- PARA MARTIR YANG TERHORMAT, YOHANES DAN YANG LAINNYA DARI PERSAUDARAAN MONASTIK JANASUCI SABAS YANG DIKUDUSKAN DI DEKAT YERUSALEM
Monasteri yang megah ini, yang masih ada hingga kini, pernah dikunjungi oleh Janasuci Sava dari Serbia dan mendapatkan dukungan keuangan dari beberapa penguasa Serbia. Berkali-kali monasteri ini mengalami serangan dari Arab yang kejam, dijarah dan dihancurkan. Namun, dengan Penyelenggaraan Ilahi Tuhan, biara ini selalu diperbaiki dan dilestarikan hingga kini. Pada masa pemerintahan Konstantinus dan Irene, biara ini diserang dan dijarah oleh Arab. Para biarawan tidak ingin melarikan diri tetapi, setelah berunding dengan abbas mereka, Thomas, mereka berkata, “Kami telah meninggalkan dunia dan masuk ke padang gurun ini karena cinta kami kepada Kristus dan akan menjadi aib jika kami lari dari padang gurun karena takut akan manusia. Jika kami terbunuh di sini, kami akan terbunuh karena cinta kami kepada Kristus, yang demi-Nya kami datang untuk hidup di sini.” Setelah memutuskan, mereka menunggu kedatangan pasukan Arab, tidak bersenjata seperti domba di depan serigala. Beberapa biarawan dibunuh oleh Arab dengan panah dan sebagian lagi dikurung di gua Js. Sabas. Mereka menyalakan api di pintu masuk gua dan semuanya mati lemas karena asap. Dengan demikian, banyak dari mereka mati sebagai martir demi Kristus dan dipindahkan ke Kerajaan Dia yang mereka cintai dan demi cinta-Nya mereka binasa. Mereka mengalami penderitaan yang mulia sebelum Perayaan Paskah pada tahun 796 M, di masa pemerintahan Konstantinus dan Irene, serta Elia, Patriark Yerusalem. Hukuman yang adil segera menimpa para penyerang buas tersebut. Setelah kembali ke kemah mereka, mereka mulai berkelahi dan saling membunuh sehingga semuanya tewas. Ini terjadi pada tahun 796 M.
2. MARTIR SUCI PHOTINA
Ini adalah wanita Samaria yang memiliki keberuntungan langka dapat berdialog dengan Tuhan Kristus sendiri di Sumur Yakub, dekat Sikhar (Yohanes 4:4-31). Setelah percaya pada Tuhan, Photina lalu pergi menyebarkan injil-Nya bersama Victor dan Yosiah, dua putranya, serta lima saudarinya, yaitu Anatolia, Phota, Photida, Paraskeva, dan Kiriaka. Mereka telah berangkat ke Kartago di Afrika. Di sana, mereka ditangkap dan dibawa ke Roma selama pemerintahan Kaisar Nero dan dimasukkan ke dalam penjara. Oleh Penyelenggaraan Ilahi, Domnina, putri Nero, bertemu dengan Js. Photina dan menjadi penganut Iman kepada Kristus karena pengaruhnya. Setelah dipenjara, mereka semua menderita demi Kristus. Photina, yang pertama kali mendapatkan pencerahan dengan cahaya kebenaran di sumur Sikhar, akhirnya dilemparkan ke dalam sebuah sumur, di mana dia wafat dan memasuki kerajaan abadi Kristus.
RENUNGAN
Allah tidak menghukum orang berdosa hanya karena Ia menikmati kehancuran manusia. Jika hal itu memberikan kepuasan kepada-Nya, Ia tidak akan menciptakan manusia dari ketiadaan. Dia menghukum manusia karena alasan yang lebih penting dan membangun, yang mana dua di antaranya sangat jelas bagi kita : Pertama, melalui hukuman, Ia memperbaiki mereka dan membimbing mereka ke jalan keselamatan yang sebenarnya; kedua, sebagai peringatan bagi orang lain agar tidak berdosa. Js. Ishak juga berpendapat tentang hal ini, dia mengatakan, “Orang yang adil dan bijaksana itu serupa dengan Allah, sebab ia menghukum manusia, bukan untuk menyalahkan mereka akan dosanya, namun untuk memperbaiki manusia atau menanamkan ketakutan pada orang lain.” Ada seorang pemuda yang bandel, sering menertawakan Tuhan dan orang tuanya, mendadak menjadi gila. Seluruh kota yang dihuni oleh pemuda tersebut menyaksikan ini sebagai hukuman Tuhan dan menjadi sangat takut. Pemuda tersebut kemudian diikat dan diisolasi selama tiga tahun. Ibunya menangis sedih dan berdoa kepada Tuhan untuk anaknya. Pada suatu tahun, saat Perayaan Pentakosta, ibu itu membawa anaknya yang gila ke biara Janasuci Basilius di Ostrog. Setelah berdoa, pemuda gila itu sembuh dan kembali normal. Sejak itu, dia menjadi contoh yang baik dan seorang Kristen sejati.
