Pada tanggal 15 November pada Kalender Gereja (“Julian”), yang jatuh pada tanggal 28 November pada Kalender Sipil, GGOC menyelenggarakan perayaan resmi pertama Js. Katherine sang Martir Baru. Di situs web Metropolis GGOC Attica dan Boetia (yang hierarkinya adalah Metropolitan Chrysostomos), Js. Katherine disebut sebagai “berlian yang bersinar” tidak hanya bagi umat Orthodox setempat di Attica, tetapi “di seluruh dunia”. Kesaksiannya dalam kemartiran adalah “kesaksian di saat-saat kebingungan dan ketidakpedulian spiritual, kelonggaran moral yang ukurannya tidak jelas, dan jarak yg jauh dari moral dengan intelektual,
Kejadian tsb menunjukkan bahwa ‘Tuhan adalah Allah yang hidup’ dan serangan kepada Gereja Nya ‘gerbang Neraka tidak menang’.”
Sebuah ikon dibuat untuk Js. Katherine sang Martir dan sebuah akolouthia digubah dan dinyanyikan. Hadir dalam perayaan tersebut banyak uskup GGOC; di antaranya adalah Uskup Agung Kallinikos (yang memimpin perayaan), bersama Metropolitan Chrysostomos, Metropolitan Kiprianus, Metropoliton Gerontios, Uskup Clement dari Gardikon, Uskup Photios, dan Uskup Gregorius.
Js. Katherine menjadi martir pada tahun 1920-an oleh pasukan polisi Yunani New Calendarist, yang atas perintah Uskup Agung Athena New Calendarist yang jahat, Chrysostomos Papadopolous, telah memerintahkan beberapa presbiter Orthodox Sejati untuk dipukuli (dan bahkan dibunuh) karena menolak untuk mengikuti agenda ekumenis-modernis yang terinspirasi oleh Masonik yaitu perubahan kalender. Ketika polisi New Calendarist berusaha untuk memukuli seorang presbiter Orthodox Sejati (“Old Calendarist”) agar mati, Js. Katherine menggunakan tubuhnya untuk melindungi presbiter tersebut, menyelamatkan hidupnya, dan sebaliknya dia sendiri dipukuli hingga mati oleh para bidat New Calendarist.

Js. Katherine kemudian menjadi salah satu dari banyak saksi Iman Kristen Orthodox Sejati pada abad ke-20, bergabung dengan para Martir Orthodox Sejati lainnya pada abad-abad sebelumnya (penganiayaan lebih lanjut terus terjadi terhadap Orthodox Sejati di Yunani pada tahun 20-an dan 30-an, dan terus berlanjut karena penolakan mereka untuk menerima kalender baru, penolakan utk doa bersama dengan non-Orthodox, dalam wadah ekumenisme; penganiayaan masih terus berlanjut di Gunung Athos terhadap Esphigmenou).
“Patriarkat Resmi” Orthodoxy Dunia, yang terperosok dalam ajaran sesat dan perpecahan ekumenisme, modernisme, dan kalenderisme baru, menolak untuk mengakui kemartirannya karena hal itu akan menjadi kesaksian terhadap ketidakpedulian mereka dengan hati beku , terhadap Iman Orthodox sejati dan penolakannya. Mereka tetap mempertahankan kebenaran tindakan Uskup Agung Kalender Baru Athena, Chrysostomos Papadopolous, memujinya atas penganiayaannya terhadap Orthodox Sejati karena penolakan mereka untuk menerima Kalender Baru dan Ekumenisme.
Sumber : https://nftu.net/official-goc-k-celebrations-st-catherine-martyr/