(dimulai pada tanggal 27 Februari s/d 16 April)
Jam puasa:
– bisa dimulai pukul 22.00 (10 malam) setelah Sembahyang Purna Bujana sampai pukul 15.00 (3 siang) setelah Sembahyang Jam ke 9.
Atau
– mulai pkl. 06.00 pagi, setelah sembahyang Singsing Fajar sampai pkl. 18.00 (6 sore) setelah Sembahyang Senja.
Selama masa puasa, menu untuk berbuka atau menu makan malam adalah vegetarian, tidak makan daging, telur, susu, dan olahannya, tidak minum minuman beralkohol.
Dikecualikan pada hari Sabtu dan Minggu, diperbolehkan makan ikan dan makanan hasil laut/ sungai.
Pada saat berbuka atau makan malam, jangan makan berlebihan, usahakan porsinya lebih sedikit dibandingkan biasanya, karena puasa itu bukan tentang memindahkan jam makan.
Selama masa puasa, suami istri juga harus menahan diri untuk “kumpul.”
Untuk umat yang sedang sakit atau alasan kesehatan atau karena tidak kuat atau karena alasan lain, jam puasanya bisa disesuaikan.
Puasa bukanlah perlombaan kuat-kuatan tidak makan, tetapi juga jangan “menyerah begitu saja” seperti yang dikatakan oleh Js. Ishak dari Syria.
“Kalau tidak bisa berpuasa dua hari sekaligus, paling tidak berpuasalah sampai petang. Dan jika kamu tidak bisa berpuasa sampai petang, maka setidaknya jauhkan dirimu dari makan berlebihan.”
Puasa adalah sarana untuk melatih pengendalian diri, perendahan diri dan sebagai persiapan untuk menyambut Perayaan Paskah Agung Tuhan kita Yesus Kristus, jadi pada masa puasa lakukan sembahyang secara teratur & memberikan sedekah/berempati kepada yang sedang kesusahan.
Selamat menjalankan Puasa Agung Catur Dasa. Tritunggal Mahakudus memberkati.
Oleh : Romo Yakobus