Selamat datang di website gereja orthodox indonesia   Click to listen highlighted text! Selamat datang di website gereja orthodox indonesia
,

Seri Prolog Ohrid 15 Maret Kalender Julian

  1. MARTIR SUCI AGAPIUS DAN TUJUH ORANG YANG BERSAMANYA : PUBLIUS, TIMOLAUS, ROMULUS, ALEXANDER, ALEXANDER, DIONISIUS DAN DIONISIUS

Mereka semua menderita di Kaesarea, Palestina, di bawah tangan Pangeran Urban selama masa pemerintahan Kaisar Diokletianus. Ketujuh orang itu sangat muda dan bukanlah Kristen, kecuali Agapius. Mereka juga tidak dibaptis dengan air, melainkan dengan “baptisan darah”. Suatu hari, ketujuh pemuda ini menyaksikan bagaimana orang-orang Kristen disiksa; satu orang di api, yang lain di tiang gantungan, dan yang lain lagi di depan binatang buas. Melihat bagaimana orang-orang Kristen itu tahan terhadap semua rasa sakit dan penderitaan, ketujuhnya menjadi bersemangat untuk Kristus. Mereka mengikat tangan mereka sendiri di belakang punggung dan mendatangi Urban, mengatakan, “Kami juga adalah orang Kristen.” Godaan dan ancaman dari Urban tetap ada, namun sia-sia. Mereka kemudian bergabung dengan Agapius, seorang warga terkemuka kota tersebut, yang sampai saat itu sudah banyak menderita untuk Kristus. Keimanan dan cinta mereka kepada Tuhan semakin membara. Semua dihukum mati dengan cara dipenggal pada tahun 303 M dan mereka berpindah ke kediaman Raja Surgawi.

2. MARTIR SUCI ALEXANDER

Alexander berasal dari kota Side di Pamphilia. Seorang deputi Kaisar Aurelius bertanya kepadanya, “Siapa kamu dan apakah kamu ini?” Alexander menjawab bahwa dia adalah “gembala dari kawanan Kristus.” Ketika ditanya lebih lanjut oleh gubernur yang jahat dan curiga, “Di mana kawanan Kristus ini?”, Alexander menjawab, “Di seluruh dunia, di mana orang-orang yang diciptakan oleh Kristus Allah hidup, dan di antara mereka yang percaya kepada-Nya, mereka adalah domba-domba-Nya. Namun semua orang yang menjauh dari Penciptanya dan menjadi budak ciptaan, benda buatan manusia, dan berhala mati, seperti Anda, akan diasingkan dari kawanan-Nya. Pada saat penghakiman Allah yang mengerikan, mereka akan ditempatkan di sebelah kiri bersama dengan kambing-kambing.” Hakim yang jahat itu kemudian memerintahkan agar Alexander pertama-tama dipukuli dengan tali lembu dan kemudian dilemparkan ke dalam tungku api. Namun, api tidak membahayakannya sama sekali. Setelah itu, dia dikuliti dan dilemparkan kepada binatang buas, tetapi binatang-binatang itu tidak mau menyentuhnya. Akhirnya, deputi itu memerintahkan agar Alexander dipenggal. Segera setelah hakim mengucapkan hukuman itu, dia kerasukan roh jahat dan menjadi gila. Hakim itu mengaum saat dibawa di depan berhala ilahnya dan dalam perjalanan, jiwa jahatnya dicabut darinya. Js. Alexander menderita antara tahun 270 – 275 M.

3. MARTIR SUCI NIKANDER DARI MESIR

Nikander disiksa dengan cara dikuliti dan kemudian dipenggal karena imannya kepada Kristus. Sebagai seorang dokter, kejahatannya adalah melayani para martir Kristen dan dengan terhormat menguburkan jasad mereka yang telah dimartirkan. Dia menderita dengan terhormat pada tahun 302 M.

