,

Rahib-Martir Kudus Anastasius Orang Persia [628]

Diperingati Gereja Orthodox pada 4 Februari (kalender sipil) / 22 Januari (Kalender Gereja Purba)

Anastasius adalah anak lelaki seorang penyihir Persia bernama Babo. Sebagai seorang pagan ia dinamai Magudantes dan melayani Raja dalam pasukan Persia di bawah Khosroes II yang menjarah Yerusalem dan membawa pergi Salib Mencipta-Hidup Tuhan. Mukjizat-Mukjizat Besar terjadi dari Salib Tuhan yang menakjubkan orang-orang Persia. Hati Magudantes muda menyala-nyala dengan hasrat untuk mengetahui mengenai Benda Kudus.

Ia mengetahui bahwa Tuhan disalibkan di atasnya bagi Keselamatan umat manusia. Saat di Kasedon ia menjadi mengenal Iman Kristen dan menerima Baptisan Kudus dengan nama Anastasius. Ia lalu menjadi seorang Rahib di Monasteri di Yerusalem. Dipenuhi dengan hasrat untuk meneladani para Martir Kudus, Anastasius diilhami oleh Penglihatan dalam Mimpi pada Hari Sabtu Kudus dan Agung. Ia melihat seorang yang bersinar yang memberinya Cawan yang dipenuhi Anggur dengan perkataan, ‘Ambillah dan minumlah,’ dan setelah meminumnya, Anastasius dipenuhi Sukacita Tak-Terungkap. Mengerti bahwa hal ini menandakan Kemartirannya, ia secara rahasia pergi ke Kaisarea, di mana ia ditahan dan diadili.

Tiada yang dapat menggoyahkan Anastasius dari Kristus. Gubernur lalu memanggil dan menuntutnya agar hanya mengucapkan perkataan, ‘Aku bukan seorang Kristen,’ dan menjanjikan kebebasan. Anastasius menjawab, ‘Biarlah demikian bagiku. Tidak juga di hadapanmu, tidak juga di hadapan siapapun akan kusangkal Tuhanku, baik secara terbuka maupun secara rahasia bahkan dalam tidurku, dan tidak seorangpun di manapun dan dengan cara apapun yang dapat membuatku melakukan hal ini dalam akal sehatku.’ Atas perintah Khosroes, Anastasius dicekik sampai mati. Setelah kematian Khosroes, Reliknya dipindahkan ke Monasteri yang dinamai dalam namanya di Palestina.

.

.

Related Posts