Shalom Alaikhem be Shem Ha Massiakh
Para Romo, Saudara-saudara dan Saudari-saudariku serta Anak-anak Rohaniku semuanya, di dalam Kitab Suci Sang Kristus berjanji :”Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman ” ( Matius 28:20b). Janji ini berlaku bagi GerejaNya secara umum, tetapi juga masing-masing kita masing-masing sebagai anggota dari Gereja (Ekklesia), yang dalam terjemahan bahasa Indonesia LAI disebut sebagai “Jemaat” ( Efesus 1:23), Tubuh Mistikanya itu. Jadi sesuai dengan janjiNya itu Allah didalam FirmanNya yang telah menjadi Manusia, Yesus Kristus itu, selalu hadir dimana-mana bersama dengan orang-orang miliknya. Kita tak pernah ditinggalkan sendirian tanpa penyertaanNya di dalam segala situasi dan segala keadaan. Dia dekat dengan kita, karena melalui RohNya yang Kudus didalam batin kita, Dia hadir di hati kita ( Efesus 3:16-17). Karena Roh Kudus yaitu Roh Allah itu sendiri yang menghadirkan dan menyatakan Kristus, dan sebaliknya Kristus itu yang menyatakan Bapa ( Yohanes 1:18) dimana saja dan kapan saja. Tetapi yang menjadi masalah kita inilah yang sering tidak selalu bersama dengan Dia. Karena kita sering tidak memiliki ingatan akan Dia, sehingga kita tidak berada bersama dengan Dia.Dan karena kita tidak mengingat Dia maka kita mengizinkan diri kita melakukan apa saja dan banyak hal-hal, yang kita mungkin akan izinkan untuk melakukannya jika sungguh-sungguh mengingat Dia. Karena itu agar kita tidak jatuh pada jebakan Iblis dan disodorkan dengan pencobaan-pencobaannya marilah kita ambil bagi diri kita sendiri suatu tanggung jawab untuk membuat menjadi suatu kebiasaan untuk selalu melakukan ingatan akan Allah semacam itu.. Marilah kita buat aturan yang ketat dan kita berkomitmen untuk setia melakukan bagi diri kita sendiri, untuk selalu berada bersama dengan Tuhan melalui hati dan pikiran yang selalu mengingat-ingat akan Dia. Tetap pelihara pikiran kita untuk kita bawa turun kedalam hati kita dan tetap tinggal disana bersamaan dengan hirupan dan hembusan nafas kita sambil mengingat Nama Allah yang dinyatakan di dalam Nama Tuhan Yesus Kristus:” Tuhan Yesus Kristus, Anak Allah yang hidup, kasihanilah hamba, orang berdosa ini”.. Dan harus kita kendalikan pikiran kita tadi untuk tetap bersatu dengan hati kita, dan jangan izinkan pikiran itu mengembara kemana-mana tetap terfokus pada pribadi Yesus Kristus yang namanya kita sebutkan secara pelan2 dan penuh perhatian bersamaan dengan keluar masuknya nafas kita itu. Begitu pikiran kita mulai mengembara keluar, kendalikan dan tarik kembali itu dalam hati dan jaga dia untuk merasa betah dalam kamar tertutup dari hati biru. Dan bersukacita disana dalam berbincang dengan Tuhan yang NamaNya kita ingat dan sebut terus- menerus itu.
Kiranya Allah Bapa kita, di dalam pribadi dari FirmanNya yang telah menjadi Manusia, Tuhan kita Yesus Kristus, oleh kuasa RohNya yang Kudus itu mengaruniakan kita Rahma untuk berdisiplin menyatukan pikiran dan hati dalam ingatan akan Nama Yesus Kristus itu, supaya kita selalu bersama dengan Allah sebagaimana Allah selalu bersama kita. Amin.
Romo/Abuna Daniel Byantoro
