Shalom Alaikhem be Shem Ha Massiakh,
Para Romo, Saudara-saudara dan Saudari-saudariku serta Anak-anak Rohaniku semuanya, Kitab Suci mengatakan :” Karena kita berperang, bukanlah dengan darah dan daging…” ( Efesus. 6:12, terjemahan Arnoldus, Ende 1970), dan :” Sadarlah dan berjaga-jagalah! lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-ngaum dan mencari orang yang dapat ditelannya. Lawanlah dia dengan iman yang teguh…” ,,(I Petrus 5:8-9a). Ayat-ayat ini mengingatkan kepada kita bahwa peperangan yang tanpa henti sedang diarahkan kepada kita, dan bahwa tak ada waktu bagi kita untuk istirahat, untuk hanya bersenang-senang saja, ataupun untuk mencari kenikmatan saja dalam hidup kita ini. Peperangan dari lawan kita yang tidak nampak, dan kita tak dapat melihat si musuh itu, sementara dia dapat melihat kita, memang menyakitkan dan sulit, namun itu juga ada manfaatnya. Allah mengizinkan itu atas kita serta menjadikan itu sebagai karunia yang diberikan kepada kita sebagai persiapan untuk masa yang akan datang. Karena dalam hidup kita sekarang ini, tidak ada waktu istirahat bukan saja pada saat kita ditimpa kemalangan atau musibah, tidak pula pada saat kita merasa semuanya serba mulus dan mudah dan kelihatannya semua baik-baik saja, misalnya sekedar menghabiskan dan menyia-nyiakan waktu kita bagi bersenang-senang menonton film atau sinetron entah di gedung bioskop atau TV dirumah, atau di Youtube, pada waktu kita memamerkan diri dengan mengenakan pakaian yang indah-indah dan perhiasan yang mahal-mahal, pada waktu kita menikmati makanan yang lezat-lezat atau bagi sebagian orang dengan menghabiskan waktu untuk minum-minum, pada waktu kita bergembira ria dansa-dansi atau berjoget dengan goyangan tubuh kita, atau pada waktu kita berputar-putar keliling dengan mengendarai mobil baru kita. Saudara-saudariku ditengah-tengah semua kenikmatan dunia ini, musuh kita itu ingin memasang jebakan untuk menelan dan melahap kita, sehingga kemalangan yang paling besar dikalungkan atas leher kita. Dengan mengikuti jebakan di musuh yang selalu berjalan keliling dan mengaum-ngaum untuk menelan dan melahap kita itulah ia melakukan peperangan terhadap kita, sehingga kita terjebak dan jatuh kedalam dosa, yang menjadikan kita tak berkenan kepada Allah. Dan melalui pikiran dan perbuatan kita yang berdosa dan jahat itu, kita menjadi orang-orang yang memusuhi Allah ( Kolose 1:21). Dan kita akan berada dalam bahaya besar kehilangan Kerajaan Allah, yaitu hidup kekal kita itu ( Galatia 5;19-21), terutama sekali jikalau kita hidup secara teledor dan sembrono, dan kita lupa untuk hidup dalam takut akan Allah, serta melakukan pertobatan. Takut akan Allah dan tobat inilah cara kita melawan musuh kita yang tak henti-hentinya berperang melawan kita itu. Jebakan kenikmatan dosa yang dipasang si musuh itu yang menyeret kita kepada murka Allah yang akan digantungkan pada leher kita itu ( Kolose 3:6). Lawanlah si Iblis, dan berdamailah dengan Allah yang telah kita langgar kekudusanNya dengan kita melanggar perintah-perintahNya karena kita mengikuti keinginan si musuh itu. Berdamailah denganNya melalui pertobatan dan penyesalan kita, melalui doa-doa kita yang tulus dan mendalam, serta melalui perbaikan perilaku hidup kita. Jadi tak ada waktu bagi kita untuk menghabiskan waktu dan menyia-nyiakan hidup kita ini untuk tunduk pada si musuh dengan jalan menikmati kenikmatan tubuh dan hawanafsu kita, tetapi mari kita gunakan waktu kita untuk mencucurkan air mata menyesali dosa-dosa kita dalam doa. Hiburan dan kenikmatan yang kita lakukan untuk diri kita seyogyanya dibuat jarang, dan itupun harus hiburan dan kenikmatan yang tak bertentangan dengan iman, dan terutama sekali akan jauh lebih baik kalau itu dapat membentengi kita dari serangan si musuh, misalnya : merayakan perayaan2 Gereja, membaca kisah-kisah para Orang Kudus, menggunakan banyak waktu membaca Kitab Suci, berkumpul dengan Saudara2 seiman, dan sebagainya.
Kiranya Allah Bapa kita, di dalam Nama FirmanNya yang telah menjadi Manusia Tuhan kita Yesus Kristus, oleh kuasa RohNya yang Kudus memberikan kita kemampuan dan kemenangan dalam peperangan ini. Amin.
+ Romo/Abuna Daniel Byantoro