RENUNGAN

Cinta kepada siapapun atau apapun, termasuk cinta kepada diri sendiri, dapat lama-kelamaan menjadi dingin dalam diri manusia, bahkan bisa hilang sama sekali dan dapat berubah menjadi kebencian. Namun, cinta manusia kepada Tuhan, sekali terbina dan terjalin, lebih sulit untuk mendingin, kecuali jika seseorang kehilangan akalnya. Pertama, manusia mengurangi atau menghapus cintanya karena perubahan dalam dirinya atau karena perubahan pada objek cintanya. Kedua, manusia dapat mengurangi kecintaannya kepada Tuhan hanya karena perubahan dalam dirinya dan tidak pernah karena perubahan dalam Tuhan. Semua ini dijelaskan dengan rapi dan jelas oleh Js. Ishak dari Siria, yang berkata, “Ada sejenis cinta yang ibarat aliran sungai yang mengikuti hujan yang cepat reda setelah hujan berhenti. Namun ada cinta yang bagaikan mata air yang menyembur ke dalam bumi, yang tak pernah berhenti. Cinta pertama adalah cinta manusia, dan cinta kedua adalah Cinta Ilahi.” Js. Simeon Sang Teolog Baru, berbicara tentang Cinta Ilahi, “O Cinta yang Kudus! Engkau adalah tujuan dari Hukum. Engkau menguasai aku; Engkau menghangatkanku; Engkau menyalakan hatiku dengan cinta yang tak terukur untuk Allah dan saudara-saudaraku. Karena cinta, Allah menjadi manusia. Karena cinta, Dia menanggung semua penderitaan yang memberi kehidupan untuk menyelamatkan manusia dari siksaan Hades dan membawanya ke surga. Karena cinta, para rasul menyelesaikan perjalanan sulit mereka. Karena cinta, para martir menumpahkan darah mereka agar tidak kehilangan Kristus.”

KONTEMPLASI

Merenungkan Tuhan Yesus ketika Pilatus membawa-Nya keluar di hadapan orang-orang Yahudi:

  1. Bagaimana Tuhan Yesus dicambuk oleh para prajurit Romawi;
  2. Bagaimana setelah dicambuk, Dia diolok-olok oleh mereka; Mereka meletakkan mahkota duri di kepala-Nya dan mengenakan jubah ungu kepada-Nya.
  3. Bagaimana Pilatus kemudian mempersembahkan-Nya kepada orang-orang Yahudi sambil berkata, “Lihatlah manusia itu!” (Yohanes 19:5).

HOMILI

-Perihal nubuatan tentang rumah yang terbengkalai- “Lihatlah rumahmu ini akan ditinggalkan dan menjadi sunyi.” (Matius 23:38). Mengapa Tuhan kita tetap diam pada saat pengadilan di hadapan orang Yahudi dan di depan Pilatus? Karena, sebelum itu, Dia sudah mengatakan semua yang perlu dikatakan. Dia telah berbicara dan menubuatkan bagaimana para tua-tua Yahudi akan menyerahkan Dia kepada orang-orang kafir dan bagaimana mereka akan membunuh-Nya. Berkali-kali Dia telah menubuatkan apa yang akan menimpa diri-Nya secara pribadi. Hal ini didengar dan diingat oleh para rasul-Nya dengan cermat. Ia juga menubuatkan hukuman-Nya yang mengerikan yang akan ditanggung oleh orang-orang Yahudi melalui kekejian jahat mereka terhadap Anak Allah. Bahkan orang-orang Yahudi mendengar hal ini dan melupakannya. “Lihatlah rumahmu ini akan ditinggalkan dan menjadi sunyi.” Tuhan menubuatkan hal ini di antara orang-orang Yahudi. Dan hal ini didengar dan dilupakan oleh orang-orang Yahudi. Namun lama kemudian, banyak orang mengingat kata-kata nubuatan ini, banyak di antara mereka yang ikut serta dalam Kejahatan Besar ketika Romawi menghancurkan Yerusalem, menjarahnya, membakarnya, membubarkan penduduknya dan membuat mereka mengungsi ke seluruh dunia. Banyak yang terbunuh karena mati lemas, kelaparan, atau disalib di kayu salib. Karena takut dan jengkel, orang-orang Yahudi memaksa Pilatus untuk mengangkat tangannya melawan Tuhan Yesus. Setelah itu, Kekaisaran Romawi mengangkat tangannya melawan orang-orang Yahudi. Pada hari ketika nubuatan Tuhan digenapi, Kekaisaran Romawi, yang pernah diwakili di Yerusalem oleh Pilatus, mengangkat tangannya melawan Yerusalem dan anak-anak mereka dengan pedang yang sangat tajam. Ketika Kaisar Hadrian memulihkan Yerusalem, dia menamainya Aelia Capitolina dan melarang orang Yahudi menetap di Yerusalem dengan ancaman hukuman mati. “Lihatlah rumahmu ini akan ditinggalkan dan menjadi sunyi.” Sejak saat itu hingga saat ini, Yerusalem ditinggalkan oleh orang-orang Yahudi sebagai sebuah bangsa. Anak-anak nenek moyang jahat yang membunuh Kristus tersebar di mana-mana, bahkan sampai hari ini, kecuali di rumah mereka sendiri. Tuhan, Yang Mahakuasa dan Yang Maha Melihat, ampunilah dosa kami. Bagi-Mu, kemuliaan dan syukur selalu. Amin.

Sumber : The Prolog of Ohrid oleh Js. Nikolai Velimirovich dari Ohrid dan Zhicha

 Diterjemahkan oleh : Irene W.W (25 Maret 2024)

Related Posts
Click to listen highlighted text!