Catatan kaki dari bacaan 2 Timotius 1:1-2, 8-18 pada Orthodox Study Bible ada 4, yaitu :
1:9 Our salvation and calling are based on His grace and love, not on anything we have done to merit God’s favor (Eph 2:8–10; Tts 3:5, 6).
1:10 “He submitted [to suffering] so that he might break the power of Death and demonstrate the resurrection from the dead—thus it was necessary for him to be manifested in flesh. Also [he submitted] so that he might fulfill the promise to the fathers and, while he was preparing the new people for himself and while he was still on earth,to prove that after he has brought about the resurrection he will judge” (Barn 5:6, 7).
1:13-14 The pattern of sound words (v. 13) is oral apostolic tradition which you have heard. It holds the same weight as written apostolic tradition (see 2:2; 2 Th 2:5). Oral or written, this Holy Tradition is rooted in Christ Jesus (v. 13) and kept by the Holy Spirit who dwells in us (v. 14)
1:18 Perhaps Onesiphoated to pray for her departed that they may find mercy from God on the Day of the Lord. (The first Lord in the verse refers to the Son, the second to the Father.)
Penjelasan detail untuk setiap catatan kaki dari bacaan 2 Timotius 1:1-2, 8-18 dalam Orthodox Study Bible, adalah sebagai berikut:
KESELAMATAN DAN PANGGILAN KITA (2 TIMOTIUS 1:9)
Pemahaman Orthodox tentang Keselamatan
Dalam tradisi Orthodox, keselamatan bukanlah hasil dari usaha manusia, melainkan sebuah hadiah yang diberikan secara bebas oleh Tuhan. Ini adalah konsep yang sangat berbeda dari pemahaman yang mungkin lebih berorientasi pada kinerja atau perbuatan dalam beberapa tradisi lain.
Anugerah dan Kasih: Fondasi Keselamatan
1. Charis (Anugerah) Tuhan: Dalam teologi Orthodox, “charis” atau anugerah Tuhan diperlukan untuk keselamatan. Anugerah ini tidak dapat diperoleh atau dicapai melalui upaya manusia; sebaliknya, ini adalah pemberian bebas dan tanpa syarat dari Tuhan.
2. Agape (Kasih) Tuhan: Kasih Tuhan, atau “agape,” adalah aspek penting lainnya dalam pemahaman Orthodox tentang keselamatan. Kasih ini mencerminkan hubungan yang mendalam dan pribadi antara Tuhan dan ciptaan-Nya, menekankan bahwa keselamatan adalah akibat dari hubungan kasih antara Tuhan dan manusia.
Konsep Synergeia: Kerjasama Manusia dan Anugerah Tuhan
1. Inisiatif Ilahi: Dalam proses keselamatan, Orthodoxy menekankan bahwa Tuhan adalah yang mengambil inisiatif. Ini berarti bahwa langkah pertama menuju keselamatan selalu berasal dari Tuhan.
2. Respon Manusia: Meskipun keselamatan dimulai dengan anugerah Tuhan, manusia diharapkan untuk merespons dengan iman. Respon ini bukan tentang menghasilkan keselamatan, melainkan tentang berpartisipasi dalam apa yang telah Tuhan sediakan.
3. Hubungan Antara Iman dan Perbuatan: Orthodoxy mengajarkan bahwa iman dan perbuatan adalah dua aspek yang saling terkait dalam keselamatan. Iman tanpa perbuatan dianggap tidak lengkap; demikian pula, perbuatan tanpa iman tidak dapat membawa kepada keselamatan.
Keselarasan dengan Ajaran Alkitab
1. Efesus 2:8-10 dan Titus 3:5, 6: Referensi alkitabiah ini mendukung pemahaman Orthodox tentang keselamatan. Dalam kedua ayat ini, ditekankan bahwa keselamatan adalah hadiah dari Tuhan, bukan hasil dari perbuatan manusia.
2. Keselamatan sebagai Hadiah: Mengingat keselamatan sebagai hadiah, Orthodoxy menolak ide bahwa manusia dapat “menghasilkan” atau “mendapatkan” keselamatan melalui perbuatan atau usaha mereka sendiri.
