Diperingati oleh Gereja Orthodox pada 11 Desember (kalender sipil) / 28 November (kalender Gereja)
Christos adalah seorang Kristen Albania yang tinggal di Konstantinopel dan bekerja sebagai tukang kebun di taman Sultan. Suatu hari ketika dia menjual sayuran dan buahnya, dia membuat seorang Turki tersinggung karena tidak berhasil bernegosiasi harga dengannya. Seperti kebiasaan pada periode Ottoman, Christos dibawa ke hadapan otoritas Islam, di mana mereka yang bersaksi palsu mengatakan bahwa dia menyatakan ingin pindah agama menjadi muslim tapi mengingkarinya. Setelah diinterogasi, dia dirantai dan dijebloskan ke penjara.
Christos dipenjara selama dua tahun dan disiksa untuk meninggalkan iman Kristen, namun dia terus mempertahankan iman Kristennya. Seorang pertapa bernama Kaisarios Dapontes mengunjunginya saat dia berada dalam tahanan Ottoman. Ia membawakannya makanan. Christos menolak makanan itu dengan dengan mengatakan: “Mengapa aku harus makan? Aku tidak berharap untuk hidup, biarlah aku mati kelaparan karena aku haus akan Kristus. Lebih baik aku hadir di hadapan Kristus dalam keadaan lapar. ”
Christos meminta Dapontes menjual kikir logam yang dimilikinya agar ia mendapatkan uang untuk diberikan kepada teman sesamanya di penjara agar bisa menyelenggarakan peringatan bagi jiwanya. Setelah mendapatkan uang itu, ia sembunyikan di bawah ikat pinggangnya, lalu ia memberikannya kepada salah satu penghuni tahanan. Ia meminta agar uang itu digunakan untuk menyelenggarakan Liturgi bagi jiwanya. Martir Christos menerima hukuman penggal oleh orang Turki pada tahun 1748, dan menerima kemuliaan abadi di dalam Kerajaan Kristus.