KONTEMPLASI
Merenungkan Yesus Tuhan yang disalibkan:
- Bagaimana darah mengucur dari tangan-Nya dan menetes ke tanah;
- Bagaimana darah mengucur dari kaki-Nya dan menetes ke tanah;
- Bagaimana darah mengucur dari bawah rusuk-Nya dan menetes ke tanah.
HOMILI
-Perihal pertempuran Anak Domba dengan binatang-binatang- “Mereka akan berperang melawan Anak Domba. Tetapi Anak Domba akan mengalahkan mereka, karena Ia adalah Tuan di atas segala tuan dan Raja di atas segala raja.” (Wahyu 17:14). Siapa yang mengucapkan kata-kata menakjubkan ini? Yohanes, yang melihat Tuhan. Siapakah Anak Domba ini? Kristus Tuhan. Siapakah yang disebut Tuhan segala tuan dan Raja segala raja? Kristus Tuhan. Dengan siapa Dia akan berperang dan siapa yang akan Dia kalahkan? Dia akan mengalahkan binatang yang memiliki tujuh kepala dan semua orang yang menerima kekuasaan, kehormatan, dan kekayaan dari binatang najis itu. Anak Domba di tengah binatang-binatang! Js. Yohanes juga melihat Anak Domba sebagai Pemenang atas semua binatang itu. Kristus di antara setan-setan! Orang mungkin mengira, “Mereka akan memangsa-Nya!” Namun, setan-setan yang ketakutan itu berteriak meminta belas kasihan kepada-Nya dan melarikan diri dari hadapan-Nya tanpa berpaling lagi. Kristus di antara para penyiksa-Nya! Orang mungkin berkata, “Mereka akan membinasakan-Nya untuk selamanya.” Namun, Ia bangkit, menang, dan mereka lari terbirit-birit dari-Nya dalam ketakutan dan binasa. Gereja di tengah bangsa-bangsa pagan! Orang mungkin berkata, “Mereka akan menyapu Gereja itu seperti ombak yang melanda pulau kecil.” Namun, kerajaan-kerajaan pagan runtuh dan hancur, sedangkan Gereja tetap ada, berkembang, dan maju. Iman kepada Kristus di tengah para filsuf dan ahli teori yang berlidah tajam! Orang mungkin berpikir, “Mereka akan memperdaya [Iman] dan mengusir [Iman] dari dunia.” Namun, mereka malah saling menjerumuskan ke dalam kebohongan dan penganiayaan, sementara Iman kepada Kristus menyelamatkan manusia. Rasa hormat di antara penista Tuhan dan orang yang murtad dari Tuhan! Seseorang akan berkata, “Kami akan mencemarkannya!” Meskipun demikian, mereka tercekik dalam kekotoran mereka sendiri dan rasa hormat tetap terjaga dalam kemurnian yang tidak ternoda. Kelemahlembutan dan air mata Kristen di tengah para penguasa tiran dan penculik! Orang mungkin berpikir, “Itu akan mati karena lapar!” Namun, ia tetap bertahan dan berjalan dengan perut terisi, sementara para tiran dan penculik kelaparan. Anak Domba di antara binatang-binatang! Namun, Anak Domba adalah Pemenangnya. Ya Tuhan, yang lemah lembut dan baik, Anak Domba Allah, yang penuh kasih sayang, berikan kami kelembutan dan kebaikan-Mu, sehingga kami pun dapat ikut ambil bagian dalam kemenangan-Mu. Bagi-Mu, kemuliaan dan syukur selalu. Amin.
Sumber : The Prolog of Ohrid oleh Js. Nikolai Velimirovich dari Ohrid dan Zhicha
Diterjemahkan oleh : Irene W.W (28 Maret 2024)