Kesimpulan: Pemahaman Orthodox tentang Keselamatan
Keselamatan dalam teologi Orthodox adalah sebuah misteri yang indah dan mendalam, di mana Tuhan menawarkan anugerah-Nya secara bebas dan manusia diundang untuk merespons dengan iman dan perbuatan. Ini adalah perjalanan yang terus menerus menuju kesucian dan komuni yang lebih dalam dengan Tuhan, yang dicirikan oleh kerendahan hati, cinta kasih, dan kepercayaan yang mendalam terhadap anugerah dan kasih Tuhan.
KRISTUS, PENDERITAAN DAN KEBANGKITAN (2 TIMOTIUS 1:10)
Inti Soteriologi Orthodox
Soteriologi dalam teologi Orthodox berfokus pada pemahaman tentang bagaimana keselamatan diperoleh melalui Kristus. Dalam hal ini, penderitaan (pathos), kematian, dan kebangkitan Kristus memiliki peran kunci.
Inkarnasi Kristus: Memenuhi Janji dan Membentuk Umat Baru
1. Ensarkosis (Inkarnasi): Orthodoxy mengajarkan bahwa inkarnasi Kristus adalah titik balik dalam sejarah keselamatan. Dengan menjadi manusia, Kristus menyatukan diri-Nya dengan ciptaan dan membuka jalan bagi penyelamatan manusia.
2. Memenuhi Janji Kepada Para Nabi: Kristus datang untuk memenuhi janji yang telah diberikan kepada para nabi. Melalui kehadiran dan karya-Nya, Ia membawa penggenapan nubuat dan janji yang telah lama dinantikan.
3. Pembentukan Umat Baru: Kristus tidak hanya datang untuk bangsa Israel, tetapi juga untuk membentuk sebuah umat baru yang terdiri dari semua bangsa dan suku, mempersatukan mereka dalam diri-Nya.
Penderitaan Kristus: Mematahkan Kuasa Maut
1. Pathos (Penderitaan) Kristus: Penderitaan Kristus bukan hanya aspek tragedi dalam kisah keselamatan, tetapi juga merupakan bagian penting dari rencana ilahi. Melalui penderitaan-Nya, Kristus membawa keselamatan dan pembebasan.
2. Mengalahkan Maut: Dalam teologi Orthodox, kematian Kristus di kayu salib dianggap sebagai kemenangan atas kuasa maut. Dengan maut, Kristus memasuki wilayah kematian dan mengalahkannya dari dalam.
Kebangkitan Kristus: Kemenangan Atas Kematian dan Dasar Penghakiman
1. Anastasis (Kebangkitan): Kebangkitan Kristus merupakan pusat dari pengajaran Orthodox tentang keselamatan. Melalui kebangkitan-Nya, Kristus menunjukkan bahwa kematian telah dikalahkan dan kehidupan kekal kini menjadi kenyataan bagi semua yang percaya.
2. Dasar Penghakiman: Kebangkitan Kristus juga menandakan bahwa Ia akan menjadi hakim pada akhir zaman. Ini menunjukkan bahwa keadilan ilahi akan ditegakkan, dan semua ciptaan akan dihadapkan pada kebenaran dan kasih Tuhan.
Kesimpulan: Karya Keselamatan Kristus dalam Perspektif Orthodox
Dalam teologi Orthodox, penderitaan, kematian, dan kebangkitan Kristus adalah inti dari karya keselamatan. Melalui inkarnasi, Kristus memenuhi janji ilahi dan membentuk umat baru. Penderitaan-Nya adalah perjuangan melawan kuasa maut, dan kebangkitan-Nya adalah kemenangan mutlak atas kematian, menandai awal dari kehidupan baru dan abadi. Karya Kristus ini membentang dari masa lampau ke masa depan, menunjukkan kasih dan keadilan Allah yang akan dinyatakan sepenuhnya pada akhir zaman.
TRADISI APOSTOLIK LISAN DAN TERTULIS (2 TIMOTIUS 1:13-14)
Kedudukan Tradisi dalam Orthodoxy
Dalam teologi Orthodox, tradisi memiliki peran yang sangat penting. Tradisi ini tidak hanya tertulis dalam bentuk Kitab Suci, tetapi juga terjaga dalam bentuk lisan, yang diteruskan dari generasi ke generasi.
