Shalom Alaikhem be Shem Ha Massiakh
Para Romo, Saudara-saudara dan Saudari-saudariku serta Anak-anak Rohaniku semuanya, di dalam rahim Ibu-Gereja dimana kita dilahirkan, yaitu Kolam Baptisan Kudus, kita secara cuma-cuma tanpa membutuhkan bayaran menerima Kasih-Karunia Allah yang sempurna, karena disitulah kita dilahirkan baru oleh “Air” Baptisan yang menenggelamkan dan menguburkan manusia lama kita dalam kematian Kristus,dan memunculkan manusia baru kita dalam kebangkitan Kristus (Kolose 2:11-12), dan oleh “Roh” ( Yohanes 3:5) yaitu oleh Roh Kudus yang bekerja pada saat Sakramen Baptisan itu dilaksanakan ( I Korintus 12:13). Sehingga kita dimeteraikan oleh “Roh Kudus” (Efesus 1:13). Dan “Pemeterian Roh Kudus” sebagai Karunia dari Allah ini melalui Sakramen ” Pangurapan” dengan Minyak Suci atau Minyak Myron ( II Korintus 12:22-22, I Yohanes 2:27) yang dilakukan oleh Romo kepada kita.. Pengurapan dengan Minyak sebagai menerima Meterai Roh Kudus sebagai Karunia dari Allah ini (bdk. I Samuel 10:1, 16;13) itu sama seperti yang dilakukan pada saat orang diurapi oleh ” Para Rasul” atau para “Penatua Jemaat” ( Presbyter Gereja, yaitu para Romo sebagai Gembala Gereja- I Petrus 5:1-2) dengan minyak karena sakit ( Markus 6:13, Yakobus 5:14). Dengan kita menerima Meterai Karunia Roh Kudus, maka kita menerima ” Benih Ilahi” ( I Yohanes 3:9) didalam jiwa dan roh kita. Jika sesudah menerima Kasih-Karunia Ilahi yang agung ini kita tutupi itu dengan kabut hawanafsu, baik melalui penyalahgunaan atas hal-hal yang bersifat sementara ini, atau melalui kekuatiran dan kecemasan yang berlebih-lebihan atas kegiatan-kegiatan duniawi yang jasmaniah ini, adalah masih mungkin, bahkan sesudah itu, untuk kita memulihkan kembali “benih ilahi’ dan “Kasih karunia Allah” yang telah kita terima itu, yaitu untuk memulihkan kecemerlangan adi-kodratinya dan untuk melihat dengan cukup jelas manifestasinya, melalui Pertobatan dan Penggenapan Perintah-Perintah Kristus, yang karya dan tindakan perintah-perintah Kristus bersifat Ilahi. “Kasih-Karunia” Allah yang berwujud Energi Ilahi yang bekerja didalam batin kita itu menyatakan dirinya dalam kita seimbang dengan semangat orang beriman itu untuk tetap setia kepada iman, tetapi lebih daripada itu melalui pertolongan dan kemurahan dari Tuhan kita Yesus Kristus. Kristus sebagai Firman Allah yang telah menjadi Manusia, dan memiliki Esensi Ke-Allah-an yang sepenuhnya dan sempurna ( Kolose 2:9 Yohanes 1:1), memberikan kepada mereka yang dibaptiskan itu kasih- karunia yang sempurna dari Roh Kudus, yang tak menerima pertambahan apapun dari kita, tetapi hanya sekedar menyatakan dirinya di dalam kita sesuai dengan tindakan kita memelihara perintah-perintah rohani dan moral dari Kristus, dan memberikan kepada kita peningkatan dan penambahan iman “sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh (“eis andra teleion” = masuk kedalam kemanusiaan sempurna/insan kamil), dan tingkat pertumbuhan yang sesuai (“eis metron heelikias ” = masuk kedalam ukuran umur/ keberadaan) yang sesuai dengan kepenuhan Kristus (‘tou pleeroomatos you Khristou’ = daripada kepenuhan Kristus)” ( Efesus 4:13). Oleh karena itu, apa saja yang mungkin kita bawa dalam wujud kebaikan-kebaikan dan kebajikan-kebajikan sesudah kelahiran kita kembali di dalam Dia, itu bukanlah sesuatu yang berasal dari perbuatan kita sendiri, namun itu pastilah sebelumnya telah disembunyikan di dalam kita olehNya dan berasal dari Dia.
Semoga kita tetap dapat menjaga kecemerlangan Rahmat Baptisan itu dan tak menutupinya dengan kabut hawanafsu kita, agar kita dapat mencapai derajat ” manusia sempurna/ andra teleion/ insan kamil, di dalam Kristus itu.
Kiranya Allah Bapa kita, didalam Nama FirmanNya yang telah menjadi Manusia Tuhan kita Yesus Kristus, oleh kuasa RohNya yang Kudus, mengaruniakan kita untuk tetap menjaga kecemerlangan Rahmat Baptisan itu didalam kita melalui Pertobatan kita dan kesetiaan kita memelihara perintah-perintah Kristus Itu. Amin.
Romo/Abuna Daniel Byantoro
