggunakan bermacam-macam ucapan doa, tetapi Doa Puja Yesus lah (“Ya, Tuhan Yesus Kristus, Anak Allah yang Hidup, kasihanilah hamba orang berdosa ini”) yang secara khusus menjadi hal yang menetap dan mapan diantara kita, dan biasanya paling digunakan. Jadi inilah Doa Puja Yesus itu. Ini adalah salah satu dari antara macam-macam doa pendek dan singkat, yang diucapkan oleh mulut kita seperti doa-doa yang lain. Tujuannya adalah untuk menjaga pikiran terpusat hanya pada satu pemikiran tentang Allah saja. Barangsiapa telah menciptakan kebiasaan melakukan doa ini dan mempergunakannya secara semestinya, sungguhlah dia akan mengingat Allah tanpa henti. Kiranya Allah, Bapa kita, yang dalam kasihNya telah mengirimkan FirmanNya yang menjadi manusia, untuk mengaruniakan kasih karunia Penebusan Nya itu, serta oleh kuasa RohNya telah mencurahkan kasih dan Kasih-Karunia Nya di dalam hati kita, memberikan kemampuan kita untuk mencapai tingkat doa tanpa henti itu, serta dengan demikian tanpa henti-hentinya kita mengingat akan Allah di dalam pikiran dan hati kita. Amin
Archimandrite Rm Daniel Byantoro