Pola Kata-Kata yang Sehat: Pengertian dan Implikasi
1. “Pola Kata-Kata yang Sehat”: Ayat ini mengacu pada pentingnya ajaran yang kokoh dan sehat, yang merupakan inti dari Tradisi Apostolik. Ini mencakup doktrin, liturgi, dan praktik kehidupan gerejawi yang telah diwariskan sejak zaman para rasul.
2. Tradisi Lisan dan Tertulis: Dalam Orthodoxy, tidak ada pemisahan ketat antara tradisi lisan dan tertulis. Keduanya dianggap sama pentingnya dan saling melengkapi dalam menjaga kesinambungan ajaran Kristiani.
Tradisi Suci: Akar dan Pelestarian
1. Berakar pada Kristus Yesus: Tradisi Suci dalam Orthodoxy bukan sekadar serangkaian ajaran atau ritual, melainkan pengalaman hidup yang berakar pada Kristus Yesus. Ini mencerminkan kehidupan dan ajaran Kristus yang terus hidup dalam Gereja.
2. Peran Roh Kudus: Roh Kudus dianggap sebagai penjaga Tradisi Suci. Melalui Roh Kudus, kebenaran yang diajarkan oleh Kristus dan para rasul terus dijaga dan diteruskan dalam Gereja.
Suksesi Apostolik: Jembatan Masa
1. Pemeliharaan Melalui Suksesi Apostolik: Tradisi, baik lisan maupun tertulis, dijaga melalui suksesi apostolik. Artinya, ajaran dan praktik yang diajarkan oleh para rasul diwariskan secara langsung melalui garis keturunan rohani dari para episkop dan imam.
2. Kontinuitas dan Kekonsistenan: Konsep suksesi apostolik ini menjamin kontinuitas dan kekonsistenan ajaran Gereja sejak zaman para rasul hingga saat ini.
Kesimpulan: Kedudukan Unik Tradisi dalam Orthodoxy
Dalam Orthodoxy, tradisi lisan dan tertulis memiliki kedudukan yang unik dan tak terpisahkan. Mereka membentuk satu kesatuan dalam Tradisi Suci yang berakar pada Kristus dan dijaga oleh Roh Kudus melalui suksesi apostolik. Ini menciptakan kerangka yang kokoh bagi ajaran dan praktik kehidupan gerejawi, memastikan bahwa esensi dari iman Kristiani terpelihara dan terus hidup melintasi generasi.
DOA UNTUK ORANG YANG TELAH MENINGGAL (2 TIMOTIUS 1:18)
Penghayatan Iman Orthodox terhadap Kematian
Dalam tradisi Orthodox, kematian bukanlah akhir dari segalanya, melainkan sebuah peralihan menuju kehidupan yang akan datang. Praktik mendoakan orang yang telah meninggal mencerminkan pemahaman mendalam tentang kehidupan setelah kematian dan harapan akan keselamatan universal melalui Kristus.
Praktik Doa bagi Orang yang Telah Meninggal
1. Doa sebagai Ekspresi Cinta dan Kasih Sayang: Mendoakan orang yang telah meninggal adalah cara untuk mengekspresikan kasih sayang dan ikatan spiritual yang tidak terputus oleh kematian. Ini adalah ekspresi iman bahwa cinta dan doa dapat melewati batas kematian.
2. Memohon Belas Kasihan Tuhan: Dalam doa ini, umat Orthodox memohon agar Tuhan memberikan belas kasihan-Nya kepada mereka yang telah meninggal. Doa ini bukan upaya untuk “membeli” keselamatan bagi orang yang telah meninggal, melainkan sebuah permohonan agar mereka diberikan rahmat dan belas kasihan oleh Tuhan.
Pemahaman Eskatologis Orthodox
1. Karya Penyelamatan Kristus bagi yang Meninggal: Orthodoxy mengajarkan bahwa karya penyelamatan Kristus mencakup seluruh ciptaan, termasuk mereka yang telah meninggal. Doa bagi yang meninggal didasarkan pada keyakinan bahwa Tuhan dalam kasih-Nya akan memberikan kesempatan bagi setiap jiwa untuk menerima keselamatan.
2. Hari Tuhan Sebagai Hari Penghakiman dan Rahmat: Hari Tuhan, atau hari penghakiman akhir, dipandang sebagai waktu ketika setiap jiwa akan berhadapan dengan Tuhan. Dalam konteks ini, doa bagi yang meninggal adalah permohonan agar pada hari tersebut, mereka akan menemukan rahmat di hadapan Tuhan.
