Diperingati oleh Gereja Orthodox pada 25 Februari (Kalender Sipil) / 12 Fabruari (Kalender Gereja Purba)
Meletius dari Antiokhia lahir di Melitene di Armenia. Ia seorang yang tidak bercela, adil, penuh hormat, tulus, dan lemah-lembut. Ia ditahbiskan menjadi Episkop Sebasteia pada tahun 357, namun diasingkan dari Tahtanya dan pergi ke Beroea di Siria.
Setelah Episkop pengikut Arius di Antiokhia telah diturunkan dari jabatan, umat Orthodox dan kaum Arius berjuang terhadap satu sama lain untuk mengangkat Episkop Antiokhia yang baru. Karena Meletius sangat dihormati oleh semuanya, bahkan oleh kaum Arius yang mengira bahwa ia sependapat dengan kesesatan mereka, ia ditinggikan kepada Tahta Antiokhia.
Episkop Meletius mulai mengkhotbahkan Kesehakekatan Anak dengan Bapa. Seorang diakon pengikut Arius menutupi mulutnya dengan tangan, namun Meletius mengacungkan tiga jari kepada umat, menutupnya dan lalu mengacungkan satu jari, untuk menyatakan Kesetaraan dan Kesatuan Tritunggal Mahakudus.
Pengikut Arius yang dipermalukan itu lalu mencengkeram tangannya. Meletius berbicara dengan lebih tegas lagi untuk membela Sinode Semesta Nikaea. Tidak lama kemudian, Meletius diasingkan oleh Kaisar pengikut Arius yaitu Konstantius. Setelah beberapa waktu ia dikembalikan ke Tahtanya, namun diasingkan lagi oleh Kaisar Valens. Meletius mentahbiskan Yohanes Krisostomos menjadi Pembaca dan Diakon di Antiokhia.
Ia memimpin Sinode Semesta Kedua pada tahun 381, yang menganathema Makedonius dari Konstantinopel. Meletius jatuh sakit dan wafat saat berjalannya Sinode ini, yang kemudian diteruskan oleh Gregory dari Nyssa. Ketika mengadakan penguburannya, Gregory meratap, ‘Elia kita telah diangkat, dan tidak ada Elisa yang ditinggalkan menggantikannya.’ Relik Meletius dikembalikan ke Antiokhia dan dikuburkan di sisi Martir Kudus Babylas di Gereja yang telah dibangunnya untuk menghormati Babylas.
Troparion Irama IV
‘Kebenaran menyatakanmu kepada umat gembalaanmu sebagai Aturan Iman, Teladan Kelemah-Lembutan dan Pengajar Pengendalian-Diri, dan karenanya engkau telah mencapai Ketinggian melalui Kerendahan Hati dan Kekayaan melalui kemiskinan. Ya Hierark Meletios Bapa kami, mohonkanlah Kristus Allah agar jiwa kami diselamatkan’
Kontakion Irama VI
‘Takut akan Keberanian rohmu, si pemurtad Makedonius melarikan diri, namun kami, hamba-hambamu, yang merayakan Ibadah Doa bagimu, mencari pertolonganmu dengan kasih, ya Meletios, Yang Berbincang dengan Para Malaikat, Pedang Berapi Kristus Allah kami yang memutuskan semua yang fasik, dan kami mengidungkanmu sebagai Terang yang menerangi semua’ .
.
.