,

JANASUCI METROPHANES DARI CINA

(10 Desember 1855-10 Juni 1900)

Presbiter Metrophanes (Mitrophan) dengan nama asli Chang Yangji, setelah ayahnya meninggal ketika ia masih kecil, ia berada dalam asuhan ibunya, Marina– seorang guru, bersama dengan neneknya, Ekaterina. Sewaktu Arkhimandrit Pallady menjadi kepala misi, beliau meminta guru Juren Long Yuan, untuk membimbing Metrophanes mempersiapkannya masuk ke jenjang keimaman. Pada umur 25 tahun dengan dukungan Arkhimandrit Flavian (pengganti Arkhimandrit Pallady), Metrophanes muda ditahbis menjadi imam oleh Episkop Nikolai dari Jepang.Bapa Metrophanes melayani di misi selama 15 tahun dengan banyak penderitaan dan penghinaan dari pihak dalam (sebangsanya) maupun orang luar.

Pada malam 1 Juni 1900, kaum Boxer (Gerakan Yihetuan, yang anti imperialis, anti asing, anti Kristen) membakar bangunan misi Orthodox. Tujuh puluh orang kristen bersembunyi di rumah Bapa Metrophanes dan beliau menguatkan mereka bahwa masa sulit memang tidak bisa dihindari. Sembilan hari kemudian, kaum Boxer mengepung rumah Bapa Metrophanes. Mereka yang kuat mampu melarikan diri, namun Bapa Metrophanes dan banyak wanita dan anak – anak terpaksa tinggal dan dianiaya. Bapa Metrophanes jatuh terduduk di bawah pohon kurma di halaman rumahnya ketika kaum Boxer menikam dadanya. Para tetangga memindahkan jasadnya ke dalam rumah. Setelah setahun hieromonk Avraamy memindahkan jasadnya dan menempatkannya di bawah altar gerejanya.

Ikon 70 lebih marti yang dibunuh bersama Js.Metrophanes
sumber : https://orthodoxwiki.org/thumb.php?f=ChineseMartyrs.jpg&width=547

Keluarga Bapa Metrophanes juga mengalami aniaya. Istrinya, Mathuska Tatiana, sempat diselamatkan menantunya namun terungkap bersama sembilan belas orang lainnya dan dikirim ke kamp Boxer lalu dipenggal. Putra mereka Yesaya, 23 tahun, yang berdinas di militer juga dipenggal setelah diketahui bahwa dia adalah seorang Kristen. Adiknya Yohanes, yang berumur 8 tahun disayat pundaknya dan dipotong telinga, hidung serta jemari kakinya. Dia terlihat duduk telanjang di tangga di luar rumah, meminta air kepada tetangganya tetapi mereka menolaknya. Anak-anak mereka mengejeknya dan memanggilnya pengikut setan. Yohanes menjawab ejekan mereka: “ Saya seorang yang percaya pada Tuhan, dan bukan pengikut setan.” Yang lain bertanya kepadanya apakah luka-lukanya sakit, Yohanes menjawab : “TIdak ada salahnya menderita untuk Kristus.” Dia kemudian dibawa pergi lagi oleh kaum Boxers untuk dibunuh, tetapi tampaknya dia tidak menunjukkan rasa takut.

Seorang guru perempuan di Sekolah Misi Orthodox bernama Ia, ikut ditangkap dan dianiaya. Setelah berhasil diselamatkan oleh seorang non-Kristen dan sembuh, Ia tertangkap lagi dan dianiaya lagi sampai meninggal. Ia dijuluki “ Janasuci la Martir Dua kali ( TwicedMartyred)

Janasuci Metrophanes adalah imam Orthodox Timur Tiongkok pertama yang menjadi martir. Dia adalah martir yang paling terkenal dari sekitar 222 martir suci di Tiongkok.

Yuliana ( Embun Sorgawi Juni 2020, Padepokan Dharma Tuhu)

Related Posts