,

IKON MINGGU PENGHAKIMAN AKHIR

Diperingati setiap tanggal 23 Februari (Kal.Gregorian) / 10 Februari (Kal.Julian)

Ikon “Minggu Penghakiman Terakhir” menggabungkan semua unsur perumpamaan dari Matius 25:31-46. Kristus duduk di atas takhta dan di hadapan-Nya Penghakiman Terakhir terjadi. Ia mengulurkan tangan-Nya untuk memberkati Theotokos di sebelah kanan-Nya, dan Yohanes Pembaptis di sebelah kiri-Nya. Para Rasul duduk di takhta yang lebih kecil, diwakili oleh Petrus dan Paulus, yang menggambarkan perkataan Kristus dalam Matius 19:28.

Keluar dari takhta itu adalah gulungan-gulungan yang menyatakan penghakiman atas domba dan kambing. Umat beriman diterima dengan kata-kata yang tertulis pada gulungan di sebelah kanan Kristus Sang Hakim, “Mari, hai kamu yang diberkati oleh Bapa-Ku, dan terimalah Kerajaan” (ayat 34). Gulungan di sebelah kiri mengutuk orang-orang yang tidak beriman dengan kata-kata, “Enyahlah dari hadapan-Ku, hai kamu orang-orang terkutuk, enyahlah ke dalam api yang kekal” (ayat 41).

Di hadapan takhta, para leluhur umat manusia, Adam dan Hawa, bersujud di hadapan Kristus. Di tengah ikon tersebut terdapat Malaikat Tertinggi Mikhael. Ia memegang timbangan penghakiman dan dikelilingi oleh kitab-kitab yang berisi perbuatan setiap orang (Wahyu 20:11-13). Juga diperlihatkan para malaikat dengan terompet yang mengumumkan kedatangan Kristus dan menandakan kebangkitan orang mati serta dimulainya Penghakiman Terakhir (I Tesalonika 4:16-17).

Di sebelah kiri Malaikat Agung terdapat baik yang hidup maupun yang mati yang sedang mendekati takhta dan Kristus sang hakim. Sementara Adam dan Hawa merupakan representasi seluruh umat manusia, bagian ikon ini menunjukkan bahwa baik yang hidup maupun yang mati akan berdiri di hadapan Kristus.

Pada bagian kanan bawah ikon terdapat api abadi yang dipersiapkan bagi iblis dan para setan, dan juga bagi mereka yang tidak layak untuk mewarisi Kerajaan Allah.

Ikon tersebut memberikan gambaran yang jelas tentang tema penghakiman dengan Kristus di takhta-Nya, Malaikat Agung dengan timbangan dan buku-buku, dan antisipasi hukuman kekal bagi orang-orang jahat dan pahala kehidupan kekal bagi orang-orang benar.

Related Posts