Shalom Alaikhem be Shem Ha Massiakh
Para Romo, Saudara-saudara dan Saudari-saudariku serta Anak-anak Rohaniku semuanya, pada saat kita menghadapi begitu banyak masalah dan pencobaan, lalu muncul keluhan di hati kita :”Aku letih dengan pencobaan-pencobaan dan permasalahan ini”, marilah kita ingatkan diri kita untuk tidak membiarkan rasa letih dalam hati, perasaan dan batin kita itu menguasai kita. Karena Allah itu tak pernah meninggalkan kita dan tak akan meninggalkan kita. Ketahuilah bahwa keputusan yang ditetapkan oleh Allah atas nenek moyang kita bersama: Adam :”dengan berpeluh engkau akan mencari makananmu” (Kejadian 3:29) itu tak dapat diubah. Sehingga kita harus mengalami seperti yang dikatakan dalam Kitab Ayub:”Bukankah manusia harus bergumul di bumi” (Ayub 7:1a), dan :”Sebab selama kita di dalam kemah (“tubuh jasmani”) ini, kita mengeluh oleh beratnya tekanan” (II Korintus 5:4a). Namun lihatlah manfaat baik yang dimunculkan akibat dari pencobaan-pencobaan dan masalah- masalah yang menghadang kita dan harus kita hadapi itu. Karena sebagaimana emas yang dipanaskan dalam dapur peleburan api itu menjadi murni dan layak digunakan sebagai mahkota raja, demikianlah kita dari dalam api penderitaan itu membuat kita menjadi layak untuk dijadikan anak-anak Kerajaan, kalau kita menahankannya dengan ucapan syukur. Sebagaimana dikatakan oleh Kitab Suci:”Saudara2 yang kekasih, janganlah kamu heran akan nyala api siksaan yang datang kepadamu sebagai ujian, seolah-olah ada sesuatu yang luar biasa terjadi atas kamu. Sebaliknya bersuka-citalah, sesuai dengan bagian yang kamu dapat dalam penderitaan Kristus, supaya kamu juga boleh bergembira dan bersukacita pada waktu Ia menyatakan kemuliaanNya” ( I Petrus 4:12-13). Juga:” Bergembiralah akan hal itu, sekalipun sekarang ini kamu seketika harus berduka cita oleh berbagai-bagai pencobaan. Maksud semuanya itu ialah untuk membuktikan kemurnian imanmu – yang jauh lebih tinggi nilainya daripada emas yang fana, yang diuji kemurniannya dengan api – sehingga kamu memperoleh puji-pujian dan kemuliaan dan kehormatan pada hari Yesus Kristus menyatakan diri-Nya” ( I Petrus 1:6-7). Jadi percayalah bahwa semuanya itu terjadi atas kita adalah untuk kebaikan kita sendiri, untuk mengaruniakan kepada kita dengan rasa yakin dan keberanian di hadiratNya
Semoga Allah, Bapa kita, didalam Nama FirmanNya yang telah menjadi Manusia, Tuhan kita Yesus Kristus, oleh kuasa RohNya yang Kudus, mengaruniakan Kekuatan kepada kita kemampuan untuk menahankan pencobaan-pencobaan dan masalah-masalah yang kita hadapi dalam hidup kita ini, dan tetap dapat menerima dengan ucapan syukur tanpa merasa letih karenanya.Amin.
Romo/Abuna Daniel Byantoro
