,

Seri Prolog Ohrid 14 Maret Kalender Julian

  1. BENEDICTUS YANG TERHORMAT

Benedictus lahir di Nursia, sebuah provinsi di Italia, pada tahun 480 M dari orang tua yang kaya dan terpandang. Dia tidak lama bersekolah karena dia menyadari bahwa kekurangan pengetahuan bisa membuat seseorang kehilangan “pemahaman besar akan jiwanya”. Ia meninggalkan sekolah sebagai “orang bijak yang tidak berpendidikan dan orang bodoh yang penuh pengertian.” Benediktus mundur ke sebuah biara di mana dia dicukur oleh biarawan Romanus, kemudian ia menarik diri ke gunung terjal dan tinggal di dalam gua selama lebih dari tiga tahun dalam perjuangan besar atas jiwanya. Romanus membawakannya roti dan mengirimkannya dengan tali menuruni gunung terjal menuju mulut gua. Ketika Benediktus mulai dikenal di sekitar daerah tersebut dan untuk menjauhkan diri dari kemuliaan manusia, ia meninggalkan gua tersebut. Dia sangat keras terhadap dirinya sendiri. Suatu kali, ketika nafsu daging yang kotor dan mengamuk menyerangnya, dia melepas semua pakaiannya dan berguling di antara duri-duri sampai dia mengusir setiap pikiran tentang wanita. Allah menganugerahinya dengan banyak karunia rohani: dia dapat mengetahui pikiran, menyembuhkan, mengusir roh jahat, membangkitkan orang mati, menampakkan diri secara langsung kepada beberapa orang, dan kepada orang lain yang jauh, ia menampakkan diri dalam mimpi. Suatu ketika, Benediktus merasakan bahwa gelas anggur yang disajikannya mengandung racun. Ketika dia membuat tanda salib di atasnya, gelas itu pecah. Pada awalnya, ia mendirikan dua belas biara dan di setiap biara itu, ia menempatkan dua belas biarawan. Kemudian, ia mendirikan ordo khusus Benediktin yang masih ada hingga hari ini di Gereja Roma. Enam hari sebelum kematiannya, dia memerintahkan agar kuburnya yang telah dipersiapkan sebelumnya dibuka karena janasuci tersebut merasakan akhir hidupnya sudah dekat. Dia mengumpulkan semua biarawan, memberi mereka nasihat, lalu menyerahkan jiwanya kepada Tuhan yang telah dia layani dengan setia dalam kemiskinan dan kesucian. Skolastika, saudara perempuannya, hidup di biara dan dengan meneladani saudaranya, dia sangat menyiksa dirinya sendiri dan mencapai tingkat kesempurnaan spiritual yang tinggi. Ketika Janasuci Benedictus menyerahkan jiwanya, dua biarawan, yang satu sedang bepergian di jalan dan yang satu lagi sedang berdoa di sel yang jauh, secara bersamaan melihat visi yang sama. Mereka melihat sebuah jalan yang membentang dari bumi ke surga, dilapisi dengan serat yang berharga dan diterangi di kedua sisinya oleh barisan manusia. Di ujung jalan tersebut, berdiri seorang pria dengan keindahan dan cahaya yang tak terkatakan yang mengatakan kepada mereka bahwa jalan ini disiapkan untuk Benedictus, yang disukai oleh Allah. Dari visi ini, kedua biarawan itu mengetahui bahwa abbas mereka yang baik telah meninggalkan dunia ini. Dia meninggal dengan damai pada tahun 543 M dan memasuki Kerajaan Abadi Kristus Sang Raja.

2. JANASUCI EUSCHEMON, EPISKOP LAMPSACUS

Pada masa kontroversi ikonoklasme, Euschemon mengalami penganiayaan dan dipenjara. Dia meninggal ketika Kaisar Theophilus, yang menentang penggunaan ikon, berkuasa sekitar tahun 829 sampai 842 M.

3. JANASUCI THEOGNOSTUS

Theognostus adalah Metropolitan Kiev. Dia berasal dari Yunani dan penerus Janasuci Petrus dari Kiev. Dia sangat menderita akibat serangan pasukan Mongol, terutama dari tangan Janibeg Khan. Theognostus difitnah oleh orang-orang Rusia sendiri di hadapan kaisar Mongolia karena ia tidak memberikan upeti kepada kaisar untuk jenjang episkopnya. Ketika kaisar memanggil dan menanyainya tentang hal ini, Theognostus menjawab: “Kristus Tuhan kami telah menebus gereja ini dari kekafiran dengan Darah-Nya yang Berharga. Untuk apa dan mengapa saya harus membayar upeti kepada orang-orang kafir?” Akhirnya, dia dilepaskan dan kembali ke rumahnya. Dia memimpin Gereja selama dua puluh lima tahun. Dia meninggal dalam Tuhan pada tahun 1353 M.

