Diperingati oleh Gereja Orthodox pada tanggal 12 Desember (kalender sipil) / 29 November (kalender Gereja)
Rahib Akakius hidup pada abad keenam. Ia seorang Neophitus di Monasteri. Akakius rendah-hati, sabar, dan taat kepada Penatuanya, yang adalah seorang yang tidak berperasaan. Penatua ini memperlakukannya dengan buruk dan berlebihan, yang ditanggungnya dengan kelemah-lembutan dan syukur kepada Allah. Akhirnya Akakius wafat. Setelah lima hari Penatua ini memberitahu seorang Penatua lain mengenai wafat muridnya, yang tidak mempercayai hal ini. Ia lalu membawa Penatua yang lain itu ke kubur Akakius dan bertanya, ‘Saudara Akakios, matikah engkau?’ Ada suara menjawab dari kubur itu, ‘Tidak Bapa, tidak mati, sebab barangsiapa yang melakukan ketaatan, tidak akan mati.’ Penatua yang terkejut itu tersungkur berurai air mata dan memohon pengampunan dari muridnya. Setelah ini ia mengubah dirinya dan bekerja dengan rajin dekat kubur muridnya. Ia mengakhiri hidupnya dalam doa dan kelemah-lembutan.