Shalom Alaikhem be Shem Ha Massiakh
Para Romo, Saudara-saudara dan Saudarisaudariku, serta Anak-anak Rohaniku semuanya, tanda dari kebenaran dan Roh yang Maha baik dan Maha Memberi hidup adalah:”kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguatan diri” (Gal.5:22-23) sebagaimana yang dikatakan Kitab Suci dengan menyebut kebajikan-kebajikan ini sebagai “buah Roh”. Dibagian Kitab Suci juga mengatakan:”Hiduplah sebagai anak-anak terang, karena terang hanya berbuahkan kebaikan dan keadilan dan kebenaran” (Efesus 5:8-9). Segala sesuatu yang bertentangan dengan kebajikan-kebajikan ini adalah ilusi dan tipuan rohani. Mengenal jalan yang benar yang menuju keselamatan itu, hendaklah kita ketahui bahwa banyak jalan yang menuntun kepada kematian (Amsal 16:25) dan yang menuntun kepada kehidupan. Satu cara yang menuntun kepada kehidupan adalah memelihara perintah-perintah Kristus (Matius 19:17b). Didalam perintah-perintah ini kita akan menemukan segala macam jenis kebajikan, terutama tiga hal ini: kerendahan hati, kasih, dan belas kasihan, yang menuntun pada kekudusan, yang tanpa hal itu tak seorangpun dapat melihat Tuhan ( Ibrani 12:14). Ketiga hal ini adalah senjata melawan si Iblis yang tak terkalahkan; Sang Tritunggal Mahakudus telah memberikan, mari kita ulang lagi – kerendahan hati, kasih dan belaskasihan – yang keatasnya bala tentara roh-roh jahat bahkan tak tahan untuk melihatnya saja. Karena mereka tak memiliki jejak kerendahan hati, karena mereka dihitamkan oleh kesombongan dan pemuliaan diri yang tak bermakna, api yang kekal menunggu mereka. Bagaimana mungkin dalam diri mereka bahkan ada bayangan kasih atau belaskasihan apabila mereka menggembol permusuhan yang tak pernah musnah terhadap manusia, tak pernah berhenti menyerangnya siang dan malam? Oleh karena itu marilah kita mengenakan senjata-senjata ini, karena orang mengenakan senjata-senjata ini tidak dapat ditangkap oleh si musuh itu. Kita lihat bahwa tali berlilit tiga ganda, yang dianyam dan dijalin bagi kita oleh Sang Tritunggal Mahakudus, yang adalah sekaligus tiga dan satu: tiga dalam nama, atau bisa juga kita katakan dalam “bentuk”; tetapi satu dalam tindakan dan kuasa, dalam menarik kita dekat kepada Allah, dalam memberikan kita kekencangan kepadaNya serta di dalam membantu penyerahan kita kepadaNya. Tuhan mengatakan mengenai tiga hal itu sebagai “kuk” yaitu perintah yang dibebankan pada kita, demikian:”Kuk yang Kupasang itu enak, dan bebanKupun ringan” (Matius 11:30). Juga dikatakan lagi dalam Kitab Suci::”Perintah-perintahNya itu tidak berat” ( I Yohanes 5:4a). Oleh karena itu jiwa yang manunggal dengan Allah dalam kemurnian kehidupan, dengan memelihara perintah-perintah dan dengan tiga senjata ini, yang adalah Allah itu sendiri, menjadi dijubahi dengan Allah sendiri, dan dalam makna tertentu menjadi Ilahi melalui kerendahan hati, belas kasihan, dan kasih. Mengatasi sifat ganda dari tubuh dan roh dan mendaki keatas puncak dari hukum Taurat, yaitu, kasih ( Roma 13:8-10), jiwa itu akan manunggal dengan Sang Tritunggal yang Adi-Essensi/Adi-Hakekat serta Yang Maha Memberi hidup dan berkomunikasi debganNya, dengan terang yang menerima , yaitu Terang Tak Tercipta yang memancar dari Energi Ilahi, bersukacita dalam kesukacitaan yang terus-menerus dan kekal. Inilah Penghiburan Ilahi yang sungguh datang dari Kasih-Karunia Allah, yang sama sekali berbeda dari penghiburan palsu yang datang dari si musuh
Kiranya Allah, Bapa kita, didalam Nama FirmanNya yang telah menjadi Manusia: Tuhan kita Yesus Kristus, oleh kuasa RohNya yang Kudus, memberikan buah Roh: kerendahan hati, belaskasihan dan kasih itu kepada kita sebagai senjata kita melawan roh-roh jahat, agar kita mendapatkan sukacita ilahi dalam panunggalan dengan Allah di dalam Kristus itu. Amin.
Romo/Abuna Daniel Byantoro