RENUNGAN

Kita tidak dapat menemukan contoh yang lebih baik tentang bagaimana kita tidak boleh bermalas-malasan dan bagaimana kita tidak boleh menunda-nunda dalam berdoa dan bekerja untuk hari esok, selain dari contoh yang diberikan kepada kita oleh Js. Ephrem dari Siria. “Suatu ketika seorang saudara diilhami oleh iblis untuk berpikir: Istirahatkanlah dirimu hari ini dan besok bangunlah untuk berjaga-jaga.” Namun dia menjawab pemikiran itu, “Siapa tahu, mungkin saya bahkan tidak akan bangun besok, oleh karena itu saya harus bangun hari ini.” Sebelum bekerja, ia juga terinspirasi dengan pemikiran ini, “Istirahatkanlah dirimu hari ini dan selesaikan pekerjaanmu besok.” Dan lagi dia menjawab, “Tidak, saya akan menyelesaikan pekerjaan saya hari ini dan tentang hari esok, Tuhan akan mengurusnya.” Js. Antonius mengajarkan, “Sebelum hari berakhir, aturlah hidupmu seolah-olah ini adalah hari terakhirmu di bumi dan kamu akan melindungi dirimu dari dosa.”

KONTEMPLASI

Untuk merenungkan Yesus Tuhan di hadapan Pilatus:

  1. Bagaimana Tuhan diam di hadapan Pilatus;
  2. Bagaimana Yudas, pada saat itu, melemparkan potongan-potongan perak ke dalam Bait Allah dan menggantung dirinya sendiri;
  3. Dan lagi, bagaimana Pilatus bertanya dan Tuhan tetap diam.

HOMILI

Tentang nubuat Kristus mengenai Kemuliaan-Nya: “Mulai sekarang kamu akan melihat Anak Manusia duduk di sebelah kanan Yang Mahakuasa dan datang di atas awan-awan di langit.” (Matius 26:64). Siapa yang tidak melihat Allah sebagai orang Samaria yang penuh kasih di bumi akan melihat-Nya sebagai Hakim yang Mengerikan di Surga. Begitu butanya para pemimpin Yahudi sehingga mereka tidak dapat melihat dalam Kristus Tuhan baik sebagai Allah, Mesias, Nabi, maupun sebagai orang baik biasa. Mereka menempatkannya di bawah orang baik biasa. Tidak hanya itu, mereka bahkan menempatkannya lebih rendah dari pencuri. Mereka membebaskan Barabas dan menghukum Kristus! Secara umum, mereka bahkan tidak menganggap Kristus sebagai manusia. Mereka meludahi Dia; mereka mengejek Dia; mereka menjadikanNya bahan tertawaan, sebagai sesuatu yang murahan dan tidak dibutuhkan. Tepat pada saat orang-orang Yahudi dengan jahat memparodikan Kristus sebagai hal yang murah dan tidak berguna, Tuhan tiba-tiba membuka mulut-Nya dan berbicara, “Mulai sekarang kamu akan melihat Anak Manusia duduk di sebelah kanan Yang Mahakuasa dan datang di atas awan-awan di langit.” Betapa jauhnya jarak antara Kristus yang sebenarnya dan apa yang orang-orang Yahudi anggap tentang Dia! Anak Manusia, yang duduk di sebelah kanan Yang Mahakuasa, adalah Anak Allah, Tuhan kita Yesus Kristus, yang segera setelah itu dilihat sebagai demikian oleh Diakon Agung Stefanus dan banyak lagi yang lainnya. Anak Manusia yang datang di atas awan dengan malaikat dan tak terhitung jumlah kekuatan dan bala tentara surga lagi-lagi adalah Anak Allah yang sama, Tuhan kita Yesus Kristus, seperti yang terlihat dalam Wahyu-Nya, yang ditulis oleh Js. Yohanes, Sang Teolog dan Penginjil. O saudaraku, jangan disesatkan oleh cerita-cerita menipu dan ilusi dari orang-orang yang berkata, “Ketika kita melihat Kristus di Surga sebagai Tuhan, maka kami akan percaya kepada-Nya.” Iman tersebut akan terlalu terlambat, dan sia-sialah penglihatan itu. Dengan iman kita harus melihat Kristus sebagai Tuhan dalam sosok yang dihina, diludahi, dipukuli, berdarah, dan ditertawakan; dalam sosok yang diam dan dihukum di pengadilan Kayafas yang dianggap oleh orang-orang Yahudi sebagai sesuatu yang murah dan tidak dibutuhkan dan yang mereka jadikan sebagai bahan tertawaan. Ini adalah Iman yang dihargai di surga. Ini adalah Iman yang dibalas dengan kebangkitan dan keabadian. Ini adalah Iman yang, sampai sekarang, telah memelihara dan memindahkan ke surga banyak pasukan jiwa-jiwa paling suci, karakter-karakter paling kuat, pahlawan-pahlawan paling sabar dan pikiran-pikiran paling cemerlang. O Tuhan yang terhina, angkatlah kami ke dalam Iman ini. Bagi-Mu, kemuliaan dan syukur selalu. Amin.

Sumber : The Prolog of Ohrid oleh Js. Nikolai Velimirovich dari Ohrid dan Zhicha

 Diterjemahkan oleh : Irene W.W (24 Maret 2024)

Related Posts