Kasus Onesiforus: Contoh dalam Kitab Suci
1. Onesiforus dalam 2 Timotius: Onesiforus, yang disebutkan dalam 2 Timotius, sering dianggap sebagai contoh dari seseorang yang mungkin telah meninggal, tetapi tetap menjadi subjek doa dalam Gereja.
2. Doa sebagai Bagian dari Tradisi Gereja: Kasus Onesiforus menunjukkan bahwa sejak awal, Gereja telah memiliki praktik mendoakan orang yang telah meninggal, menunjukkan bahwa hal ini bukanlah inovasi kemudian, melainkan bagian dari tradisi apostolik.
Kesimpulan: Doa untuk Orang yang Telah Meninggal dalam Orthodoxy
Praktik mendoakan orang yang telah meninggal merupakan bagian integral dari kehidupan spiritual Orthodox. Ini bukan hanya tentang mengenang mereka yang telah berpulang, tetapi juga tentang menghayati keyakinan dalam karya penyelamatan Kristus yang inklusif dan universal. Doa ini mengungkapkan harapan akan belas kasihan Tuhan dan kasih-Nya yang tak terbatas, yang mencakup semua orang, baik yang hidup maupun yang telah meninggal.
Oleh : Irene W.W
Karya Keselamatan Kristus, Tradisi Apostolik, dan Doa Bagi yang Meninggal: Perspektif Orthodox dari 2 Timotius 1:1-2, 8-18
Related Posts
-
Biarawan Petrus dari Athos
Diperingati pada tanggal 12 Juni (kalender Julian) Janasuci Petrus dari Athos, seorang Yunani yang lahir…
-
Awali Juni, Dua Diakon Baru Ditahbiskan: Perkuat Pelayanan Gereja Orthodox Indonesia
Tangerang Selatan – Gereja Orthodox Indonesia (GOI) menyelenggarakan acara penahbisan klerus di Parokia Js. Petrus…
-
Audiensi Episkop Daniel dari Nikopolis dengan Menteri Agama: Memperkuat Hubungan Antaragama
Pada hari Rabu, 22 Mei 2024, Episkop Daniel dari Nikopolis mengadakan audiensi dengan Menteri Agama…
-
Ketua Umum GOI Romo Yakobus Jimmy Stevanus Mboe Hadir dalam FGD RJMP LAI
Jakarta, 14 Mei 2024 — Sebuah acara yang diselenggarakan oleh Focus Group Discussion (FGD) Rencana…
-
Cerita Penahbisan: Kirilos Meidy, dari Impian Masa Kecil ke Realita Spiritual
Tangerang – Sebuah momen penting dan bersejarah terjadi di gereja Js Petrus dan Paulus Tangerang,…
-
Inisiatif Penggalangan Dana Ha Na’Arim Solo di Depan De Tjolomadoe: Langkah Nyata Menuju Kemandirian Organisasi
Solo, Jawa Tengah – Ha Na’Arim Solo, organisasi pemuda-pemudi Gereja Orthodox Indonesia Parokia Tritunggal Mahakudus,…
-
Seri Prolog Ohrid 28 Februari Kalender Julian
JANASUCI PROTERIUS, PRESBITER MARTIRJanasuci ini adalah seorang presbiter di Alexandria pada masa ketika Dioscorus, seorang…
-
Menapaki Jalan Klerus: Kisah Romo Diakon Kristian Rerung dari Tanah Papua
Tangerang, Banten – Diiringi lantunan doa dan suasana penuh khidmat, Gereja Orthodox Js. Petrus-Paulus di…
-
HaNa’arim Bogor: Mewujudkan Mimpi Generasi Muda Pemimpin Masa Depan
Bogor, 11 Maret 2024 – Dalam suasana penuh semangat dan harapan, komunitas pemuda HaNa’arim Bogor,…
-
Pagi Penuh Inspirasi ASN: Menggali Makna Spiritual Bersama Romo Yakobus di Kemenag
Jakarta, 4 Maret 2024 – Sebuah pagi yang berbeda dirasakan oleh Aparatur Sipil Negara (ASN)…
-
Peran GOI dalam Pembukaan Jalan Baru di Desa Raringis Selatan
Langowan, 28 Pebruari 2024 – Sebuah langkah maju dalam pembangunan Desa Raringis Selatan terwujud pada…
-
Romo Nikon Jemmy Frans Pimpin Khotbah di KM Sinabung: Persatuan dalam Keragaman Keyakinan
KM Sinabung – Tanggal 6 Februari 2024 menjadi momen bersejarah di atas moda transportasi laut…
-
Forum Umat Kristiani 2024: Kerjasama dan Komitmen GOI untuk Demokrasi dan Toleransi
Jakarta, 5 Februari 2024 – Dalam suasana yang khusyuk dan penuh pengharapan, gedung Gereja Baptis…
-
Enam Tahun Menanti, Komox Makassar Kini Memiliki Presbiter
Komunitas Orthodox (Komox) Para Rasul Kudus Makassar telah berdiri sejak tahun 2018. Bermula dari keluarga…
-
Sempat Mendapat Mimpi, Romo Abraham Mantap Menjadi Presbiter.
