Diperingati Gereja Orthodox pada 7 Januari (Kalender Sipil) / 25 Desember (Kalender Gereja Purba)
Orang majus dari timur dan persembahannya : emas, kemenyan (frankincence) dan mur (myrrh), telah menjadi bagian dalam peringatan Natal di dalam Gereja Orthodox (Matius 2:1-23).
Kata majus sendiri dari bahasa yunani : μάγος / magos, yang juga berarti astrolog (ahli dalam ilmu perbintangan) pada masa itu, biasanya dikaitkan dengan agamawan dalam agama kuno persia dan tergolong terpandang sebagai kelas atas dalam masyarakat (persia), yang ahli di bidang-bidang pengetahuan (alam), pengobatan dan filsafat. Bahkan hingga di Yerusalem, di mana orang majus juga memiliki akses mudah ke raja Herodes hingga Herodes pun memanggil mereka (Mat 2:7). Tradisi Gereja mengatakan 3 orang majus tersebut : Js. Gaspar, Melchior dan Balthazar kemudian menjadi Kristen dengan menerima Babtisan Suci melalui Rasul Thomas sebelum hendak bertolak mewartakan Injil hingga ke wilayah India. Dalam bagian kidung Troparion Natal tertulis tentang mereka: “…karenanya, bagi mereka yang memuja bintang-bintang, telah diajarkan oleh Sebuah Bintang untuk menyembah-Mu, Sang Mentari Kebenaran,…”.
Persembahan dari orang majus ini sendiri memiliki makna penting:
Emas, sebagaimana pada masa itu (juga saat ini) merupakan logam mulia yang selalu digunakan untuk persembahan bagi seorang raja. Sehingga dengan mempersembahkan emas, menunjukkan orang majus ini sedang menghormati Sang Raja yang kepada siapa mereka hendak memberi persembahan. Sebagai tanda bahwa Yesus adalah Raja (Yoh 18:37) bagi orang Israel (Yoh 12:13), Raja Damai (Yesaya 9:6-7), dan bagi kerajaan Allah yang akan datang. Hal inilah yang membuat Herodes memerintahkan membunuh semua anak (usia dua tahun kebawah) di Betlehem (Mat 2:16).
Kemenyan (incence), yang pada masa itu (juga hingga sekarang) digunakan untuk penyembahan dalam ritus keagamaan (Yeremia 41:5; Kel 30:34-35); untuk menunjukkan tanda ke-Ilahian Kristus. Hingga orang majus hendak datang untuk menyembah (Mat 2:2).
Mur (Myrrh), yang pada masa itu selain digunakan sebagai bahan pengobatan juga untuk dibubuhkan saat penguburan seseorang (Yoh 19:39-40). Dengan mur ini menunjukkan tanda bagi pengorbanan yang akan diberikan Sang Juruselamat bagi manusia.
Persembahan dari orang majus, di dalamnya terkandung misteri-misteri kedatangan Kristus dan karya misi-Nya di bumi. Ia-lah Sang Raja, “yang kerajaan-Nya tidak akan ada akhirnya”, Ia-lah Anak Domba Allah, yang oleh kematian-Nya, menghapus dosa dunia (Yoh 1:29).
Relik dari persembahan orang majus ini mulanya diserahkan kepada Gereja Yerusalem oleh Sang Theotokos sendiri, lalu berpindah-pindah namun hingga saat ini disimpan di biara Gereja Orthodox (biara Js. Paulus) yang ada di Gunung Athos.
.
.