Shalom Alaikhem be Shem Ha Massiakh
Para Romo, Saudara-saudara dan Saudari-saudaraku serta Anak-anak Rohaniku semuanya, barangsiapa yang memperhatikan kepala si Ular, yaitu awal munculnya pemikiran dosa dan hawanafsu dalam angan-angannya yang ditaburkan oleh Iblis, dan memukul wajah si musuh itu seperti dengan kepalan tinju yang keras, yaitu dengan melalui kata-kata perlawanan yang penuh kemarahan dalam pikirannya terhadap apa yang ada dalam angan-angan itu, maka dia akan mengakhiri peperangan rohani dalam pikiran tersebut. Karena setelah dengan menghancurkan kepalanya, yaitu awal munculnya pemikiran hawanafsu dan dosa, dia telah menghindari pemikiran-pemikiran jahat dan perbuatan yang masih lebih jahat lagi yang mengikutinya. Dengan demikian angan-angannya tetap tak terganggu, karena Allah menerima ke-berjaga-jagaannya atas angan-angan itu, dan sebagai hadiahnya Dia mengaruniakan padanya pengetahuan mengenai bagaimana menguasai si musuh yang tak kelihatan itu dalam pikirannya, dan pengetahuan mengenai bagaimana memurnikan hati itu dari angan-angan yang menajiskan manusia batiniah, yang ada dalam hatinya, yang mengenainya Tuhan kita mengatakan:”Karena dari hati timbul segala pikiran jahat, pembunuhan, perzinahan, percabulan, pencurian, sumpah palsu dan hujat. Itulah yang menajiskan orang.”(Matius 15:19-20a). Dengan cara ini jiwa itu dapat, dengan pertolongan Tuhan, mendapatkan kembali kerupawanannya, keindahannya, dan keberadaan-benarnya, dan menjadi indah dan benar sebagaimana Allah menciptakannya pada awalnya. Jika pikiran dalam jiwa itu dalam keadaan sedemikian sebagaimana yang seharusnya sesuai dengan keadaan alamiahnya sebelum kejatuhan, maka seluruh jiwa itu seutuhnya akan merupakan “satu kebajikan”. Karena, agar jiwa itu dalam keberadaan-benar, itu sama artinya sebagai memiliki akal-budi roh (nous: inti terdalam dari roh) itu dalam keadaan alamiahnya sebelum kejatuhan, sebagaimana keberadaannya ketika diciptakan. Jika demikian marilah kita murnikan nous kita, melalui pemurnian angan-angan dan pikiran kita, karena jika itu dimurnikan dan dibersihkan secara menyeluruh serta kembali kepada keberadaan-benarnya seperti sebelum kejatuhan, itu akan menjadi mampu menembus apa yang jauh, dan melihat dengan lebih baik dan lebih jauh daripada kemampuan roh-roh jahat, karena memiliki dalam dirinya Tuhan yang akan memberikan pewahyuan.
Kiranya Allah, Bapa kita, di dalam Nama FirmanNya yang telah menjadi Manusia, Tuhan kita Yesus Kristus, oleh kuasa Roh KudusNya mengaruniakan kita hari ini untuk mampu berjaga-jaga dengan penuh perhatian atas pikiran dan hati kita, sehingga ketika kepala si Ular itu muncul kita langsung dapat menghantamnya, dengan demikian mencegah munculnya angan-angan dan perbuatan-perbuatan yang lebih jahat yang mengikutinya, bagi pemurnian manusia batiniah dan hati kita. Amin.
Romo/Abuna Daniel Byantoro