Menjadi seorang imam bagi Gereja Tuhan di Indonesia tentu tidak mudah. Tugas pelayanan yang diembannya…
-
APA ITU READER, DAN BAGAIMANA ANDA BISA MENJADI SEORANG READER?
Oleh Fr. John Whiteford Kita belajar banyak tentang apa artinya menjadi seorang Reader dari nasihat…
-
Ketua Umum Gereja Orthodox Indonesia (GOI) Memimpin Pelantikan Panitia Paskah Nasional 2024
Palangkaraya, 18 Januari 2024 – Sebuah acara penting dalam persiapan Paskah Nasional 2024 berlangsung meriah…
-
Harmoni Natal Jakarta: GOI dan Penjabat Gubernur dalam Rangkaian Kunjungan Gereja Bersejarah
Merayakan Keindahan Keragaman: Ikuti Kisah Kunjungan Natal GOI yang Membawa Pesan Persatuan di Hati Jakarta!
-
Ibrani 3 Dalam Sorotan Orthodox: Menelusuri Jejak Iman dan Ketaatan Lewat Pandangan Bapa Gereja
Jelajahi Kedalaman Iman Melalui Ibrani 3:1-19: Sebuah Perspektif Orthodox – Temukan wawasan unik dari Bapa…
-
Rahasia Ilahi dalam Surat Efesus: Pencerahan Melalui Kasih dan Pengetahuan
Jelajahi kekayaan teologi Orthodox dengan analisis mendalam dari Efesus 1:15-23. Temukan wawasan unik tentang cinta…
-
Kristus dan Kosmos: Menyelami Misteri Ilahi dalam Kolose 1:9-20
Menelusuri kedalaman Kolose 1:9-20: Bagaimana teologi Orthodox mengungkap misteri Kristus yang menjembatani langit dan bumi.…
-
Warisan Kebijaksanaan: Eksplorasi Peran Perempuan Lanjut Usia dalam Tradisi Gereja Orthodox Melalui Titus 1:15-2:1-10
Renungan ini membahas peran wanita senior dalam Gereja Orthodox, dengan fokus pada mentori spiritual bagi…
-
Mengungkap Titus 1:5-2:1: Panduan Orthodox untuk Kepemimpinan Gerejawi dan Wawasan Iman
Jelajahi penafsiran mendalam Ortodoks terhadap Titus 1:5-2:1. Selidiki peran kepemimpinan rohani, iman komunal, dan kualitas-kualitas…
-
Komitmen GOI dalam Perayaan Natal ASN Pemprov DKI dan Aras Gereja Nasional
Jakarta Bersinar dengan Semangat Natal! Penasaran bagaimana GOI dan Pemprov DKI menyulap ibu kota menjadi…
-
Peran Aktif GOI dalam Membentuk Mental dan Spiritual ASN yang Lebih Baik
Membuka Babak Baru: Bagaimana GOI Mengubah Wajah Spiritualitas ASN di Bandung! Penasaran dengan kisah di…
-
Sinergi GOI dan Pemerintah dalam Menguatkan Moderasi Beragama di Indonesia
Balikpapan, 13 Desember 2023 – Dalam sebuah langkah progresif untuk menguatkan nilai-nilai moderasi beragama di…
-
Mengungkap Makna Teologis Surat 2 Timotius: Pandangan Orthodox Dalam Zaman Modern
Renungan ini membahas pandangan teologi Orthodox tentang zaman akhir, penurunan moral dan spiritualitas, serta pentingnya…
-
Lucifer Yang Lain: Penyandang Cahaya Dalam Badai Arianisme
“Lucifer Yang Lain” mengulas Lucifer dari Cagliari, bukan setan, tetapi seorang uskup dan teolog yang…
-
Para Majus dalam Sejarah dan Tradisi Kristen
