(Teks-Teks Ajaran Kerohanian dari Gereja Timur):Pilihan Teks-Teks dari Philokalia Yang diberi Catatan dan PenjelasanOleh: Arkhimadrit Romo Daniel Byantoro Ph.D.Dikompilasi dari Catatan :Allyne Smith
Philokalia Teks Kerohanian Kekristenan Timur 1.Pertobatan (bagian 7)Di dalam kisah Alkitab Elisa kemudian melemparkan sebatang kayu kedalam sungai Yordan dan membawa ke permukaan mata kapak yang hilang dari muridnya itu (bdk. II Kings 6:6), dengan kata lain, dia menyatakan suatu pemikiran yang muridnya percaya sebagai yang tersembunyi secara dalam di didalam dirinya dan dia membukanya secara terang-terangan di pemandangan semua yang hadir. Disini sungai Yordan berbicara mengenai pertobatan, karena di sungai Yordanlah Yohanes melaksanakan baptisan pertobatan. Sekarang, jika seseorang tidak berbicara secara tepat tentang pertobatan, tetapi membuat para pendengarnya merendahkannya oleh kegagalannya untuk mengkomunikasikan kekuatannya yang tersembunyi, dia membiarkan mata kapak jatuh kedalam sungai Yordan. Tetapi kemudian sebatang kayu – dan ini menggambarkan Salib – membawa mata kapak itu mengapung dari kedalaman ke kepermukaan. Karena sebelum Salib itu makna sepenuhnya dari pertobatan itu dulunya tersembunyi, dan siapapun yang mencoba untuk mengatakan mengenainya dapat dengan mudahnya dinyatakan salah telah berbicara secara gegabah dan secara tak memadai. Namun demikian, sesudah Penyaliban, makna pertobatan menjadi jelas kepada semua, karena itu telah dinyatakan pada saat yang telah ditentukan melalui kayu dari Salib JS.NEILOS SANG PEMATI-RAGA I, PEMBAHASAN MATI-RAGANeilos Sang Pemati-Raga (wafat kira-kira tahun 430) barangkali dari Konstantinopel dan sebagai seorang pengikut dari Js. Khrisostomos. Dia menjadi Abbas suatu rumah-pertapaan di apa yang sekarang disebut, Ankara, Turki, dan dikenal sebagai penulis yang pertama-tama menyebut secara terang-terangan tentang “Doa Puja Yesus”.Bulan itu sementara bersinar terang dan kemudian meredup menggambarkan keberadaan manusia, kadang-kadang dia melakukan apa yang benar, kadang-kadang ia berdosa dan kemudian melalui pertobatan kembali ke suatu hidup kudus. Nous dari orang berdosa itu tidak dihancurksn ( sebagaimana sebagian dari kalian mengira), sama seperti ukuran jasmaniah dari bulan tidak berkurang, tetapi hanya terangnya saja yang berkurang. Melalui pertobatan seseorang mendapatkan kembali kepada kegemilangan yang sejati, sama seperti bulan setelah masa redup mengenakan pada dirinya sekali lagi dengan terang-benderangnya yang penuh.Jika seseorang percaya kepada Kristus, dia akan hidup walaupun sudah mati (Yohanes 11:25), dan dia akan tahu bahwa :”Aku, TUHAN, yang mengatakannya dan akan membuatnya.” (Yehezkiel 17:24). JS. YOHANES DARI KARPATHOS I, BAGI HIMBAUAN DARI PARA RAHIB DI INDIA YANG TELAH MENULIS KEPADANYA, BAG. 4Disini Yohanes menekankan aspek anthropologi (ajaran tentang manusia) dari Iman Orthodox yang sangat penting; yaitu meskipun dosa-dosa kita, kita tak pernah kehilangan gambar Allah, jadi kita tak bejat total seperti yang diajarkan Calvinisme, yang didalamnya itu kita diciptakan. Jadi memang tidak seperti theologi Gereja Barat, yang menlihat manusia sebagai yang “bejat total: seperti itu, Gereja Timur percaya bahwa pertobatan mengembalikan si pendosa itu kepada “kegemilangannya yang sejati” – gambar Allah.Perhatikan, dengan rujukan dari pasal dari Kitab Yunus (3;1-9) ini., bagaimana Raja itu menggambarkan hukum alamiah. Takhta itu adalah semangat yang bergelora dalam kerja-samanya dengan alat-alat indrawi. Jubah adalah pajangan dari harga diri yang tinggi. Kain karung adalah pertobatan yang penuh kesedihan. Abu itu kerendahan hati. Manusia adalah mereka yang berdosa dalam kaitannya dengan nous, binatang-binatang adalah mereka yang berdosa dalam kaitannya dengan hasrat keinginan, ternak adalah mereka yang berdosa dalam kaitannya dengan perasaan yang mudah terbakar, dan domba itu mereka yang berdosa dlam kaitannya dengan perenungan akan hal-hal yang nampak mata. JS MAXIMOS SANG PENGAKU IMAN II, RANGKUMAN SERATUS YANG KEEMPAT DARI TEKS YANG BERMACAM-MACAM , BAG, 95“ Nous” adalah aspek dari perangkat batin dan jiwa manusia dimana manusia dapat mengadakan hubungan dengan Allah (Bersambung ke bagian 8 )