Kisah Para Majus, simbolik dalam tradisi Kristen, mengisahkan “tiga orang bijak” dari Timur sebagai cendekiawan…
-
Kebenaran di Balik Baju Zirah: Menguak Rahasia Efesus 6:10-17 Dalam Teologi Orthodox
Materi ini mengulas teologi Orthodox terkait perjuangan spiritual dalam Efesus 6:10-17. Fokusnya adalah perjuangan melawan…
-
Memandang Perang: Perspektif Spiritual Orthodox Timur Dalam Era Konflik
“Memandang Perang” mengeksplorasi perspektif Orthodox Timur tentang perang, menekankan pada dimensi spiritual dan moral. Ini…
-
Menelusuri Kehidupan Rohani: Pelajaran dari Rasul Paulus Tentang Berjalan Dalam Roh dan Tanggung Jawab Spiritual
“Galatia 5:22-6:2” membahas tentang ‘Berjalan dalam Roh’, menekankan pentingnya buah-buah Roh seperti kasih dan kesabaran.…
-
Natal dalam Teologi Orthodox: Perayaan Inkarnasi dan Pertemuan dengan Kristus
Natal dalam Teologi Orthodox menyoroti inkarnasi Ilahi, di mana Yesus Kristus menjadi simbol kasih dan…
-
Renungan 1 Timotius 5:1-10 : Peran dan Pelayanan Janda dalam Gereja Orthodox
Renungan 1 Timotius 5:1-10 dalam Gereja Orthodox menekankan peran penting janda dalam komunitas gerejawi. Surat…
-
Renungan 1 Timotius 6:17-21
Bacaan ini sangat direkomendasikan karena membahas pentingnya menjaga keutuhan dan kesucian ajaran dan praktik ibadah…
-
Perayaan Masuknya Bunda Maria ke Bait Suci
Diperingati oleh Gereja Orthodox pada tanggal 4 Desember (kalender sipil) / 21 November (kalender Gereja).…
-
Tidak Secawan Berarti Skismatik? Sebuah Pelajaran dari Sejarah
(Tulisan ini ditujukan untuk umat GOI-GGOC sebagai bentuk edukasi dan edifikasi agar tetap teguh tidak…
-
Untuk Orthodox Sejati di Indonesia dan di seluruh Asia (Sejarah GGOC)
Suara dari Yunani untuk saudara-saudara di Indonesia dan di seluruh Asia Saudara-saudaraku terkasih didalam Kristus,…
-
KECERDASAN EMOSIONAL
Kemampuan untuk Mengekspresikan Emosi Seseorang, dan Berempati pada Kebutuhan Orang Lain. Ketika kita cenderung menggunakan…
-
Pesta Neraka: Konsekuensi Sedih dari Perayaan Halloween
Sedikit sejarah: Penduduk kuno di pulau-pulau Inggris, Irlandia dan bagian-bagian dari Perancis modern, merayakan pesta…
-
Janasuci Leonidas dan Tujuh Perawan Martir / “Newly-Revealed Martyrs Leonidas and His Companions“
Diterjemahkan oleh : H.A Leonidas (Umat GOI Parokia Js. Mikhael Manado, 28 Oktober 2024) Menjelang…
-
Direktur Urusan Agama Kristen Kemenag RI Kunjungi Kantor Sekretariat Pengurus Pusat GOI
Jakarta, 11 Oktober 2024 – Pada hari Jumat, 11 Oktober 2024, Direktur Urusan Agama Kristen,…
-
Romo Diakon Nektarios dan Hipodiakon Clarentios: Semangat Baru untuk Pelayanan Gereja
Medan, 21 Juli 2024 – Romo Episkop Daniel dari Nikopolis melaksanakan upacara pentahbisan yang penuh…